KERAJINAN SERAT ALAM Indonesia merupakan negara yang memiliki aneka ragam suku bangsa, sumber daya alam, dan budaya. Tingginya keanekaragaman suku, budaya dan sumber daya alam Indonesia telah memberi keuntungan kepada bangsa Indonesia. Oleh sebab itu, kita harus bersyukur kepada Tuhan yang Maha Esa karena telah diberi kekayaan itu.
APA ITU KERAJINAN SERAT? Kerajinan serat adalah kerajinan yang terbuat dari bahan serat yaitu jenis bahan berupa potongan komponen yang membentuk jaringan memanjang yang utuh. Serat juga digunakan sebagai bahan baku tekstil. Serat sebagai bahan baku tekstil adalah serat-serat yang digunakan untuk aplikasi tekstil. Serat merupakan bahan baku yang digunakan dalam pembuatan benang dan kain.
JENIS-JENIS BAHAN SERAT ALAM Serat dari tumbuhan Serat yang berasal dari tumbuhan dapat dilihat berdasarkan bagian- bagian tumbuhan. Tetapi tidak semua tumbuhan memiliki kandungan yang dapat diolah menjadi serat alam. Karena serat yang digunakan sebagai bahan baku tekstil memiliki persyaratan diantaranya : kuat, tahan lama, bentuknya tetap (tidak susut), permukaan halus. Serat dari hewan Serat yang berasal dari hewan memiliki tekstur yang lembut dan halus. Bagian hewan yang dimanfaatkan seratnya adalah bulu. Bulu hewan yang paling banyak diolah sebagai bahan baku serat produk tekstil diantaranya stapel dan filamen.
SERAT DARI TUMBUHAN DAPAT DIKLASIFIKASIKAN MENJADI 4 : 1. Serat dari biji Tumbuhan memiliki biji yang beraneka ragam. Contoh : biji dari pohon kapas dan kapuk. Serat kapasSerat kapuk
2. Serat dari batang Contoh : batang pohon anggrek, melinjo, mahkota dewa, beringin, yonkori, flax, jute, rosella, henep, rami, urena, kenaf dan sunn. Serat batang ramiSerat batang anggrek
3. Serat dari daun Contoh : serat daun mendong, daun nanas, daun pandan berduri, daun eceng gondok, daun abaka, daun sisal dan daun henequen. Serat daun eceng gondok Serat daun pandan berduri
4. Serat dari buah Contoh : buah kelapa Buah kelapa
SERAT DARI HEWAN DIKLASIFIKASIKAN MENJADI 2 : 1. Serat dari stapel Stapel merupakan serat yang berbentuk rambut hewan yang disebut dengan wol. Contoh : domba, alpaca, unta, cashmer, mohair, kelinci dan vicuna. Bulu dombaBulu unta
2. Serat dari filamen Filamen merupakan serat yang berbentuk jaringan. Contoh : serat yang berasal dari ulat sutera yang digunakan untuk membentuk kepompong. Kepompong ulat sutera
KARAKTERISTIK BAHAN SERAT Bahan tekstil dari kapas memiliki beberapa karakteristik seperti bahan terasa dingin dan sedikit kaku, mudah kusut, mudah meyerap keringat, rentan terhadap jamur, dan mudah terbakar. Sementara serat sutera memiliki ciri-ciri berkilau, sangat bagus dan lembut, tidak mudah kusut, sangat halus, sangat kuat, tahan terhadap sinar matahari, daya serap cukup tinggi, tidak mudah berjamur, mudah terbakar, berbau seperti rambut terbakar, bekas pembakaran berbentuk abu hitam, bulat serta mudah dihancurkan. Serat wol mempunyai ciri-ciri agak kuat, tidak berkilau, kriting, kekenyalan tinggi, elastis tinggi, dan merupakan penahan panas yang tinggi, dan tahan terhadap jamur dan bakteri.
PENGOLAHAN BAHAN SERAT Langkah-langkah pengolahan bahan serat : Pemintalan benang (spinning). Dari proses pemilihan serat akan dilanjutkan dengan pengolahan kapas menjadi benang yang disebut pemintalan. Penggulungan benang. Benang yang sudah dipintal akan digulung menggunakan alat penggulung benang. Pencelupan warna. Benang diproses dengan pencelupan untuk memperoleh warna yang kuat selanjutnya benang dikeringkan. Penenunan benang menjadi kain. Setelah kering, benang dapat ditindak lanjuti dengan proses penenunan menjadi kain.
PROSES PRODUKSI KERAJINAN BAHAN SERAT Teknik dasar kerajinan tekstil adalah segala cara yang digunakan untuk membentuk atau mengolah bahan tekstil. Adapun teknik yang digunakan sangat beragam : 1. Menenun Yaitu proses pembuatan barang-barang tenun (kain) dari persilangan dua set benang dengan cara memasuk-masukan benang pakan secara melintang pada benang-benang lungsing (benang lusi). 2. Menjahit Yaitu pekerjaan menyambung kain, bulu, kulit benang, pepagan, dan bahan-bahan lain yang bisa dilewati jarum jahit dan benang. 3. Mengikat
PRODUK DAN PROSES KERAJINAN BAHAN SERAT Dalam pembuatan produk kerajinan kita perlu memahami seperti apa membuat karya yang berkualitas. Proses penciptaannya harus mengacu pada persyaratan yang disebut prinsip ergonomis, yaitu seperti : 1. Kegunaan (utility) Benda kerajinan harus mengutamakan nilai praktis, yaitu dapat digunakan sesuai dengan fungsi dan kebutuhan, contoh : mangkuk untuk wadah sayur 2. kenyamanan (comfortable) Benda kerajinan harus menyenangkan dan memberi kenyamanan bagi pemakainya, contoh : cangkir didesain ada pegangannya.
3. Keluwesan (flexibility) Benda kerajinan harus memiliki keserasian antara bentuk dan wujud benda dengan nilai gunanya, contoh : sepatu sesuai dengan anatomi dan ukuran kaki. 4. keamanan (safety) Benda kerajinan tidak boleh membahayakan pemakainya, misalnya piring keramik harus mempertimbangkan komposisi zat pewarna yang dipakai tidak berbahaya jika digunakan sebagai wadah makanan. 5. Keindahan (aestetic) Benda yang indah selalu sedap dipandang dan menarik perhatian. Keindahan sebuah benda dapat dilihat dari beberapa hal, diantaranya dari bentuk, hiasan atau ornamen, dan bahan bakunya.
KEMASAN PRODUK KERAJINAN BAHAN SERAT Kemasan adalah penyajian sebuah produk kerajinan. Dilihat dari fungsinya, kemasan memiliki empat fungsi utama yaitu : 1. Menjual produk 2. Melindungi produk 3. Memudahkan penggunaan produk 4. Memperindah penampilan produk