KONSEPTUAL MODEL DALAM PRAKTEK KEPERAWATA N KESEHATAN KOMUNITAS Model keperawatan komunitas mandiri atau self care : Dorothea Elizabeth Orem (1971 )
Model Konseptual dalam keperawatan Model Konseptual merupakan sintesis dari suatu kumpulan konsep dan pernyataan yang menginterpretasikan konsep-konsep tersebut menjadi suatu kesatuan. Model Keperawatan adalah kerangka pikir, sebagai suatu cara melihat keperawatan, atau satu gambaran tentang lingkup keperawatan. Model konseptual praktek keperawatan adalah suatu kontruksi yang sistematik, berdasarkan ilmu pengetahuan dan logika, berkaitan dengan konsep yang diidentifikasi pada komponen yang nyata pada praktek keperawatan.(Riehl and Ray, 1980)
Model Konseptual dalam keperawatan Model adalah sebuah gambaran deskriptif dari sebuah praktek yg bermutu yang mewakili sesuatu yang nyata. Model keperawatan adalah aplikasi dari struktur keperawatan itu sendiri yang memungkinkan seorang perawat untuk menerapkan cara mereka bekerja. Model praktek keperawatan didasarkan dari isi sebuah teori dan konsep sebuah praktek.
Theory Terdiri dari satu set konsep, definisi, hubungan, dan asumsi yang memproyeksikan fenomenan secara sistematis Terdiri dari satu atau beber apa konsep yang lebih spesifik, konkret, dan proposisi yang dimaksudkan untuk menjelaskan, atau menunjukkan beberapa fenomena (Barnum, 1988)
Purposes of Nursing Theory Panduan praktek keperawatan dan menghasilkan pengetahuan Membantu untuk menggambarkan atau menjelaskan keperawatan Memungkinkan perawat untuk mengetahui mengapa mereka melakukan dan apa yang mereka lakukan
Purposes of Nursing Theory Menilai kondisi pasien dengan berbagai metode dijelaskan oleh teori keperawatan Mengidentifikasi kebutuhan pasien menunjukkan komunikasi yang efektif dan interaksi dengan pasien Memilih teori untuk aplikasi sesuai dengan kebutuhan pasien Menerapkan teori untuk memecahkan masalah yang diidentifikasi dari pasien Mengevaluasi sejauh mana proses itu berubah
Model Konseptual keperawatan Nightingale’s (1859) - Focus on the client’s environment/ menekankan pengaruh lingkungan terhadap Klien. Peplau’s (1952) - Focus on interactive processes Virginia Henderson’s - Focus on 14 basic needs
Orem’s - Focus on self-care Neuman’s - Focus on systems approach and client’s responses to stressors Leininger’s theory - Focus on cultural care
King’s theory -Focus on interaction of personal, interpersonal, and social systems Roy’s theory - Focus on adaptation to changing needs Watson’s theory - Focus on transpersonal caring
Model –model konseptual yang ada tidak semuanya dapat diterapkan secara mandiri dalam praktek keperawatan Masing-masing model mempunyai kekurangan dan kelebihan Kombinasi dua model atau lebih dapat mendukung didalam pelayanan keperawatan.
BIOGRAFI DOROTHEA OREM TahunRiwayat 1914Orem lahir di 15 Juli 1914 di Baltimore, Maryland. Ayahnya adalah seorang pekerja konstruksi dan ibunya adalah ibu rumah tangga. Dia adalah anak bungsu di antara dua anak perempuan Pada awal 1930-an Meraih gelar diploma keperawatan dari Providence Hospital School of Nursing di Washington, DC Melanjutkan untuk menyelesaikan Sarjana ilmu Keperawatan dan menyelesaikan magister ilmu Keperawatan pada tahun 1945 di Universitas Katolik Amerika,Washington, DC Memperoleh beberapa gelar Kehormatan. : University Georgetown pada tahun 1976 dan Incarnate Word College tahun DIllinois Wesleyan University pada tahun 1988, dan gelar kehormatan (hunoris causa) dari University of Missouri di Columbia pada tahun Juni 2007Meninggal di kediamannya Savannah, USA. Orem meninggal pada umur 93 tahun Orem mengembangkan modelkonsep keperawatan ini pada awal tahun 1971 dimana dia mempublikasikannya dengan judul “Nursing Conceps of Practice Self Care”. Model ini pada awalnya berfokus pada individu kemudian edisi kedua tahun 1980 dikembangkan pada multi person „s unit (keluarga, kelompok dan komunitas) dan pada edisi ketiga sebagai lanjutan dari 3 hubungan konstruksiteori yang meliputi : teori self care, teori self care deficit dan teori nursingsystem.
