PENGELOLAAN DIABETES DALAM KEHAMILAN: STANDAR PELAYANAN KESEHATAN PADA DIABETES – 2019 Diabetes Care 2019;42(Suppl. 1):S165– S172 |

Slides:



Advertisements
Similar presentations
Umpamanya saat sekarang jam 17:50 sore, setelah anda sibuk kerja seharian, anda sedang dalam perjalanan pulang dengan mengendarai mobil.. (sudah tentu.
Advertisements

Umpamanya saat sekarang jam 17:50 sore, setelah anda sibuk kerja seharian, anda sedang dalam perjalanan pulang dengan mengedarai mobil...(sudah tentu anda.
Pertolongan Pertama Pada Emergency “Cardiovascular” ARTICLE PUBLISHED ON N.º 240 OF JOURNAL OF GENERAL HOSPITAL ROCHESTER.
ANJAK PIUTANG.
TERRESTRIAL MICROWAVE INTAN FARAHANA BTE KAMSIN A A NURUL ASYIKIN BTE OTHMAN A A
TES KERJA 1 Pertemuan 8 Matakuliah: PENGANTAR DAN APLIKASI PSIKODIAGNOSTIK Tahun: 2008.
Oleh : Gina Elvira ( ). Komunikasi antarbudaya adalah komunikasi yang terjadi di antara orang-orang yang memiliki kebudayaan yang berbeda (bisa.
Teori Behavioristik Albert Bandura
Pendekatan Konseling Behavioristik Nama : Rheza Azmi Baoka Kelas : 2C.
PENGARUH AIR BAGI KEHIDUPAN MANUSIA
Nama kelompok : 1. Aditya Sharul Gunawan 2. Azmi Fidhayanti 3. Muchamad Effendi 4. Rike Fadilah 5. Widi Dwirizki Utoyowibowo Kelompok 2.
Kelompok 5 ¤ Arista Tulistia ¤ Widi Dwirizki Utoyowibowo ¤ Yosi…
M. RIEFQI MUBAROK SEKAR WULAN N. WIDI DWIRIZKI UTOYOWIBOWO.
Contoh Presentasi PENILAIAN MINAT
Neoliberalisme & Neorealisme Ariska Ayu Anggita (07) G. A. Evarina Danuharta (033) Nizzah Amalia Subchan (058) Damar Kusumawardani (083)
ANALISIS DAN MANAJEMEN RISIKO DALAM INDUSTRI KONSTRUKSI KORELASI ANTARA KONSEP DAN PRAKTIK TUGAS : MANAJEMEN WAKTU PROYEK (57004)
SOLIHATI JUDUL: Comparative Analysis of Image Enhancement Techniques for Ultrasound Liver Image PENULIS:1.Smriti Sahu, Department of.
PERHATIKAN TAYANGAN BERIKUT INI. PERMASALAHAN APA YANG KALIAN DAPATKAN DARI TAYANGAN GAMBAR TERSEBUT?
MODEL REGRESI VARIABEL DUMMY A.Sifat Alamiah Variabel-Variabel Dummy Variabel yang diasumsikan nilai 0 dan 1 suatu perangkat untuk menggolongkan data ke.
KELOMPOK 5 AKUNTANSI SEWA. Latihan 20.5 Dalam sebuah transaksi jual sewa-balik dengan sewa operasi PT.LESSSEE awalnya memiliki aset dengan biaya perolehan.
UJIAN AKHIR SEMESTER KAMIS 6 JULI 2017 MOBILE DAN WIRELESS.
OLEH: RIBKA Y. MANOPO PARADIGMA KEPERAWATAN DAN HUBUNGAN PARADIGMA DENGAN TEORI KEPERAWATAN.
BAB INHERITANCE (Pewarisan)
Impact Of Society Topic: Virus
Umpamanya saat sekarang jam 17:50 sore, setelah anda sibuk kerja seharian , anda sedang dalam perjalanan pulang dengan mengedarai mobil,.(sudah tentu anda.
Audit Klinis Operasi Seksio Sesaria Budi Iman Santoso.
OLEH : FATIMA SARI RITONGA FISIKA 2014.
Strategi Algoritma Universitas Ahmad Dahlan
TUGAS AKHIR I SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN STARTING LINE-UP PEMAIN FUTSAL MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING DAN K-MEANS CLUSTERING DISUSUN OLEH:
yaredi laia Kami jasa seo Kami jasa seo menggunakan teknik penentuan posisi putih secara eksklusif, kami mengikuti panduan google secara ketat. Tidak ada pengecualian!
