PENCAHAYAAN ALAMI DAN BUATAN DI RUANG BACA DAN RUANG PERTEMUAN DEPARTEMEN ARSITEK ITS SURABAYA Disusun oleh: Ahmad Fatih BarkahNRP Deni AgpriantaNRP Indra Yugi PrayugaNRP Chervilia PraditaNRP Wilda PrihastyNRP Muhammad Rifqi P.NRP Safira Firdaus MNRP Akhmad Ibnu HijaNRP Dvitiya Srestha P.M.NRP Ach Rizky KaruniawanNRP Vidiyan NabilaNRP M. Okky MabruriNRP Asisten: Ibnu Taufan PRESENTASI FINAL PROJECT FISIKA BANGUNAN
LATAR BELAKANG 01 Pencahayaan merupakan faktor yang penting dalam perencanaan ruangan Produktivitas meningkat sebesar 10 – 50 % Tingkat kesalahan yang terjadi sebesar 30 – 60% faktor langit merupakan komponen pencahayaan alami di siang hari glare atau silau, yaitu cahaya yang menyilaukan dapat terjadi apabila cahaya yang berlebihan mengenai mata
LATAR BELAKANG 02 Iluminansi pada pencahayaan buatan adalah adanya pengaruh armatur dan pengarauh keadaan dinding, langit-langit, lantai Rekomendasi pada bidang pemantul cahaya pada ruangan yaitu : dinding (50-70%), lantai (20-40%), langit-langit(70-90%) SNI tentang pencahayaan alami dan SNI tentang pencahayaan alami.
1.Mengetahui tingkat pencahayaan alami dan buatan dari Ruang Baca Departemen Teknik Arsitektur Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya dan dianalisis sesuai dengan SNI 2.Mengetahui tingkat pencahayaan alami dan buatan dari Ruang Pertemuan Departemen Teknik Arsitektur Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya dan dianalisis sesuai dengan SNI TUJUAN 03
BATASAN MASALAH 04 1.Pengambilan data kuat pencahayaan alami pada rentang waktu pukul WIB sedangkan untuk pencahayaan buatan pada pukul WIB 2.Pengukuran dilakukan di Ruang Baca dan Ruang Sidang Departemen Teknik Arsitektur ITS 3.Digunakan Lux Meter untuk mengukur tingkat pencahayaan 4.Analisa data sesuai dengan standar dari SNI dan SNI
DEFINISI 05 Cahaya gelombang elektromagnetik Kesegala Arah Pencahayaan alami Pencahayaan buatan 1.Faktor Langit 2.Lubang efektif 3.Titik ukur 1.Daya lampu 2.Luas Bidang Kerja
PRINSIP KERJA 06
ALAT DAN BAHAN 07 Ruangan yang akan diukur Lux Meter Meteran Kapur Tulis Laptop yang sudah terpasang software DIALux
PENGUKURAN PENCAHAYAAN ALAMI 08 1.Dimensi ruangan diukur 2.Grid dibuat sesuai dengan standar Lighting Assesment in the Workplace. 3.Tingkat pencahayaan di luar ruangan diukur, ditempat terbuka. 4.Pengukuran minimal pada ketinggian 75 cm atau setinggi meja menggunakan Lux Meter 5.Pengukuran dilakukan pada setiap petak dan hasil pengukuran dicatat pada lembar hasil pencatatan untuk tiap-tiap petak. 6.Data diolah Metode 1: Grid
PENGUKURAN PENCAHAYAAN ALAMI 09 1.Dimensi ruangan diukur. 2.TUU diambil pada titik tengah berjarak 1/3 d dari lubang efektif 3.TUS diambil 0,50 meter dari dinding samping berjarak 1/3 d dari bidang lubang cahaya efektif. 4.Tingkat Pencahayaan di luar ruangan diukur. 5.Pengukuran dilakukan pada ketinggian 75 cm atau setinggi meja menggunakan Lux Meter. 6.Pengukuran intensitas cahaya pada TUU dan TUS dicatat pada lembar hasil pencatatan 7.Data diolah Metode 2: TUS dan TUU
PENGUKURAN PENCAHAYAAN BUATAN 10 1.Dimensi ruangan diukur. 2.Grid dibuat sesuai dengan standar Lighting Assesment in the Workplace. 3.Tingkat pencahayaan di luar ruangan diukur. 4.Lux meter dinyalakan, lalu dikalibrasi dengan menutup sensor hingga display menunjukkan nilai 0 5.Pengukuran minimal dilakukan pada ketinggian 75 cm atau setinggi dengan meja menggunakan Lux Meter 6.Pengukuran dilakukan pada setiap petak dan hasil pengukuran dicatat pada lembar hasil pencatatan 7.Data diolah Pengukuran Manual
PENGUKURAN PENCAHAYAAN BUATAN 11 1.Program DIALux dibuka dan File-WizardRectangular Room dipilih. 2.Jenis ruangan dipilih dan dimensi ruangan, faktor pemantulan, dinding, lantai, tinggi bidang kerja, maintenance factor dimasukkan nilainya. 3.3D Standart View diklik 4.Ukuran jendela, pintu meja dan langit-langit dimasukkan 5.Jenis lampu ditentukan dan disesuaikan dengan kondisi nyata dipilih 6.Jumlah dan posisi lampu disesuaikan dengan kondisi nyata 7.Hasil Kalkulasi dan simulasi ditentukan. Simulasi Software
ANALISA DATA 12 Tabel 1. Hasil Perhitungan Metode Grid
ANALISA DATA 13 Tabel 2. Perbandingan Kuat Pencahayaan Hasil Pengukuran dengan SNI
ANALISA DATA 14 Tabel 3. Perbandingan Nilai Faktor Langit dengan SNI
ANALISA DATA 15 Tabel 4. Perbandingan Hasil Simulasi Pencahayaan Alami dan Buatan dengan SNI
KESIMPULAN 06 1.Tingkat Pencahayaan alami dan buatan dari Ruang Baca Departemen Teknik Arsitektur Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya sebesar 11,8 lux dan 139,4 lux 2.Tingkat Pencahayaan alami dan buatan dari Ruang Pertemuan Departemen Teknik Arsitektur Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya sebesar 59,3 lux dan 156,9 lux
TERIMA KASIH 13