MANAJEMEN UNIT KERJA I TUJUAN INSTRUKSIONAL MATERI PERKULIAHAN Topik : TEKNIK PENYUSUNAN STANDAR OPERATING PROSEDUR.

Slides:



Advertisements
Similar presentations
Tindakan saat terjadi gempa bumi By;tinara husnia yusra and apta nabila qosamah.
Advertisements

Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif
TAJUK : PENYELIAAN DAN BIMBINGAN MOTIVASI
Pada akhir pelajaran murid dapat : Murid dapat menyatakan tentang pengalaman mereka melihat berlakunya pencemaran udara ini secara lisan. Membaca dan.
1.3.2 Akta 308 dan Akta 550.
Perencanaan & Manajemen Strategis. Perencanaan Adalah suatu jenis pembuatan keputusan yang spesifik yang dikehendaki oleh manajer bagi organisasi mereka.
Organisasi Bengkel Dan Keselamatan
1 UU NO.1 TH Perseroan terbatas  disebut perseroan Perseroan terbatas  disebut perseroan Badan hukum Badan hukum Disirikan atas dasar perjanjian.
PENTADBIRAN KONTRAK DI JKR
MASRAH BT YAHYA HASANAH BT ALI LIZA BT MAT YATIIM
Hubungan Linear.
PERATURAN DIRJEN PENDIS NO. 1 Th
Sumber : Sri Nurhayati – Wasilah (Akuntansi Syariah di Indonesia)
Cara-cara hapusnya suatu perikatan
Pekeliling Kemajuan Pentadbiran Awam Bil.2 Tahun 1991
PENYELIAAN DAN BIMBINGAN
MENGENALI JENIS=JENIS LEBAH MADU
Pertemuan ketujuh “BADAN USAHA DALAM PEREKONOMIAN INDONESIA”
Penstrukturan Organisasi
Pinjam Pakai dan Pinjam Meminjam
PENGGUNAAN DAN FUNGSI BAHASA
KONSEP IMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH
PROSES DAN TATACARA PEMBENTUKAN ISTILAH
1 Penyajian Lisan Berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan serta menyampaikan fikiran,
TAKLIMAT KURSUS GURU PKJR TAHUN 2 &
Struktur dalam Penulisan
TUGAS SIMULASI KOMPUTER
Tim Pengajar Hukum Perikatan Fakultas Hukum Universitas Indonesia
KEJAHATAN TERHADAP KEHORMATAN/PENGHINAAN
PANDUAN MENGENAI MANUAL PROSEDUR KERJA (MPK) & FAIL MEJA (FM)
Tiada Ganti Pembangunan Keluarga (D) Objektif Setelah menjalani aktiviti para peserta akan dapat memahami dan menyedari diri anak-anak mereka tidak boleh.
TATAURUSAN DANA PENGGERAK INDUSTRI BUKU NEGARA (PIBN)
Algoritma Brute Force.
MATERI : PROGRAM LINIER
KESELAMATAN DAN KESIHATAN PEKERJAAN ( 2 HARI)
PERANAN PANITIA   2 Unit Akademik PPDTL P.Pinang.
MOCH ZAENAL HAKIM, Ph.D.. Cognitive-behavioural muncul dari 2 aliran teori besar yaitu “Social Learning Theory” dan “Behaviour Theory” ; Teori social.