Model Keperawatan Mandiri (self Care) : D.E Orem 1971 Salah satu kemampuan dasar manusia dalam menjaga fungsi tubuh dan kehidupan yang dimilikinya. Suatu pelaksanaan kegiatan yang diprakarsai dan dilakukan oleh individu itu sendiri untuk memenuhi kebutuhan guna mempertahankan kehidupan, kesehatan, kesejahteraan dlm keadaan sehat maupun sakit (Orem,1980) Asuhan keperawatan dilakukan dengan keyakinan bahwa setiap orang mempelajari kemampuan untuk merawat diri sendiri sehingga membantu individu memenuhi kebutuhan hidup,memelihara kesehatan dan kesejahteraan. Apa itu Keperawatan Mandiri?
Fokus utama dari model konseptual ini adalah kemampuan seseorang untuk merawat dirinya sendiri secara mandiri sehingga tercapai kemampuan untuk mempertahankan kesehatan dan kesejahteraannya. Model ini juga merupakan suatu landasan bagi perawat dalam memandirikan klien sesuai tingkat ketergantungannya bukan menempatkan klien dalam posisi dependent, karena menurut Orem, self care itu bukan proses intuisi tetapi merupakan suatu prilaku yang dapat dipelajari
Model ini tepat digunakan untuk kluarga karena tujuan akhir dari keperawatan keluarga adalah kemandirian keluarga yaitu : 1. Mengenal masalah 2. Mengambil keputusan untuk mengatasi masalah 3. Merawat anggota keluarga yang mengalami gangguan kesehatan 4. Memodifikasi lingk yang dapat menunjang kes 5. Menggunakan fasilitas pelayanan secara tepat
KONSEP SELF CARE DOROTHEA OREM Orem mengembangkan teori Self Care meliputi 3 teori yang berkaitan yaitu : 1). Self Care, 2). Self care defisit dan 3). nursing system.
1. Self care Self care adalah performance atau praktek kegiatan individu untuk berinisiatif dan membentuk prilaku mereka dalam memelihara kehidupan, kesehatan dan kesejahteraan. Jika self care dibentuk dengan efektif maka hal tersebut akan membantu membentuk integritas struktur dan fungsi manusia dan erat kaitannya dengan perkembangan manusia.
Self care agency adalah kemampuan manusia atau kekuatan untuk melakukan self care. Kemampuan individu untuk melakukan self care dipengaruhi oleh basic conditioning factors seperti; umur, jenis kelamin, status perkembangan, status kesehatan, orientasi sosial budaya, sistem perawatan kesehatan, sistem keluarga, pola kehidupan, lingkungan serta ketersediaan sumber.
Kebutuhan self care therapeutik (Therapeutic self care demand) adalah merupakan totalitas dari tindakan self care yang diinisiatif dan dibentuk untuk memenuhi kebutuhan self care dengan menggunakan metode yang valid yang berhubungan dengan tindakan yang akan dilakukan.
Konsep lain yang berhubungan dengan teori self care adalah self care requisite (persyaratan self care) Pemeliharaan terhadap kecukupan udara Pemeliharaan terhadap kecukupan air Pemeliharaan proses eliminasi Pemeliharaan terhadap kecukupan makanan Pemeliharaan antara keseimbangan antara kesendirian daan interaksi sosial Pencegahan resiko pada kehidupan manusia dan keadaan sehat Perkembangan dalam kelompok sosial yang sejalan dengan potensi manusia
2. Self Care Deficit Sel care deficit merupakan hubungan antara self care agency dan therapeutic self care demand dari individu – individu yang kemampuan self carenya terbatas atau tidak dapat memenuhi semua komponen therapeutic self care demand.
