ANALISIS DAN MANAJEMEN RISIKO DALAM INDUSTRI KONSTRUKSI KORELASI ANTARA KONSEP DAN PRAKTIK TUGAS : MANAJEMEN WAKTU PROYEK (57004)
HASIL 1.Tidak familiar 1.Tidak familiar digunakan; pembaruan kurikulum pendidikan Manajemen Konstruksi 2.Berimplikasi kuat pada timbulnya kebutuhan akan perlunya pembaruan kurikulum pendidikan Manajemen Konstruksi; pendidikan formal (pascasarjana) informal (asosiasi profesi/praktisi) arah yang sudah tepat 3.Pendidikan Manajemen Konstruksi berbasis analisis dan menejemen risiko dapat ditempuh melalui jalur pendidikan formal (pascasarjana) dan informal (asosiasi profesi/praktisi). Kedua hal ini bukan jalan pintas, namun dalam arah yang sudah tepat untuk merekayasa industri konstruksi.
HASIL Tidak familiar pembaruan kurikulum pendidikan Manajemen Konstruksi pendidikan formal informal (asosiasi profesi/praktisi)
KEKUATAN Kontraktor Praktisi Manajemen Konstruksi 1.Dapat menggambarkan kondisi industri konstruksi dari berbagai sudut pandang oleh 2 pelaku utama : Kontraktor dan Praktisi Manajemen Konstruksi. dapat diidentifikasi secara rinci 2.Faktor-faktor pengaruh terhadap risiko pekerjaan konstruksi dapat diidentifikasi secara rinci; kurikulum dunia pendidikan konstruksi pascasarjana Manajemen Konstruksi 3.Dapat menjadi umpan balik terhadap kurikulum dunia pendidikan konstruksi, khususnya pada jenjang pascasarjana Manajemen Konstruksi;
KEKUATAN Kontraktor Kontraktor Manajer Konstruksi
KELEMAHAN pelaku usaha jasa konstruksi 1.Belum mewakili seluruh jenis-jenis pelaku usaha jasa konstruksi (tidak semua responden memberikan jawaban/masukan); 2.Penggunaan IT sangat minim 2.Penggunaan IT dalam industri konstruksi sangat minim; 3.Kurangnya kemampuan pemahaman 3.Kurangnya kemampuan pemahaman para praktisi tentang analisis dan manajemen risiko;
KELEMAHAN KONSULTA N MANAJER KONSTRUK SI KONTRA KTOR ARSITEK USER PRINSI PAL PROJECT OFFICER
KEBARUAN A.Analisis dan manajemen risiko dikelola A.Analisis dan manajemen risiko dalam industri konstruksi merupakan hal yang harus didalami selayaknya bisnis pada umumnya, dimana faktor risiko selayaknya dikelola, bukan dihindari; wajib diakomodir pendidikan formal pendidikan non formal B.Hasil penelitian Analisis dan manajemen risiko dalam industri konstruksi menunjukkan bahwa faktor-faktor risiko dapat dipelajari sehingga wajib diakomodir dalam institusi pendidikan formal (Perguruan Tinggi setingkat Pascasarjana) dan pendidikan non formal (Asosiasi Profesi/Praktisi);
KEBARUAN