Subnetting ipv4 & ipv6. Pengertian subnetting Subnetting adalah proses memecah suatu IP jaringan ke sub jaringan yang lebih kecil yang disebut “subnet.”

Slides:



Advertisements
Similar presentations
Prosedur dan Fungsi.
Advertisements

© 2010 PYXISM, Inc All Rights Reserved T HE POWER OF T EAM W ORK IN ACTION! Sponsor : pyxismogul
SQL Data Manipulation Language (DML)
TES KERJA 1 Pertemuan 8 Matakuliah: PENGANTAR DAN APLIKASI PSIKODIAGNOSTIK Tahun: 2008.
PENDAHULUAN Dalam matematika, deret Taylor adalah representasi fungsi matematika sebagai jumlahan tak hingga dari suku-suku yang nilainya dihitung dari.
Oleh : Gina Elvira ( ). Komunikasi antarbudaya adalah komunikasi yang terjadi di antara orang-orang yang memiliki kebudayaan yang berbeda (bisa.
Pendekatan Konseling Behavioristik Nama : Rheza Azmi Baoka Kelas : 2C.
Nama kelompok : 1. Aditya Sharul Gunawan 2. Azmi Fidhayanti 3. Muchamad Effendi 4. Rike Fadilah 5. Widi Dwirizki Utoyowibowo Kelompok 2.
PERTEMUAN KE-6 LIMIT FUNGSI Oleh : KBK ANALISIS MATA KULIAH BERSAMA FMIPA UGM MATEMATIKA KONTEKSTUAL.
MODEL REGRESI VARIABEL DUMMY A.Sifat Alamiah Variabel-Variabel Dummy Variabel yang diasumsikan nilai 0 dan 1 suatu perangkat untuk menggolongkan data ke.
SKS 1044 RANGKAIAN KOMPUTER
Part 2 Variabel & Data types
OPERASI HITUNG BILANGAN
SISTEM DIGITAL MUHAMAD ARPAN, S.Kom.
BAB INHERITANCE (Pewarisan)
SISTEM DIGITAL MUHAMAD ARPAN, S.Kom.
POMPA & KOMPRESOR) Desain Impeller Marfizal, ST, MT.
Strategi Algoritma Universitas Ahmad Dahlan
Apa Sih Penyebab IPK Mahasiswa Menurun? Micro Research LSP3I.
MENULIS KARYA ILMIAH Yusrin Ahmad Tosepu. BIJAK “Ada banyak hal yang menunggu untuk ditulis. Dan di setiap langkah anda, anda melihat hal tersebut”
Routing Protokol dan Konsep Routing Protocols and Concepts
Ip Subnetting/subnetmask
Penentuan K-optimal Menggunakan Segmentasi K-Nearest Neighbor dengan Validasi Silang Studi Kasus: White Wine
Bermain tidak Membatasi Texas Holdem Poker Online Untuk Bebas.
MAINKAN OUR ONLINE POKER GAME DENGAN SEJUMLAH BESAR PEMAIN DI SELURUH DUNIA.
 ACHMAD MUFTI. Pengertian Bahan Lunak Bahan adalah material yang memiliki sifat tertentu yang dapat mempengaruhi hasil karya yang dibuat dari material.
ESTIMASI PERMINTAAN METODE DAN ANALISIS ARIES FERNANDO.
Kerajinan Bahan Lunak Nabila Ramadhanti VIII-4. Pengetian Bahan Lunak Bahan lunak adalah material ya memiliki sifat tertentu yg dapat mempengaruhi hasil.
Kerajinan Bahan Lunak Rifana Maulida VIII-4. Pengertian Bahan Lunak Bahan lunak adalah produk kerajinan yang menggunakan bahan dasar yang bersifat lunak.
Nama: Hony rizqiana kelas: 8 2 pelajaran: prakarya.
LutfianoAzis.  Pengertian Kerajinan Bahan Lunak  Kerajinan Bahan Lunak adalah suatu produk kerajinan yang mengunakan bahan bersifat lunak sebagai dasar.
TUGAS PRAKARYA NAMA : Rangga Saputra KELAS : 8-1.
Tugas Prakarya PPT Kerajinan Bahan Lunak.
Tugas Prakarya PPT Kerajinan Bahan Lunak
KEYSHA SALSABILA ABADI VIII-I PRAKARYA. PENGERTIAN BAHAN LUNAK Bahan lunak, yaitu bahan yang memiliki sifat fisik empuk/lunak sehingga sangat mudah dibentuk.
Prakarya Bab 1 (Kerajinan Bahan Lunak ) Nama : Khalila Bandu Kelas : 8-1 Pelajaran : Prakarya Sekolah : SMPN 48 JAKARTA.