Orem mengidentifikasi lima metode yang dapat digunakan dalam membantu self care: Tindakan untuk berbuat untuk orang lain. Memberikan petunjuk dan pengarahan. Memberikan dukungan fisik dan psychologis. Memberikan dan memelihara lingkungan yang mendukung pengembangan personal. Pendidikan. Perawat dapat membantu individu dengan menggunakan beberapa atau semua metode tersebut dalam memenuhi self care. Orem menggambarkan hubungan diantara konsep yang telah dikemukakannya.
jika kebutuhan lebih banyak dari kemampuan, maka keperawatan akan dibutuhkan. Tindakan- tindakan yang dapat dilakukan oleh perawat pada saat memberikan pelayanan keperawatan dapat digambarkan sebagi domain keperawatan. Orem (1991) mengidentifikasikan lima area aktifitas keperawatan yaitu
Lima area aktifitas keperawatan yaitu: Masuk ke dalam dan mempertahankan hubungan perawat- klien dengan individu, keluarga atau kelompok sampai klien secara sah dikeluarkan dari keperawatan, Menentukan jika dan bagaimana pasien dapat dibantu melalui keperawatan. Menentukan apakah dan bagaimana klien dapat ditolong melalui keperawatan, Berespons terhadap permintaan, keinginan dan kebutuhan klien akan kontak dan bantuann keperawatan, Merumuskan, memberikan dan mengatur bantuan langsung pada klien dan orang-orang terdekat dalam bentuk bantuan keperawatan, Mengkoordinasi dan mengintegrasikan keperawatan dengan kehidupan sehari-hari klien, pelayanan kesehatan lain yang dibutuhkan atau diterima dan pelayanan sosial dan pendidikan yang dibutuhkan dan diterima klien
3. Nursing System Sistem keperawatan adalah membantu klien dalam meningkatkan atau melakukan keperawatan mandiri Nursing system didesain oleh perawat didasarkan pada kebutuhan self care dan kemampuan pasien melakukan self care. Nursing agency adalah suatu properti atau atribut yang lengkap diberikan untuk orang-orang yang telah didik dan dilatih sebagai perawat yang dapat melakukan, mengetahui dan membantu orang lain untuk menemukan kebutuhan self care terapeutik mereka, melalui pelatihan dan pengembangan self care agency.
Sistem keperawatan mandiri dibagi dalam tiga kategory bantuan Sistem Bantuan Secara Penuh (Wholly Compensatory System ) bantuan secara keseluruhan dibutuhkan untuk klien yang tidak mampu mengontrol dan memantau lingkungan atau tidak berespon terhadap lingkungan : Contoh:…… Sistem Bantuan Sebagian (Partially Compensatory System) Bantuan sebagian yang dibutuhkan oleh klien yang mengalami keterbatasan gerak karena sakit atau kecelakaan Contoh: perawatan pada pasien post operasi kecelakaan.abdomen di mana pasien tidak memiliki kemampuan untuk melakukan perawatan luka Sistem Supportif-Edukatif. dukungan pendidikan oleh klien yang memerlukan bantuan untuk mempelajari agar mampu melakukan asuhan keperawatan mandiri Contoh:
TINJAUAN TEORITIS MODEL KONSEP SELF CARE KEPERAWATAN KOMUNITAS MENURUT DORTHEA OREM Fokus utama dari model konseptual self care ini adalah meningkatkan kemampuan seseorang atau keluarga untuk dapat merawat dirinya atau anggota keluarganya secara mandiri sehingga tercapai kemampuan untuk mempertahankan kesehatan dan kesejahteraannya. Konsep self care ini juga merupakan suatu landasan bagi perawat dalam memandirikan individu/keluarga sesuai tingkat ketergantungannya bukan menempatkan individu atau keluarga dalam posisi dependent. Karena menurut Orem, self care itu bukan proses intuisi, tetapi merupakan suatu perilaku yang dapat dipelajari melalui proses belajar.
Sasaran Menolong klien atau keluarga untuk keperawatan mandiri secara teraupetik. Menolong klien bergerak kearah tindakan – tindakan asuhan mandiri. Membantu anggota keluarga merawat anggota keluarga yang mengalami gangguan
Focus asuhan keperawatan pada model orem’s yang diterapkan pada praktek keperawatan keluarga/komunitas adalah : Aspek interpersonal : hubungan didalam keluarga. Aspek social : hubungan keluarga dengan masyarakat disekitarnya. Aspek procedural : melatih ketrampilan dasar keluarga sehingga mampu mengangtisipasi perubahan yang terjadi. Aspek teknis : mengajarkan kepada keluarga tentang teknis dasar yang dilakukan dirumah misalnya melakukan tindakan kompres secara benar.