Kami jasa seo Kami jasa seo menggunakan teknik penentuan posisi putih secara eksklusif, kami YAREDI LAIA mengikuti panduan google secara.
Kami jasa seo Kami jasa seo menggunakan teknik penentuan posisi putih secara eksklusif, kami YAREDI LAIA mengikuti panduan google secara.
HENY EVRITA SARI ISRA TRI HARDIANTI BIOSINTESIS HEM.
Apa Sih Penyebab IPK Mahasiswa Menurun? Micro Research LSP3I.
Ilmu akan membuka pintu keberhasilan anda. Jangan paksakan untuk mendobrak pintunya, tapi bukalah dengan lembut dengan menggunakan ilmu __ Yusrin Ahmad.
Penentuan K-optimal Menggunakan Segmentasi K-Nearest Neighbor dengan Validasi Silang Studi Kasus: White Wine
Bahan Berbahaya dan Beracun dalam Kosmetik Dwi Atmanto FT UNJ.
Bermain tidak Membatasi Texas Holdem Poker Online Untuk Bebas.
MAINKAN OUR ONLINE POKER GAME DENGAN SEJUMLAH BESAR PEMAIN DI SELURUH DUNIA.
ESTIMASI PERMINTAAN METODE DAN ANALISIS ARIES FERNANDO.
Tugas Prakarya PPT Kerajinan Bahan Lunak.
Tugas Prakarya PPT Kerajinan Bahan Lunak
KEYSHA SALSABILA ABADI VIII-I PRAKARYA. PENGERTIAN BAHAN LUNAK Bahan lunak, yaitu bahan yang memiliki sifat fisik empuk/lunak sehingga sangat mudah dibentuk.
 Tugas prakarya 8.1 Reza Al Farabi Enjoy !.  Bahan lunak  Bahan adalah material yang memiliki sifat tertentu yang dapat mempengaruhi hasil karya yang.
Tugas Prakarya PPT Kerajinan Bahan Lunak
Nisa damayanti VIII-2 Tugas prakarya. Kerajinan bahan lunak Kerajinan dari bahan lunak merupakan produk kerajinan yang menggunakan bahan dasar yang bersifat.
ppt kerajinan bahan lunak 84
1 MENUA DENGAN SEHAT. 2 Potential increase in average human lifespan up to specific limit [Biological reserve]
Materi Pertemuan ke-2 : PERKEMBANGAN DAN KLASIFIKASI KOMPUTER.
PRAKARYA TUGAS 2 (KERAJINAN BAHAN LUNAK) NAMA:KHALIDA TANTRI KELAS:8-3 MAPEL:PRAKARYA.
Kelompok 3 : Alit ramdani Deni putra Opik sofandi.
DIODA PENYEARAH Dioda adalah komponen/part elektronik yang hanya menghantarkan listrik pada satu arah, karena itu ada sebutan “dioda penyearah”. Dioda.
A.ERROR Kesalahan adalah perbedaan antara variabel yang diukur dan setpoint. Kesalahan dapat berupa positif atau negatif. Tujuan dari setiap skema kontrol.
Incentive Plan Rahmawati Setyo W S Objectives Of An Incentive Plan Terdapat dua komponen dalam skema insentif kompensasi, yaitu :  Bonus pool.
ROUTING STATIC DAN DINAMIS. STATIC ROUTING Pengertian static routing Static routing adalah jenis routing yang dilakukan admin/pengelola jaringan untuk.
o PENDAHULUAN o APLIKASI o POROSITAS SEKUNDER o GAMMA RAY o QUESTIONS.
Banyak cara yang bisa dilakukan untuk membuat kondisi tubuh Anda tetap fit dan terbebas dari berbagai risiko penyakit. Salah satunya dengan makanan.
 Blokade neuromuskular residual didefinisikan sebagai pemulihan neuromuskular yang tidak adekuat yang diukur dengan pemantauan neuromuskular obyektif.
ETIKA PENELITIAN 1 Aspek Etik dalam Penelitian Keperawatan.
ALOKASI BIAYA DEPARTEMEN PENDUKUNG KELOMPOK IV LITAMI APRILIA (A ) AFRA NURUL ALZENA (A ) SITI HARDIYANTI WARIS (A ) NURUL LATHIFAH.
Pengukuran Kerja (Work Measurement). PENGUKURAN KERJA (WORK MEASUREMENT) 1.Suatu aktivitas untuk menentukan waktu rata- rata yang dibutuhkan oleh seorang.