LutfianoAzis  Pengertian Kerajinan Bahan Lunak  Kerajinan Bahan Lunak adalah suatu produk kerajinan yang mengunakan bahan bersifat lunak sebagai dasar.
KELAS:8-4. Pengertian bahan lunak Kerajinan bahan lunak merupakan produk kerajinan yang menggunakkan bahan dasar yang bersifat lunak yaitu lentur, lembut,
PRAKARYA UMAIYA BALQIS 8-1. BAHAN LUNAK Bahan adalah material yang memiliki sifat tertentu yang dapat mempengaruhi hasil karya yang dibuat dari matertial.
Tugas Prakarya PPT Kerajinan Bahan Lunak
Nisa damayanti VIII-2 Tugas prakarya. Kerajinan bahan lunak Kerajinan dari bahan lunak merupakan produk kerajinan yang menggunakan bahan dasar yang bersifat.
Nisa damayanti VIII-2 Tugas prakarya. Kerajinan bahan lunak Kerajinan dari bahan lunak merupakan produk kerajinan yang menggunakan bahan dasar yang bersifat.
Nama : Rahmat Hidayat Kelas :VIII. 2 No.Absen : 26 SMP NEGERI 48 JAKARTA TUGAS PRAKARYA.
Prakarya Bab 1 (Kerajinan Bahan Lunak) Nama : Jenny Dias Syafira Kelas : 8-3 Pelajaran : Prakarya Sekolah : SMPN 48 Jakarta.
Perbandingan Metode Bagging, RandomForest, dan Pohon Klasifikasi dengan Validasi Silang Studi kasus: DataTree, BankLoan, dan White Wine Oleh Achmad Syaiful.
PRAKARYA  NAMA:M.ARIEL MARDIANSYAH(18)  KELAS:VIII-1(81)  GURU MATPEL:AHMAD MUFTI  MATERI:PENGERTIAN,CONTOH,GAMBAR BAHAN LUNAK SMPN 48 JAKARTA PRAKARYA.
ppt kerajinan bahan lunak 84
Tugas PPT Prakarya tentang Kerajinan Bahan Lunak
Materi Pertemuan ke-2 : PERKEMBANGAN DAN KLASIFIKASI KOMPUTER.
PRAKARYA TUGAS 2 (KERAJINAN BAHAN LUNAK) NAMA:KHALIDA TANTRI KELAS:8-3 MAPEL:PRAKARYA.
SMA NEGERI 1 PESANGGARAN - BANYUWANGI Jln. Pesanggaran No 50 – Pesanggaran - Banyuwangi Cipto Suyanto/kimia TERMOKIMIA KELAS : XI.IPA SEMESTER 1.
Kerajinan Bahan Lunak adalah suatu produk kerajinan yang mengunakan bahan bersifat lunak sebagai dasar pembuatannya.
PENGUMPULAN PROJEK DALAM SATU SISTEM APLIKATI
Ip Subnetting Subnetmask
Pernyataan if.. Pernyataan switch..
BAB 8 TATASUSUNAN.
DIODA PENYEARAH Dioda adalah komponen/part elektronik yang hanya menghantarkan listrik pada satu arah, karena itu ada sebutan “dioda penyearah”. Dioda.
2.0 PENGALAMATAN RANGKAIAN
A.ERROR Kesalahan adalah perbedaan antara variabel yang diukur dan setpoint. Kesalahan dapat berupa positif atau negatif. Tujuan dari setiap skema kontrol.
BAB 7 STRING.
“PENTINGNYA PENATAAN & DESAIN RUANG DEMI KENYAMANAN PENGGUNA”
ROUTING STATIC DAN DINAMIS. STATIC ROUTING Pengertian static routing Static routing adalah jenis routing yang dilakukan admin/pengelola jaringan untuk.
ICT HANDYBOOK SPM LA2 COMPUTER SYSTEMS 2.3 Software.
3.4.3 KONFIGURASI DAN UJIAN RANGKAIAN
ANALISIS KOVARIANS Ayu Aristika Riva Lesta Ariany Frena Fardillah.
1. Sapto M. Suwito 2. Yetti M.M., S.Kom 3. Irni Marnida 4. Fadila Lahay 5. Endah Wahyuningsih 6. Nurlaila.
PEMBELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI UNTUNG KALIMANTORO DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL SMK NEGERI 4 JAKARTA Jl. Rorotan VI Cilincing Jakarta.
Pemrograman Bilangan Bulat (Integer Programming) Sebuah program linear dengan persyaratan tambahan bahwa semua variabelnya merupakan bilangan bulat Algoritma.
FUNGSI SUB BAB 1.8. Definisi: f : A  B A dan B adalah himpunan. Fungsi f memasangkan tepat satu nilai di B kepada setiap elemen A. Notasinya f(a) = b,
Presentation transcript:

Subnetting ipv4 & ipv6

Pengertian subnetting Subnetting adalah proses memecah suatu IP jaringan ke sub jaringan yang lebih kecil yang disebut “subnet.” Subnetting digunakan untuk memudahkan pengelola jaringan komputer (system Administrator, Network Administrator, maupun pengguna biasa) dalam mengelola jaringan, melakukan alokasi IP Address untuk setiap ruangan dan gedung sesuai dengan kebutuhan. Perhitungan Subnetting meliputi 5 hal, yaitu Subnetmask baru hasil subnetting, Jumlah subnet yang terbentuk, Jumlah host tiap subnet, Range alamat host tiap subnet, dan Alamat broadcast tiap subnet

 Esensi dari subnetting adalah “memindahkan” garis pemisah antara bagian network dan bagian hot dai suatu IP address.  Beberapa bit dari bagian host dialokasikan menjadi bit tambahan pada bagian network.  Alamat stu network menurut struktu baku dipecah menjadi beberapa subnetwork.  Cara ini menciptakan sejumlah network tambahan dengan mengurangi jumlah maksimum host yang ada dalam tiap network tersebut.

Analogi Subnetting Sederhana

Analogi Subnetting Kompleks

Subnetting Pisik

 Penulisan IP address dengan mencantumkan jumlah bit yang digunakan sebagai network ID menggunakan notasi slash (/), misalnya /24.  /24 artinya sebanyak 24 bit (dari kiri) merupakan Network ID.  Sehingga, sisa bit yang dapat digunakan untuk membuat host sebanyak 8 bit, yakni 32 – 24 = 8  Subnetmask dalam bentuk binernya:  Subnetmask dalam bentuk desimalnya: 

Tabel Subnetting Subnet MaskNilai CIDR / / / / / / / / / / / /19 Subnet MaskNilai CIDR / / / / / / / / / / /30 Dimulai dari /8 ( ) s/d /30 ( ) dimana setiap penambahan 1 bit untuk membuat subnet nilai / bertambah 1 dan seterusnya

Tabel IP Address dan Subnetting

Subnetting IP Address V4 kelas A Network ID: /11 (Kelas A) Subnet Mask: (Mask Default kelas A) Langkah 1 (lihat tabel Subnetting)  Subnet Mask baru:  Decimal Subnetmask = Langkah 2 (Jumlah Subnet dirumuskan dengan 2 N dimana N adalah banyaknya angka biner 1)  Jumlah subnet: 2 3 = 8 subnet Langkah 3 (256 – Bobot Mask)  Kelipatan subnet: 256 – 224 = 32 Jadi ada 8 subnet dengan kelipatan 32

Subnetting IP Address V4 kelas A Langkah 4  Mencari broadcast ID subnet mask : Saya akan kurangkan subnet masknya menjadi (-) ====================== Setelah itu saya akan jumlahkan dengan ip addressnya (+) ======================= Untuk range IP akhir penggunaan ip kita kurangkan satu digit menjadi Untuk subnetwork berikutnya kita tambahkan satu digit menjadi Sedangkan untuk menentukan ip broadcast berikutnya berikutnya hanya perlu menambahkan 31 pada start ip setelah subnetnya. Perhatikan tabel dibawah

Subnetting IP Address V4 kelas A Tabel Subnet NoNetwork IDRange IP awalRange IP akhirBroadcast IDSubnet Mask