Karakteristik yang perlu diperhatikan oleh perawat, diantaranya adalah: Setiap keluarga mempunyai cara yang unik dalam menghadapi masalah kesehatan para anggotanya. Memperhatikan perbedaan dari tiap-tiap keluarga, dari berbagai segi: pola komunikasi, pengambilan keputusan, sikap dan nilai-nilai dalam keluarga, kebudayaan dan gaya hidup. Keluarga daerah perkotaan akan berbeda dengan keluarga di daerah pedesaan. Kemandirian dari tiap-tiap keluarga. Peningkatan status kesehatan keluarga merupakan tujuan yang ingin dicapai dalam memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga, agar keluarga tersebut dapat meningkatkan produktifitas dan kemandirian keluarga, sehingga apabila produktifitas dan kemandirian keluarga meningkat diharapkan kesejahteraan keluarga akan meningkat pula.
Menurut Orem fungsi utama keluarga adalah: sosialisasi pada seluruh anggota keluarga agar dapat mandiri (self care) dan dependent care agents pemenuhan therapeutic self care demand pada individu anggota keluarga dan strategi perkembangan untuk memenuhi kebutuhan: menyadari perubahan-perubahan dalam individu- individu dan lingkungan pengetahuan terhadap dampak dari kondisi perubahan status kesehatan pada anggota keluarga.
Pengetahuan cara memenuhi therapeutic self care demand pada anggota keluarga dan ketrampilan serta motivasi untuk memenuhinya. Kesadaran terhadap dampak kondisi peran dan hubungan anggota keluarga dalam therapeutic self care demand dan kemampuan self care pada masing- masing individu anggota keluarga.
memiliki upaya untuk mengontrol dan mengatur sumber-sumber kebutuhan untuk memenuhi therapeutic self care demand dan kebutuhan perawatan kesehatan pada setiap anggota keluarga. mengintegrasikan aspek-aspek dari self care dan dependent care dalam perencanaan yang memuaskan pada kehidupan dan perkembangan keluarga.
Asuhan Keperawatan Keluarga menurut Dorthea Orem 1. Pengkajian / Riwayat keperawatan Pengkajian yang harus dilakukan menurut Orem diawali dengan pengkajian personel keluarga yang meliputi : usia, sex, tinggi badan, berat badan, budaya, ras, status perkawinan, agama dan pekerjaan keluarga.
Menurut Orem pengkajian juga didasarkan pada 3 ( tiga ) kategori perawatan diri keluarga yang meliputi : Universal self care Kebutuhan yang berkaitan dengan proses hidup manusia, proses mempertahankan integritas, struktur dan fungsi tubuh manusia selama siklus kehidupan berlangsung yang meliputi: tempat tinggal, sanitasi, makanan, udara yang bersih, keamanan, resolusi konflik, pendidikan pada anak, komunikasi dalam keluarga, standard kepercayaan dan perilaku, solitude dan interaksi social.
Developmental self care Kebutuhan-kebutuhan yang dikhususkan untuk proses perkembangan, kebutuhan akibat adanya suatu kondisi yang baru, kebutuhan yang dihubungkan dengan suatu kejadian. Meliputi: perubahan tempat tinggal, perubahan pola konsumsi makanan, mekanisme untuk mempertahankan keamanan akibat adanya perubahan pola kriminalitas, lingkungan yang tidak mendukung/berbahaya, konflik keluarga, perkembangan perubahan informasi dan sosialisasi yang dibutuhkan oleh anak dan orang dewasa dalam keluarga, perkembangan kepercayaan dan pola, perkembangan perubahan informasi dan sosialisasi yang dibutuhkan oleh anak dan orang dewasa dalam keluarga, perkembangan kepercayaan dan pola perilaku dalam keluarga.
Health deviation Kebutuhan berkaitan dengan adanya penyimpangan status kesehatan seperti: kondisi sakit atau injury, atau kecelakaan yang dapat menurunkan kemampuan keluarga untuk memenuhi kebutuhan self care-nya baik secara permanen maupun temporer, sehingga keluarga tersebut memerlukan bantuan orang lain.