PENGANTAR GIZI. ZAT GIZI  Adalah zat yang berbentuk ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya yaitu menghasilkan energi,membangun,memelihara.
KELOMPOK 6. NEGARA FEDERASI SEBAGAI ALTERNATIF PEMERSATU BANGSA ?????????????
HANNY COLLECTION ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PENENTU LABA PADA CV for further detail, please visit
CPU.
PERUNDINGAN BERSAMA DAN KETRAMPILAN BERNEGOSIASI
KETENTUAN UMUM DAN TATACARA PERPAJAKAN (UU Nomor 6 Tahun 1983 sebagaimana telah diubah terakhir dengan UU Nomor 16 Tahun 2009)
Pengertian Ekonomi Internasional
DELBA NABIYA PUTRI DIAH AYU INDRIANI OTTO R MANULA TRIRAHAYU SEKAR ARUM PENDIDIKAN EKOP A 2014.
PERENCANAAN DAN MANAJEMEN STRATEGI
Pembuatan Website Bimbingan Belajar Sony Education College (SEC) Aditya Widyanto for further detail, please visit
PENJELASAN MENGENAI ISU DASAR YANG BOLEH DIBINCANG DALAM MESYUARAT MBJ
Perencanaan & Manajemen Strategis
0 BAB 4 ESEI. 1 PENULISAN ESEI BA B 4BA B 4 Hendaklah tepat, benar dan mempunyai objektif. Jika anda ingin memujuk dan mengubah pendapat pembaca, pastikan.
KELOMPOK 3 M. Miftahuddin ( ) M.Andika Hariz Hamdallah ( ) M. Muslim Fauzi ( ) Niskhrohah ( ) Ali Mahmudi (
INVENTARISASI MASALAH ATTAQWA DITINJAU DARI UU YAYASAN Panitia Kerja Standar Prosedur dan Pedoman Yayasan Attaqwa.
Khusyuk itu Mudah. Banyak orang beranggapan bahawa solat khusyuk hanya dapat diraih oleh para wali atau para kaum sufi sahaja. Padahal Solat Khusyuk itu.
~MOHAMMAD MUSTAQIM BIN MOHD RAZALI ~PPISMP 1.01
Proses Stokastik Semester Ganjil 2013/2014
PN. SITI NOOR KHASIKIN BTE KALIMAN
1 PENILAIAN FUNGSIONAL PUSTAKAWAN SCIENCE. INNOVATION. NETWORKS Oleh : Tuti Sri Sundari Hendrawaty.
Manajemen Umum PERTEMUAN 5 Perencanaan Operasional dan Strategis.
BK BIMBINGAN DAN KONSELING Oleh : Soleha( )
PANDUAN CARA-CARA MENGHADAPI TEMUDUGA Bahagian 1 : Temuduga
APLIKASI PERHITUNGAN BERAT BADAN MENGGUNAKAN ANDROID 2.2
PENDEKATAN BERSEPADU PROGRAM KESIHATAN SEKOLAH
Nota 1 Proses penyelidikan.
TES KEPRIBADIAN.
Analisis Rangkaian Sekuensi Perancangan Rangkaian Sekuensi
BADAN USAHA.
PRAKTEK GAMBAR DASAR TEKNIK
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH ROVINSI JAWA TIMUR 2016.
1.ANGGARAN SEBAGAI ALAT PERENCANAAN 2.ANGGARAN SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN 3.ANGGARAN SEBAGAI ALAT KEBIJAKAN FISKAL 4.ANGGARAN SEBAGAI ALAT POLITIK 5.SEBAGAI.
Handout Peng. Bisnis Oleh : yoga Fortuna, SE,MM universitas tama jagakarsa 1.
Presentation transcript:

MANAJEMEN UNIT KERJA I TUJUAN INSTRUKSIONAL MATERI PERKULIAHAN Topik : TEKNIK PENYUSUNAN STANDAR OPERATING PROSEDUR

TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM Setelah selesai mengikuti perkuliahan ini diharapkan mahasiswa dapat mengetahui TEKNIK PENYUSUNAN STANDAR OPEREATING PRSEDUR Klik di sini untuk melanjutkan

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS 1.Mahasiswa dapat menyebutkan pengertian TEKNIK PENYUSUNAN SOP 2.Mahasiswa dapat menguraikan TEKNIK PENYUSUNAN SOP 3.Mahasiswa dapat TRAMPIL MENYUSUN SOP Klik di sini untuk melanjutkan

 Standard operating procedure (SOP)  Standar Prosedur Operasional (SPO)  Prosedur tetap (Protap)  Prosedur kerja  Prosedur tindakan  Prosedur penatalaksanaan  Petunjuk teknis

Suatu perangkat instruksi/langkah yg dibakukan untuk menyelesaikan suatu proses kerja rutin tertentu Suatu perangkat instruksi yg memberikan langkah-2 berurutan yg benar & terbaik berdasarkan konsensus bersama utk melaksanakan berbagai kegiatan & fungsi yan Suatu perangkat instruksi yg memberikan langkah-2 berurutan yg sdh diuji & disetujui dlm melaksanakan berbagai kegiatan, sehingga membantu mengurangi kesalahan -2 Suatu perangkat instruksi/langkah yg dibakukan untuk menyelesaikan suatu proses kerja rutin tertentu Suatu perangkat instruksi yg memberikan langkah-2 berurutan yg benar & terbaik berdasarkan konsensus bersama utk melaksanakan berbagai kegiatan & fungsi yan Suatu perangkat instruksi yg memberikan langkah-2 berurutan yg sdh diuji & disetujui dlm melaksanakan berbagai kegiatan, sehingga membantu mengurangi kesalahan -2

Agar berbagai proses kerja rutin terlaksana dengan efisien, efektif, konsisten/uniform & aman dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan melalui pemenuhan standar yg berlaku

1.Sebagai acuan (check list) dalam pelaksanaan kegiatan tertentu bagi tenaga adm & ten profesi di RS 2.Untuk menjelaskan alur tugas, wewenang dan tanggung jawab dari petugas yang terkait 3.Untuk menjaga konsistensi dan tingkat penampilan kinerja atau kondisi tertentu suatu kegiatan secara optimal 4.Untuk menghindari kegagalan/kesalahan, keraguan, duplikasi serta pemborosan dalam proses pelaksanaan kegiatan 1.Sebagai acuan (check list) dalam pelaksanaan kegiatan tertentu bagi tenaga adm & ten profesi di RS 2.Untuk menjelaskan alur tugas, wewenang dan tanggung jawab dari petugas yang terkait 3.Untuk menjaga konsistensi dan tingkat penampilan kinerja atau kondisi tertentu suatu kegiatan secara optimal 4.Untuk menghindari kegagalan/kesalahan, keraguan, duplikasi serta pemborosan dalam proses pelaksanaan kegiatan

5.Untuk lebih menjamin penggunaan tenaga dan sumber daya secara efisien dan efektif 6.Sebagai dokumen yg akan menjelaskan & menilai pelaksanaan proses kerja bila terjadi suatu kesalahan atau dugaan malpraktek dan kesalahan administratif lainnya, sehingga sifatnya melindung RS atau petugas 7.Merupakan parameter utk menilai mutu pelayanan 8.Sebagai dokumen yg digunakan utk pelatihan atau orientasi pegawai 5.Untuk lebih menjamin penggunaan tenaga dan sumber daya secara efisien dan efektif 6.Sebagai dokumen yg akan menjelaskan & menilai pelaksanaan proses kerja bila terjadi suatu kesalahan atau dugaan malpraktek dan kesalahan administratif lainnya, sehingga sifatnya melindung RS atau petugas 7.Merupakan parameter utk menilai mutu pelayanan 8.Sebagai dokumen yg digunakan utk pelatihan atau orientasi pegawai

1.Memenuhi persyaratan standar yan. RS/akreditasi RS 2.Mendokumentasi alur kegiatan 3.Memastikan pegawai RS tahu pekerjaannya 4.Meminimalisasi duplikasi wewenang & tanggung jawab 5.Memastikan tidak adanya daerah abu-abu 6.Overlapping & underlapping wewenang tidak ada 7.Bukti adanya manajemen mutu di RS 1.Memenuhi persyaratan standar yan. RS/akreditasi RS 2.Mendokumentasi alur kegiatan 3.Memastikan pegawai RS tahu pekerjaannya 4.Meminimalisasi duplikasi wewenang & tanggung jawab 5.Memastikan tidak adanya daerah abu-abu 6.Overlapping & underlapping wewenang tidak ada 7.Bukti adanya manajemen mutu di RS