Subnetting IP Address V4 kelas A Tabel Subnet NoNetwork IDRange IP awalRange IP akhirBroadcast IDSubnet Mask

Subnetting IP Address V4 kelas B Network ID: /18 Subnet Mask: (mask Default kelas B) Langkah 1 (lihat tabel Subnetting)  Subnet Mask baru:  Decimal Subnetmask = Langkah 2 (Jumlah Subnet dirumuskan dengan 2 N dimana N adalah banyaknya angka biner 1)  Jumlah subnet: 2 2 = 4 subnet Langkah 3 (256 – Bobot Mask)  Kelipatan subnet: 256 – 192 = 64 Jadi ada 4 subnet dengan kelipatan 64

Subnetting IP Address V4 kelas B Langkah 4  Mencari broadcast ID Subnet mask = Saya akan kurangkan subnet masknya menjadi (-) ====================== Setelah itu saya akan jumlahkan dengan ip addressnya (+) ======================= Perhatikan tabel dibawah Untuk range IP akhir penggunaan IP kita kurangkan satu digit menjadi dan untuk network ID berikutnya kita tambahkan satu digit menjadi Sedangkan untuk menentukan ip broadcast berikutnya berikutnya hanya perlu menambahkan 63 pada start ip setelah subnetnya.

Subnetting IP Address V4 kelas B Tabel Subnet NoNetwrok IDRange IP AwalRange IP AkhirBroadcast IDSubnet Mask

Network ID: /28 Subnet Mask: (mask Default kelas C) Langkah 1 (lihat tabel Subnetting)  Subnet Mask baru:  Decimal Subnetmask = Langkah 2 (Jumlah Subnet dirumuskan dengan 2 N dimana N adalah banyaknya angka biner 1)  Jumlah subnet: 2 4 = 16 subnet Langkah 3 (256 – Bobot Mask)  Kelipatan subnet: 256 – 240 = 16 Jadi ada 16 subnet dengan kelipatan 16

Langkah 4  Mencari broadcast ID Subnet mask = Kita akan kurangkan subnet masknya menjadi (-) ====================== Setelah itu saya akan jumlahkan dengan ip addressnya (+) ======================= Untuk range IP akhir penggunaan IP kita kurangkan satu digit menjadi dan untuk network ID berikutnya kita tambahkan satu digit menjadi Sedangkan untuk menentukan ip broadcast berikutnya berikutnya hanya perlu menambahkan 15 pada start ip setelah subnetnya.

Subnetting IP Address V4 kelas C Tabel Subnet NoNetwork IDRange IP awalRange IP akhirBroadcast IDSubnet Mask

Subnetting IP Address V4 kelas C Tabel Subnet NoNetwork IDRange IP awalRange IP akhirBroadcast IDSubnet Mask

Subnetting IP Address V6 Sebelum masuk ke subnetting, ada beberapa poin penting dalam konversi biner- heksadesimal dan kaitannya dengan IPv6: Pertama Anggota bilangan heksadesimal yaitu angka 0 hingga 9 serta huruf A hingga F. Jika pada desimal nilai setelah 9 adalah 10 (dua digit, puluhan dan satuan), maka pada heksadesimal 10 sama dengan A, 11=B, dst hingga 15=F. Lalu setelahnya diulang lagi dengan puluhan (berniai 1) dan satuan (bernilai 0). maka pada heksadesimal 10 sama dengan A, 11=B, dst hingga 15=F. Lalu setelahnya diulang lagi dengan puluhan (berniai 1) dan satuan (bernilai 0).Kedua Tiap satu digit heksadesimal ekivalen dengan 4 digit biner, contohnya F pada heksadesimal sama dengan 1111 pada biner. Contoh lainnya 1 pada heksadesimal sama dengan 0001 (atau cukup ‘1’ saja) pada biner. Contoh lainnya 1 pada heksadesimal sama dengan 0001 (atau cukup ‘1’ saja) pada biner.

Ketiga Maka jika terdapat tiga digit heksadesimal, misalnya FA6, kita dapat memecahnya terlebih dahulu, lalu mengkonversi ke biner untuk tiap digintya, sehingga F=1111, A=1010, dan 6=0110. Maka biner dari FA6 yaitu (atau pada desimal sama dengan ). Perlu diperhatikan bahwa tiga bagian pemecahan itu bukan berarti mereka masing-masing independen, melainkan satu kesatuan. Dengan cara ini, kita hanya perlu bermain di maksimal 4 digit biner saja. Coba bandingkan dengan desimal, karena bukan power of 2, kita harus mengkonversi keseluruhan nilainya.

