PENCAHAYAAN ALAMI DAN BUATAN DI RUANG BACA DAN RUANG PERTEMUAN DEPARTEMEN ARSITEK ITS SURABAYA Disusun oleh: Ahmad Fatih BarkahNRP Deni AgpriantaNRP.

Slides:



Advertisements
Similar presentations
Pedoman pembuatan makalah Pertemuan 25 : Mata kuliah:K0164-Pemrograman Matematika Tahun: 2008.
Advertisements

TES KERJA 1 Pertemuan 8 Matakuliah: PENGANTAR DAN APLIKASI PSIKODIAGNOSTIK Tahun: 2008.
TEKNIK PEMERIKSAAN CT SCAN KEPALA PADA KASUS HEMIPARESE
Contoh Presentasi PENILAIAN MINAT
Perencanaan Khusus Teknis Jalan Nimbontong- Taja-Lereh
KONSTRUKSI DAM PARIT MODUL BI- 05
SKETSA & STANDAR GAMBAR
BAHAN PRESENTASI DINAS PEKERJAAN UMUM PEMERINTAH PROVINSI PAPUA
A Simple Synthesis Route For High Quality BaFe Magnet [H1E011021] DINA RAHMAWATI 29 Januari 2014 Pusat Penelitian Fisika, Lembaga Ilmu Pengetahuan.
SPEKTROFOTOMETER By: Ines Indriyani TEKNIK KIMIA S1 2015
RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI ABSENSI KARYAWAN BERBASIS RFID MENGGUNAKAN PHP DAN MYSQL PADA PT MUSTIKA RATU.
SOLIHATI JUDUL: Comparative Analysis of Image Enhancement Techniques for Ultrasound Liver Image PENULIS:1.Smriti Sahu, Department of.
ANALISA SIRKULASI UDARA DAN KONSULTASI PENCAHAYAAN ALAMI PERPUSTAKAAN KAMPUS H, UNIVERSITAS GUNADARMA OLEH: ULFATU ROHMAH RIO ADITAMA KELAS: 1TB04.
KELOMPOK 5 AKUNTANSI SEWA. Latihan 20.5 Dalam sebuah transaksi jual sewa-balik dengan sewa operasi PT.LESSSEE awalnya memiliki aset dengan biaya perolehan.
Matakuliah : Gambar Teknik 2
BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Biomaterial yang umum digunakan untuk perangkat implant adalah biokeramik Bahan biokeramik yang sering digunakan dalam.
“KARAKTERISASI SENSOR MAGNETIC INDUCTANCE TOMOGRAPHY (MIT) UNTUK APLIKASI DETEKSI KECACATAN PADA BESI DAN ALUMINIUM” Dian Arum Novitasari S1.
OLEH : FATIMA SARI RITONGA FISIKA 2014.
TUGAS AKHIR I SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN STARTING LINE-UP PEMAIN FUTSAL MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING DAN K-MEANS CLUSTERING DISUSUN OLEH:
GEOFISIKA WELL LOGGING BATUBARA Grendika Denisaktian( ) Anisa Widya Saputri( )
Pengaruh Variasi Beban Terhadap Performa Turbin Gas di Blok 1.3 PLTGU PT. Indonesia Power Grati,Pasuruan OLEH : Muhamad Nafi’ Annur DOSEN PEMBIMBING.
MENULIS KARYA ILMIAH Yusrin Ahmad Tosepu. BIJAK “Ada banyak hal yang menunggu untuk ditulis. Dan di setiap langkah anda, anda melihat hal tersebut”
BAB 2 PLANNING Objektif: Pengenalan kepada perancangan projek
Penentuan K-optimal Menggunakan Segmentasi K-Nearest Neighbor dengan Validasi Silang Studi Kasus: White Wine
ESTIMASI PERMINTAAN METODE DAN ANALISIS ARIES FERNANDO.
PRAKARYA BAHAN LUNAK WAHID RIZAL F.. PENGERTIAN BAHAN LUNAK Bahan lunak adalah bahan yang memiliki sifat fisik empuk/lunak sehingga sangat mudah dibentuk.
Bahan lunak adalah bahan yang bersifat lunak,empuk,dan lembut sehingga mudah dibentuk. Kerajinan bahan lunak dibagi menjadi 2 yaitu:Kerajinan Bahan Lunak.
TUGAS PRAKARYAA NAMA : ACHMAD ZAIDAN KELAS : VIII-2 SMPN 48 JAKARTA.
PRAKARYA BAHAN LUNAK REHAN M.S. PENGERTIAN BAHAN LUNAK Bahan lunak adalah bahan yang memiliki sifat fisik empuk/lunak sehingga sangat mudah dibentuk.
Kerajinan Bahan Lunak Rifana Maulida VIII-4. Pengertian Bahan Lunak Bahan lunak adalah produk kerajinan yang menggunakan bahan dasar yang bersifat lunak.
NASKAH PP Kavkazakidiandra VII - 3
KERAJINAN BAHAN LUNAK. DISUSUN M.AHDI AL FAQIH H E L L O !
KEYSHA SALSABILA ABADI VIII-I PRAKARYA. PENGERTIAN BAHAN LUNAK Bahan lunak, yaitu bahan yang memiliki sifat fisik empuk/lunak sehingga sangat mudah dibentuk.
TUGAS PRAKARYA 1 NAMA:DAVA AHMAD FAUZAN KELAS :V III NO. ABSEN:08.
KELAS:8-4. Pengertian bahan lunak Kerajinan bahan lunak merupakan produk kerajinan yang menggunakkan bahan dasar yang bersifat lunak yaitu lentur, lembut,
Kerajinan Bahan Lunak Nama ; Dwi Sapto Hidayatulloh Kelas ; VIII-4.