1.SOP memuat segala indikasi dan syarat yang harus dipenuhi pada setiap upaya, dan tahapan yang harus dilalui setiap kegiatan pelayanan 2.SOP memberikan arah kegiatan yang langsung atau tidak langsung berhubungan dengan pasien 3.Gunakan bahasa sehari-hari, harus memudahkan pemakaian (user friendly), mempunyai urutan, tidak bermakna ganda 4.Selalu berubah mengikuti perubahan standar profesi serta perkembangan IPTEK profesi ybs, serta kebijakan dan peraturan formal. 5.Harus selalu didokumentasikan. 1.SOP memuat segala indikasi dan syarat yang harus dipenuhi pada setiap upaya, dan tahapan yang harus dilalui setiap kegiatan pelayanan 2.SOP memberikan arah kegiatan yang langsung atau tidak langsung berhubungan dengan pasien 3.Gunakan bahasa sehari-hari, harus memudahkan pemakaian (user friendly), mempunyai urutan, tidak bermakna ganda 4.Selalu berubah mengikuti perubahan standar profesi serta perkembangan IPTEK profesi ybs, serta kebijakan dan peraturan formal. 5.Harus selalu didokumentasikan.

6. SOP/ SPO agar dilakukan evaluasi paling lama 3 tahun 7. Penggantian Direktur RS tidak harus mengganti SPO 8. Kumpulan SPO di setiap unit kerja harus dibuatkan SK Dir utk pemberlakuannya.

SPO Profesi - Pelayanan Medik - Pelayanan Keperawatan - Profesi lain : radiologi, lab, rehab, dll SPO Pelayanan SPO Administrasi

1. SPO PROFESI  SPO memuat proses kerja yg bersifat keilmuan teknis tertentu utk Dx, Tx, tindakan, asuhan profesi medis, keperawatan & profesi lainnya * Pelayanan Medik - utk menangani peny ttt (standar yanmed) contoh : SPO perdarahan antepartum, SPO apendisitis akut,dll - utk Dx/Tx : SPO lumbal punksi, SPO pemberian obat kejang demam,dll * Pelayanan keperawatan  SPO persiapan pasien op, * Pelayanan profesi lain : meliputi lab, radiologi, rehab medis, farmasi dsb  SPO pem. teknis lab 1. SPO PROFESI  SPO memuat proses kerja yg bersifat keilmuan teknis tertentu utk Dx, Tx, tindakan, asuhan profesi medis, keperawatan & profesi lainnya * Pelayanan Medik - utk menangani peny ttt (standar yanmed) contoh : SPO perdarahan antepartum, SPO apendisitis akut,dll - utk Dx/Tx : SPO lumbal punksi, SPO pemberian obat kejang demam,dll * Pelayanan keperawatan  SPO persiapan pasien op, * Pelayanan profesi lain : meliputi lab, radiologi, rehab medis, farmasi dsb  SPO pem. teknis lab

2. SPO PELAYANAN : memuat proses kerja yg bersifat manajerial/administratif dlm yanmed, keperawatan & penunjang medik yg berhubungan dng pelayanan langsung kepada pasien Contoh : SPO dokter jaga ruangan, SPO konsultasi medis, SPO rujukan keluar RS 2. SPO PELAYANAN : memuat proses kerja yg bersifat manajerial/administratif dlm yanmed, keperawatan & penunjang medik yg berhubungan dng pelayanan langsung kepada pasien Contoh : SPO dokter jaga ruangan, SPO konsultasi medis, SPO rujukan keluar RS