Kebutuhan ini meliputi : Mendeteksi berbagai hal yang mengancam keluarga. Menggunakan sumber-sumber eksternal untuk mengatasi masalah kesehatan dalam keluarga. Menyadari dampak dari patologi penyakit Memilih prosedur diagnostik, terapi dan rehabilitasi yang tepat dan efektif Memodifikasi konsep diri untuk dapat menerima status kesehatannya dan mengatasi hal tersebut. Belajar hidup dengan keterbatasan sebagai dampak dari kondisi patologis, efek pengobatan, dan diagnostik serta selalu meningkatkan kemampuan.
2. Diagnosa keperawatan Diagnosa keperawatan berfokus pada empat fungsi keluarga yang telah diidentifikasi dan dampak dalam memenuhi therapeutic self care demand pada individu anggota keluarga dan pada struktur dan fungsi keluarga. Contoh : komunikasi antara suami istri, komunikasi pada anak, perilaku interpersonal anggota keluarga.
3. Perencanaan Orem mendefinisikan 5 area aktivitas praktek keperawatan : Membina dan menjaga hubungan perawat – keluarga (individu, keluarga dan kelompok) sampai keluarga pulang. Menentukan jika dan bagaimana keluarga perlu ditolong oleh perawat. Berespon pada pertanyaan, kebutuhan dan keinginan keluarga akan kontrak dan asistennya. Menetapkan, memberikan dan meregulasi bantuan langsung pada keluarga Koordinasi dan integrasi keperawatan dengan kegiatan sehari-hari kien, perawatan kesehatan lain, pemberian pelayanan sosial dan pendidikan yang di butuhkan atau yang sedang diterima.
4. Implementasi Orem memandang implemenatasi keperawatan sebagai asuhan kolaboratif dengan saling melengkapi antara keluarga dan perawat, dengan kata lain perawat bertindak dalam berbagai cara untuk meningkatkan kemampuan keluarga. Dalam implementasi rencana keperawatan, perawat dan keluarga bersama-sama melakukan aktivitas dalam membantu mempertemukan tuntutan terapi perawatan diri keluarga.
5. Evaluasi Orem tidak menuliskan secara spesifik tentang evaluasi, akan tetapi ia mengemukakan bahwa keluarga membutuhkan kemandirian dalam hal mengatai masalah kesehatannya. Oleh karena itu evaluasi difokuskan pada tingkat : Kemampuan keluarga untuk mempertahankan kebutuhan self care-nya. Kemampuan keluarga untuk mengatasi self care deficit-nya dan sampai sejauh mana perkembangan kemandirian keluarga Kemampuan keluarga dalam memberikan bantuan self care jika keluarga tidak mampu. Evaluasi ini dilakukan melalui identifikasi tingkat kemandirian keluarga dalam perawatan dirinya yang dapat dilihat dari kontribusi / keterlibatan keluarga dan keluarga dalam pemberian asuhan keperawatan.
KEKUATAN DAN KELEMAHAN TEORI SELF CARE OREM’S Kekuatan yang paling utama dari teori Orem ini adalah pelaksanaan asuhan keperawatan keluarga dilakukan dengan efektif dan efisien karena terlebih dahulu melihat kemampuan self care yang dimiliki oleh keluarga tersebut. Sedangkan kelemahannya adalah perlu adanya pengetahuan dan teknologi keperawatan yang baik dan terstandarisasi guna pelaksanaan teori ini secara komprehensif dan holistik.
Kondisi yang sering dijumpai di lapangan adalah belum adanya penerapan yang optimal tentang konsep self care, dimana perawat sepertinya lebih senang memberikan bantuan kepada klien yang seharusnya sudah mampu dilakukan secara mandiri baik oleh klien maupun keluarganya, seperti; memandikan klien ditempat tidur, membantu pemberian makanan, eliminasi dan personal hygiene lainnya Keadaaan ini kemungkinan dikarenakan belum adanya standar yang baku dalam memandirikan klien dan masih kurangnya kemampuan serta rendahnya tingkat pendidikan tenaga keperawatan. Memahami teori self care sangat penting terlebih dahulu memahami konsep self care, self care agency, basic conditioning factor dan kebutuhan self care therapeutik.