TUGAS PRAKARYA NAMA: DAVA AHMAD FAUZAN KELAS : VII-3 NO. ABSEN: 08.
PRAKARYA UMAIYA BALQIS 8-1. BAHAN LUNAK Bahan adalah material yang memiliki sifat tertentu yang dapat mempengaruhi hasil karya yang dibuat dari matertial.
 Tugas prakarya 8.1 Reza Al Farabi Enjoy !.  Bahan lunak  Bahan adalah material yang memiliki sifat tertentu yang dapat mempengaruhi hasil karya yang.
TUGAS PRAKARYA (KERAJINAN BAHAN LUNAK) NAMA : ABDUL RAFI KELAS : VIII - 1 NO. ABSEN : 1.
TUGAS PRAKARYA Nama : Alya Putri Rahmadhani Kelas : 8-2 Materi : bab 1 (kerajinan bahan lunak) Absen : 3 SMP NEGRI 48 JAKARTA.
Nama : Rahmat Hidayat Kelas :VIII. 2 No.Absen : 26 SMP NEGERI 48 JAKARTA TUGAS PRAKARYA.
Prakarya Bab 1 (Kerajinan Bahan Lunak) Nama : Jenny Dias Syafira Kelas : 8-3 Pelajaran : Prakarya Sekolah : SMPN 48 Jakarta.
Tugas Prakarya (Bahan Lunak) Nama : Hillah Ayniyah Kelas : VIII – 2 No. absen : 12 SMP Negeri 48 Jakarta Nama : Hillah Ayniyah Kelas : VIII – 2 No. absen.
Perbandingan Metode Bagging, RandomForest, dan Pohon Klasifikasi dengan Validasi Silang Studi kasus: DataTree, BankLoan, dan White Wine Oleh Achmad Syaiful.
PRAKARYA  NAMA:M.ARIEL MARDIANSYAH(18)  KELAS:VIII-1(81)  GURU MATPEL:AHMAD MUFTI  MATERI:PENGERTIAN,CONTOH,GAMBAR BAHAN LUNAK SMPN 48 JAKARTA PRAKARYA.
By:M.Alifansyah.P. Bahan kerajinan lunak By: M.Alifansyah.P.
KERAJINAN BAHAN LUNAK Puan Najwa Saras Vathi 26 – 8.1.
ppt kerajinan bahan lunak 84
tugas prakarya mitha
KOMPETENSI DASAR 3.2 Menerapkan prinsip-prinsip pengukuran besaran fisis, ketepatan, ketelitian, dan angka penting, serta notasi ilmiah.
Tugas PPT Prakarya tentang Kerajinan Bahan Lunak
PRAKARYA TUGAS 2 (KERAJINAN BAHAN LUNAK) NAMA:KHALIDA TANTRI KELAS:8-3 MAPEL:PRAKARYA.
Kerajinan Bahan Lunak adalah suatu produk kerajinan yang mengunakan bahan bersifat lunak sebagai dasar pembuatannya.
DIODA PENYEARAH Dioda adalah komponen/part elektronik yang hanya menghantarkan listrik pada satu arah, karena itu ada sebutan “dioda penyearah”. Dioda.
A.ERROR Kesalahan adalah perbedaan antara variabel yang diukur dan setpoint. Kesalahan dapat berupa positif atau negatif. Tujuan dari setiap skema kontrol.
“PENTINGNYA PENATAAN & DESAIN RUANG DEMI KENYAMANAN PENGGUNA”
ROUTING STATIC DAN DINAMIS. STATIC ROUTING Pengertian static routing Static routing adalah jenis routing yang dilakukan admin/pengelola jaringan untuk.
BAB 2 PLANNING Objektif: Pengenalan kepada perancangan projek
Fisika kelas XI Rela Berbagai, Ikhlas Memberi ASAS BERNOULLI ASAS BERNOULLI SMA Kelas XI Semester 2.
Jenis – jenis Penelitian. Jenis – jenis penelitian dapat dikelompokkan menurut : tujuan, pendekatan, tingkat eksplanasi & jenis data. TujuanPendekatanTingkat.
DOMAIN PENELITIAN Friska Ernita Sitorus Definisi Penelitian 1. Penyelidikan atau pencarian yang seksama terutama untuk memperoleh fakta baru dalam cabang.
ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN INKLUSIF: PENILAIAN Oleh: M. Rafiq.
Pengukuran Kerja (Work Measurement). PENGUKURAN KERJA (WORK MEASUREMENT) 1.Suatu aktivitas untuk menentukan waktu rata- rata yang dibutuhkan oleh seorang.
Interchangeability. Functional Characteristics Geometric Characteristics Material Characteristics Accurate dimension Perfect shape/form Smooth surface.
Yuslena Sari. Universitas Lambung Mangkurat Muhammad Alkaff. Universitas Lambung Mangkurat “ Membangun budaya riset untuk peningkatan kualitas pendidikan.
ASSALAMUALAIKUM WR.WB Kelompok 6 : Afifsh Kurnia Sandhy Marsias Florensia Nur’ainun Taania Rinto Sella Ardiani.
PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR I Rangkaian Dioda dan Zener Oleh:GAYUHARIFBAHAR DINA ASMAUL C ( ) FITOR KURNIA NUR W ( ) RIDWANRIBUTCHOY.
Pengurusan Antarabangsa
Periklanan. PERIKLANAN Segala biaya yang harus dikeluarkan sponsor untuk melakukan presentasi dan promosi nonpribadi dalam bentuk gagasan, barang, atau.
Presentation transcript:

PENCAHAYAAN ALAMI DAN BUATAN DI RUANG BACA DAN RUANG PERTEMUAN DEPARTEMEN ARSITEK ITS SURABAYA Disusun oleh: Ahmad Fatih BarkahNRP Deni AgpriantaNRP Indra Yugi PrayugaNRP Chervilia PraditaNRP Wilda PrihastyNRP Muhammad Rifqi P.NRP Safira Firdaus MNRP Akhmad Ibnu HijaNRP Dvitiya Srestha P.M.NRP Ach Rizky KaruniawanNRP Vidiyan NabilaNRP M. Okky MabruriNRP Asisten: Ibnu Taufan PRESENTASI FINAL PROJECT FISIKA BANGUNAN

LATAR BELAKANG 01 Pencahayaan merupakan faktor yang penting dalam perencanaan ruangan Produktivitas meningkat sebesar 10 – 50 % Tingkat kesalahan yang terjadi sebesar 30 – 60% faktor langit merupakan komponen pencahayaan alami di siang hari glare atau silau, yaitu cahaya yang menyilaukan dapat terjadi apabila cahaya yang berlebihan mengenai mata

LATAR BELAKANG 02 Iluminansi pada pencahayaan buatan adalah adanya pengaruh armatur dan pengarauh keadaan dinding, langit-langit, lantai Rekomendasi pada bidang pemantul cahaya pada ruangan yaitu : dinding (50-70%), lantai (20-40%), langit-langit(70-90%) SNI tentang pencahayaan alami dan SNI tentang pencahayaan alami.