3. SPO ADMINISTRASI : mengatur tata cara kegiatan dalam organisasi termasuk hubungan antar unit kerja & kegiatan-2; umumnya kegiatan non medis Contoh : SPO di bagian kepegawaian, perencanaan, SPO keuangan (billing system, akutansi,dll) 3. SPO ADMINISTRASI : mengatur tata cara kegiatan dalam organisasi termasuk hubungan antar unit kerja & kegiatan-2; umumnya kegiatan non medis Contoh : SPO di bagian kepegawaian, perencanaan, SPO keuangan (billing system, akutansi,dll)

 RS agar menetapkan siapa yg mengelola SPO  bagian sekretariat atau Tim akreditasi  Pengelola SPO harus mempunyai arsip seluruh SPO RS  Pengelola SPO agar membuat tata cara penyusunan, penomoran, distribusi, penarikan, penyimpanan & evaluasi & revisi SPO  RS agar menetapkan siapa yg mengelola SPO  bagian sekretariat atau Tim akreditasi  Pengelola SPO harus mempunyai arsip seluruh SPO RS  Pengelola SPO agar membuat tata cara penyusunan, penomoran, distribusi, penarikan, penyimpanan & evaluasi & revisi SPO

Hal-hal yang perlu diingat : Siapa yang menulis atau menyusun Bagaimana merencanakan & mengembangkan SPO Bagaimana SPO dapat dikenali Bagaimana memperkenalkan SPO kepada pelaksana & unit terkait Bagaimana pengendalian SPO (nomor, revisi, distribusi) Hal-hal yang perlu diingat : Siapa yang menulis atau menyusun Bagaimana merencanakan & mengembangkan SPO Bagaimana SPO dapat dikenali Bagaimana memperkenalkan SPO kepada pelaksana & unit terkait Bagaimana pengendalian SPO (nomor, revisi, distribusi)

Identifikasi kebutuhan  apakah keg. yg dilakukan saat ini sdh ada SPO nya belum. Bila SPO (+) apakah masih efektif atau tidak. Bila SPO (-)  susun SPO SPO harus ditulis oleh mereka yg melakukan pekerjaan tsb atau unit kerja tsb. Tim/panitia yg ditunjuk Dir RS hanya utk menanggapi atau mengkoreksi SPO tsb. Karena komitmen terhadap SPO hanya diperoleh dng adanya keterlibatan dlm penyusunan SPO SPO harus merupakan flow chart dari suatu kegiatan, pelaksana/unit kerja mencatat proses itu sendiri & membuat alurnya Tim/panitia diminta memberikan tanggapan SPO harus jelas ringkas & mudah dilaksanakan Identifikasi kebutuhan  apakah keg. yg dilakukan saat ini sdh ada SPO nya belum. Bila SPO (+) apakah masih efektif atau tidak. Bila SPO (-)  susun SPO SPO harus ditulis oleh mereka yg melakukan pekerjaan tsb atau unit kerja tsb. Tim/panitia yg ditunjuk Dir RS hanya utk menanggapi atau mengkoreksi SPO tsb. Karena komitmen terhadap SPO hanya diperoleh dng adanya keterlibatan dlm penyusunan SPO SPO harus merupakan flow chart dari suatu kegiatan, pelaksana/unit kerja mencatat proses itu sendiri & membuat alurnya Tim/panitia diminta memberikan tanggapan SPO harus jelas ringkas & mudah dilaksanakan

SPO pelayanan pasien harus memperhatikan aspek keselamatan, keamanan & kenyamanan pasien. SPO profesi harus mengacu kepada standar profesi, standar pelayanan, mengikuti perkembangan Iptek & memperhatikan keselamatan pasien Di dalam SPO harus dapat dikenali dng jelas siapa melakukan apa, dimana, kapan & mengapa SPO jangan menggunakan kalimat majemuk. Subyek, predikat & obyek harus jelas SPO harus menggunakan bahasa yg dikenal pemakai