Keempat Seperti yang telah disebutkan, IPv6 terdiri 8 segmen yang tiap segmennya terdiri 4 digit heksadesimal. Tiap segmen bernilai maksimal FFFF (desimal = ) Kelima Tidak ada broadcast ID pada IPv6, sehingga seluruh rentangnya dapat digunakan untuk host dan tidak perlu di ‘kurang dua’ seperti pada IPv4.

Subnet IPv6 memerlukan pendekatan yang berbeda dari subnet IPv4. Alasan yang sama untuk subnetting ruang alamat IPv4 untuk mengatur lalu lintas jaringan juga berlaku untuk IPv6. Namun, karena banyaknya alamat IPv6, tidak ada lagi kekhawatiran untuk melestarikan alamat. Rencana alamat IPv6 dapat fokus pada pendekatan hierarkis terbaik untuk mengelola dan menetapkan subnet IPv6. Lihat gambar untuk tinjauan singkat struktur alamat unicast global IPv6.

Subnetting IPv6 tidak berkaitan dengan konservasi ruang alamat. ID subnet mencakup lebih dari subnet yang cukup. Subnetting IPv6 adalah tentang membangun hierarki pengalamatan berdasarkan jumlah subjaringan yang diperlukan. Ingat bahwa ada dua jenis alamat IPv6 yang dapat ditetapkan. Alamat lokal-link IPv6 tidak pernah di-subnet karena hanya ada pada tautan lokal. Namun, alamat unicast global IPv6 dapat di-subnet. Alamat global unicast IPv6 biasanya terdiri dari 48 global routing prefix, 16 bit subnet ID, dan 64 bit interface ID.

Keterangan gambar di atas: Nomor Hex: Nomor kolom karakter heksadesimal. Notasi Hex IPv6: Ini prefix IPv6 yang kita pakai untuk contoh. Jumlah bit: Panjang bit di kolom hex ke sekian. Misal hex 2001, karena 2001 ada 4 kolom, panjang bit nya adalah 16, di notasi biner ditulis seperti ini Paham? Jadi hex ke biner nya seperti ini 2=0010, 0=0000, 0=0000, 1=0001, satu hex sama dengan 4 bit biner.

Gambar ini menunjukan proses subnetting ipv6

Konfigurasi ipv6 pada router di paket tracer

Contoh Subnetting IPv6 Dari network 2001:db8:c000::/34, bagi ke dalam 3 jaringan kecil. Bisa kah? Tidak bisa, kita pelu ingat bahwa y, atau jumlah subnet adalah pangkat 2. Bisanya Yaitu 1, 2, 4, 8, 16, 32, 64, dan seterusnya. Jadi membagi jaringan kedalam 3 jaringan kecil itu tidak bisa. Kita ambil yang mendekati tapi tidak lebih kecil. Yang mendekati 3 adalah 4, atau atau 2 2. Jadi, kita akan bagi 2001:db8:c000::/34 kedalam 4 subnet kecil, atau y = 4.

network= 34 subnet= tidak diketahui y= 4 kita cari subnet dengan sedikit ajabar. y = 2^ subnet – network 4 = 2^ subnet – 34 (subnet – 34) = akar 4 (subnet – 34) = 2 Subnet = Subnet = 36 Jadi, Network= 34 Subnet= 36 y= 4

 x nomor kolom. /36 ada di kolom 9.  y atau jumlah subnet = 4. 2 ^ = 2 ^ 2 = 4.  z kelipatan. /36 ada di nomor bit ke 4, jadi z = 1. Hitung dari kiri ke kanan, x atau karakter ke 9 heksadesimal kita tambahkan dengan 1, karena z = 1. Ulangi terus sampai y = 4 ====================== ysubnet ====================== 12001:0db8:c000::/36 atau bias ditulis 2001:db8:c000::/ :0db8:d000::/ :0db8:e000::/ :0db8:f000::/36

DAFTAR PUSTAKA  b.html(andry maulana)     rio_wirawan.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/29620/Pertemuan Subnetting+Cara+Cepat.ppt ppt subnetting ip address   pada-ipv6/ 