1.Mengetahui tingkat pencahayaan alami dan buatan dari Ruang Baca Departemen Teknik Arsitektur Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya dan dianalisis sesuai dengan SNI 2.Mengetahui tingkat pencahayaan alami dan buatan dari Ruang Pertemuan Departemen Teknik Arsitektur Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya dan dianalisis sesuai dengan SNI TUJUAN 03

BATASAN MASALAH 04 1.Pengambilan data kuat pencahayaan alami pada rentang waktu pukul WIB sedangkan untuk pencahayaan buatan pada pukul WIB 2.Pengukuran dilakukan di Ruang Baca dan Ruang Sidang Departemen Teknik Arsitektur ITS 3.Digunakan Lux Meter untuk mengukur tingkat pencahayaan 4.Analisa data sesuai dengan standar dari SNI dan SNI

DEFINISI 05 Cahaya gelombang elektromagnetik Kesegala Arah Pencahayaan alami Pencahayaan buatan 1.Faktor Langit 2.Lubang efektif 3.Titik ukur 1.Daya lampu 2.Luas Bidang Kerja

PRINSIP KERJA 06

ALAT DAN BAHAN 07  Ruangan yang akan diukur  Lux Meter  Meteran  Kapur Tulis  Laptop yang sudah terpasang software DIALux

PENGUKURAN PENCAHAYAAN ALAMI 08 1.Dimensi ruangan diukur 2.Grid dibuat sesuai dengan standar Lighting Assesment in the Workplace. 3.Tingkat pencahayaan di luar ruangan diukur, ditempat terbuka. 4.Pengukuran minimal pada ketinggian 75 cm atau setinggi meja menggunakan Lux Meter 5.Pengukuran dilakukan pada setiap petak dan hasil pengukuran dicatat pada lembar hasil pencatatan untuk tiap-tiap petak. 6.Data diolah Metode 1: Grid

PENGUKURAN PENCAHAYAAN ALAMI 09 1.Dimensi ruangan diukur. 2.TUU diambil pada titik tengah berjarak 1/3 d dari lubang efektif 3.TUS diambil 0,50 meter dari dinding samping berjarak 1/3 d dari bidang lubang cahaya efektif. 4.Tingkat Pencahayaan di luar ruangan diukur. 5.Pengukuran dilakukan pada ketinggian 75 cm atau setinggi meja menggunakan Lux Meter. 6.Pengukuran intensitas cahaya pada TUU dan TUS dicatat pada lembar hasil pencatatan 7.Data diolah Metode 2: TUS dan TUU

PENGUKURAN PENCAHAYAAN BUATAN 10 1.Dimensi ruangan diukur. 2.Grid dibuat sesuai dengan standar Lighting Assesment in the Workplace. 3.Tingkat pencahayaan di luar ruangan diukur. 4.Lux meter dinyalakan, lalu dikalibrasi dengan menutup sensor hingga display menunjukkan nilai 0 5.Pengukuran minimal dilakukan pada ketinggian 75 cm atau setinggi dengan meja menggunakan Lux Meter 6.Pengukuran dilakukan pada setiap petak dan hasil pengukuran dicatat pada lembar hasil pencatatan 7.Data diolah Pengukuran Manual

PENGUKURAN PENCAHAYAAN BUATAN 11 1.Program DIALux dibuka dan File-WizardRectangular Room dipilih. 2.Jenis ruangan dipilih dan dimensi ruangan, faktor pemantulan, dinding, lantai, tinggi bidang kerja, maintenance factor dimasukkan nilainya. 3.3D Standart View diklik 4.Ukuran jendela, pintu meja dan langit-langit dimasukkan 5.Jenis lampu ditentukan dan disesuaikan dengan kondisi nyata dipilih 6.Jumlah dan posisi lampu disesuaikan dengan kondisi nyata 7.Hasil Kalkulasi dan simulasi ditentukan. Simulasi Software

ANALISA DATA 12 Tabel 1. Hasil Perhitungan Metode Grid

ANALISA DATA 13 Tabel 2. Perbandingan Kuat Pencahayaan Hasil Pengukuran dengan SNI

ANALISA DATA 14 Tabel 3. Perbandingan Nilai Faktor Langit dengan SNI

ANALISA DATA 15 Tabel 4. Perbandingan Hasil Simulasi Pencahayaan Alami dan Buatan dengan SNI

KESIMPULAN 06 1.Tingkat Pencahayaan alami dan buatan dari Ruang Baca Departemen Teknik Arsitektur Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya sebesar 11,8 lux dan 139,4 lux 2.Tingkat Pencahayaan alami dan buatan dari Ruang Pertemuan Departemen Teknik Arsitektur Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya sebesar 59,3 lux dan 156,9 lux

TERIMA KASIH 13