1.Dapat dikelola oleh suatu Tim/Panitia, dng melibatkan Unit Kerja/pelaksana terkait 2.Identifikasi kebutuhan SPO 3.SPO yan & adm sebagian memerlukan uji coba 4.Sumber materi SPO dapat diperoleh dari Pertemuan Ilmiah, Pertemuan Manajemen, Studi banding ke RS lain, literatur 5.Penulisan SPO agar dimulai dng membuat flow charting dr kegiatan yg dilaksanakan 6.Semua SPO hrs ditandatangani oleh Dir RS 1.Dapat dikelola oleh suatu Tim/Panitia, dng melibatkan Unit Kerja/pelaksana terkait 2.Identifikasi kebutuhan SPO 3.SPO yan & adm sebagian memerlukan uji coba 4.Sumber materi SPO dapat diperoleh dari Pertemuan Ilmiah, Pertemuan Manajemen, Studi banding ke RS lain, literatur 5.Penulisan SPO agar dimulai dng membuat flow charting dr kegiatan yg dilaksanakan 6.Semua SPO hrs ditandatangani oleh Dir RS

Contoh : Pembelian bahan utk digunakan di rumah sakit Pemilihan pemasok Mengkomunikasikan persyaratan Penerimaan Barang Periksa Barang Menempatkan di Gudang

Semua SPO harus diberi nomor RS agar membuat kebijakan tentang pemberian nomor SPO  Tata cara penomoran tergantung pola pendekatan yang digunakan dalam menyusun SPO  bisa mengikuti tata persuratan RS atau dengan nomor digit Semua SPO harus diberi nomor RS agar membuat kebijakan tentang pemberian nomor SPO  Tata cara penomoran tergantung pola pendekatan yang digunakan dalam menyusun SPO  bisa mengikuti tata persuratan RS atau dengan nomor digit

Yg dimaksud dng distribusi adalah keg. atau usaha menyampaikan SPO kepada unit kerja atau pelaksana yg memerlukan SPO tsb sbg panduan utk melaksanakan pekerjaan Distribusi harus memakai buku ekspedisi/formulir tanda terima Jenis SPO yg didistribusikan * SPO hanya utk unit kerja tertentu * SPO utk seluruh unit kerja Yg dimaksud dng distribusi adalah keg. atau usaha menyampaikan SPO kepada unit kerja atau pelaksana yg memerlukan SPO tsb sbg panduan utk melaksanakan pekerjaan Distribusi harus memakai buku ekspedisi/formulir tanda terima Jenis SPO yg didistribusikan * SPO hanya utk unit kerja tertentu * SPO utk seluruh unit kerja

Tujuan : membudayakan internal audit Evaluasi dilaksanakan - berkala, maksimal 3 th sekali - sesuai kebutuhan  misal karena ada kesulitan dalam melaksanakan SPO tersebut Tetapkan pelaksana evaluasi  bisa oleh Tim Akreditasi Buat protap tata cara evaluasi SPO Kembangkan format/check list evaluasi Hasil evaluasi  perbaikan/revisi atau pembaharuan SPO Tujuan : membudayakan internal audit Evaluasi dilaksanakan - berkala, maksimal 3 th sekali - sesuai kebutuhan  misal karena ada kesulitan dalam melaksanakan SPO tersebut Tetapkan pelaksana evaluasi  bisa oleh Tim Akreditasi Buat protap tata cara evaluasi SPO Kembangkan format/check list evaluasi Hasil evaluasi  perbaikan/revisi atau pembaharuan SPO

Yg dimaksud dng revisi adalah keg. atau usaha utk memperbaiki suatu SPO, yg perlu diperbaiki isinya baik sebagian maupun seluruh isi SPO Revisi perlu dilakukan bila : * prosedur kerja/urutan kerja tdk sesuai lagi dng keadaan yg ada * adanya perkembangan ilmu & teknologi * adanya perubahan organisasi atau kebijakan baru Pergantian direktur SPO tidak perlu direvisi Yg dimaksud dng revisi adalah keg. atau usaha utk memperbaiki suatu SPO, yg perlu diperbaiki isinya baik sebagian maupun seluruh isi SPO Revisi perlu dilakukan bila : * prosedur kerja/urutan kerja tdk sesuai lagi dng keadaan yg ada * adanya perkembangan ilmu & teknologi * adanya perubahan organisasi atau kebijakan baru Pergantian direktur SPO tidak perlu direvisi

Sesuai dengan lampiran SE dari Direktur Pelayanan Medik Spesialistik YM tertanggal 1 Juni 2001, perihal bentuk SPO Mulai diberlakukan Januari 2002 Format ini dapat diberi tambahan (judul) materi sesuai dng ketentuan yg berlaku di RS ybs, kebutuhan RS, & atau standar profesi terkait Sesuai dengan lampiran SE dari Direktur Pelayanan Medik Spesialistik YM tertanggal 1 Juni 2001, perihal bentuk SPO Mulai diberlakukan Januari 2002 Format ini dapat diberi tambahan (judul) materi sesuai dng ketentuan yg berlaku di RS ybs, kebutuhan RS, & atau standar profesi terkait

RUMAH SAKIT LOGO RS JUDUL SPO No Dokumen No. revisi Halaman SPO/Prosedur tetap/juknis Tanggal terbit Ditetapkan Direktur Pengertian Tujuan Kebijakan Prosedur Unit terkait

Heading & kotaknya dicetak pada setiap halaman Kotak RS diberi nama & logo RS (bila RS memp. Logo) Judul SPO : diberi judul/nama SPO sesuai proses kerjanya, misal : Konsultasi medis, Biopsi ginjal, Persiapan pasien operasi,dsb No. Dokumen : diisi sesuai dng ketentuan penomoran yg berlaku di RS ybs yg dibuat sistematis agar ada keseragaman No. revisi : diisi dng status revisi dng menggunakan angka. Contoh : untuk dokumen baru diberi nomor 00, dokumen revisi pertama diberi angka 01, dst

Halaman : diisi nomor halaman dng mencantumkan juga total halaman utk SPO tsb. Misal SPO dng 5 halaman  halaman peratma : 1/5; halaman kedua 2/5,dst Prosedur tetap diberi penamaan sesuai ketentaun (istilah) yg digunakan RS, misalnya SPO, Prosedur tetap, Prosedur pelaksanaan, prosedur kerja,dsb Tanggal terbit : diberi tanggal sesuai dng tanggal terbitnya yg harus sesuai dng tanggal diberlakukannya SPO tersebut Ditetapkan Direktur : diberi tanda tangan Direktur dan nama jelas Kotak heading pada halaman-halaman berikutnya dapat hanya memuat : kotak nama RS, judul SPO, No dokumen, No revisi & halaman

1.Pengertian : berisi penjelasan & atau definisi tentang istilah yg mungkin sulit dipahami atau menyebabkan salah pengertian 2.Tujuan : berisi tujuan pelaksanaan SPO secara spesifik. Kata kunci : “Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk ……………..” 3.Kebijakan : berisi kebijakan (RS dan atau bidang/departemen) yg menjadi dasar & garis besar dibuatnya SPO tsb. Dapat berisi (terkait dengan) bbrp kebijakan yg mendasari SPO tsb. Dapat juga terjadi satu kebijakan menjadi dasar bbrp SPO, sehingga tercantum dlm bbrp SPO yg “dipayungi”

4. PROSEDUR: bagian ini mrpk bagian utama yg menguraikan langkah-2 kegiatan utk menyele- saikan proses kerja ttt, & staf/petugas yg berwe nang. Didalamnya dpt dicantumkan alat/formu- lir/fasilitas yg digunakan, waktu, frekuensi dalam proses kerja yg digunakan. Bila memungkinkan, diuraikan secara lengkap unsur-2 yg menyang-kut : SIAPA, DIMANA, KAPAN & BAGAIMANA (Who, what, where, when, how) 5. UNIT TERKAIT: berisi unit-unit yg terkait & atau prosedur terkait dalam proses kerja tsb

LATIHAN SOAL Jawablah latihan soal topik 9 yang terdapat di : SELAMAT BEKERJA