Interchangeability. Functional Characteristics Geometric Characteristics Material Characteristics Accurate dimension Perfect shape/form Smooth surface.
PERTANIAN BERKELANJUTAN Dosen Pengampu: Shorea Khaswarina S.P,M.P Di Susun Oleh : Anggun Tri Wahyuni ( ) Kelas: Agroteknologi-B.
Yuslena Sari. Universitas Lambung Mangkurat Muhammad Alkaff. Universitas Lambung Mangkurat “ Membangun budaya riset untuk peningkatan kualitas pendidikan.
Pemrograman Bilangan Bulat (Integer Programming) Sebuah program linear dengan persyaratan tambahan bahwa semua variabelnya merupakan bilangan bulat Algoritma.
MANAJEMEN & STRATEGI PENGHIMPUNAN DANA LEMBAGA ZAKAT.
Slide Pertemuan 3 Kebutuhan Teknis Pengguna Yang Menggunakan Jaringan.
Periklanan. PERIKLANAN Segala biaya yang harus dikeluarkan sponsor untuk melakukan presentasi dan promosi nonpribadi dalam bentuk gagasan, barang, atau.
Presentation transcript:

PENGELOLAAN DIABETES DALAM KEHAMILAN: STANDAR PELAYANAN KESEHATAN PADA DIABETES – 2019 Diabetes Care 2019;42(Suppl. 1):S165– S172 | 19-S S014 American Diabetes Association 1

DIABETES DALAM KEHAMILAN Peningkatan DMG dan diabetes tipe 2 ~ paralel dengan obesitas baik di AS dan di seluruh dunia. Risiko spesifik diabetes yang tidak terkontrol dalam kehamilan Diabetes dalam kehamilan ~ risiko obesitas dan diabetes tipe 2 pada anak di kemudian hari. 2

KONSELING PRAKONSEPSI Rekomendasi 14.1 Pada semua wanita mulai saat pubertas dan berlanjut dengan potensi reproduksi, konseling prakonsepsi harus dimasukkan ke dalam perawatan diabetes rutin Sebuah keluarga berencana harus didiskusikan dan kontrasepsi yang efektif harus ditentukan dan digunakan sampai seorang wanita siap untuk hamil Konseling prakonsepsi harus membahas pentingnya penatalaksanaan kadar glikemik sedekat mungkin dengan nilai normal yang aman, idealnya A1C < 6,5% (48 mmol/mol), untuk mengurangi risiko anomali kongenital, preeklampsia, makrosomia, dan komplikasi lainnya. B 3

PERAWATAN PRAKONSEPSI Rekomendasi 14.4 Wanita dengan diabetes tipe 1 atau tipe 2 yang sudah ada sebelumnya, yang merencanakan kehamilan atau yang telah hamil harus dikonseling tentang risiko perkembangan dan/atau perburukan retinopati diabetikum. Pemeriksaan mata yang intensif harus dilakukan secara ideal sebelum kehamilan atau pada trimester pertama, dan kemudian pasien harus dipantau setiap trimester dan selama 1 tahun postpartum seperti yang diindikasikan oleh tingkat keparahan retinopati dan seperti yang direkomendasikan oleh penyedia pelayanan kesehatan mata. B 14.5 Wanita dengan diabetes yang sudah ada sebelumnya idealnya harus dikelola di klinik multidisiplin termasuk ahli endokrin, spesialis kedokteran Fetomaternal, ahli diet, dan pendidik diabetes, jika tersedia. B 4

TARGET KADAR GLIKEMIK DALAM KEHAMILAN Rekomendasi 14.6 Pemantauan mandiri glukosa darah puasa dan postprandial direkomendasikan pada diabetes mellitus gestasional dan diabetes yang sudah ada sebelumnya dalam kehamilan untuk mencapai kontrol glikemik. Beberapa wanita dengan diabetes yang sudah ada sebelumnya juga harus menguji glukosa darah sebelum waktunya. B 14.7 Karena peningkatan pergantian sel darah merah, A1C sedikit lebih rendah pada kehamilan normal dibandingkan pada wanita tidak hamil normal. Idealnya, target A1C dalam kehamilan adalah <6% (42 mmol/mol) jika hal ini dapat dicapai tanpa hipoglikemia yang signifikan, tetapi target tersebut dapat dikurangi menjadi <7% (53 mmol/mol) jika perlu untuk mencegah hipoglikemia. B 5

FISIOLOGI INSULIN Trimester I Trimester II Trimester III Me ↑ ↑ Me ↓ ↓ Me ↑ ↑ Resistensi Insulin Sensitivitas Insulin Me ↑ ↑ 6

PEMANTAUAN GLUKOSA Pemantauan GDP dan GDPP dianjurkan. Tes pra-prandial juga direkomendasikan untuk wanita dengan diabetes yang sudah ada sebelumnya Pemantauan postprandial ~ kontrol glikemik dan risiko preeklampsia <<< Tidak ada uji coba acak yang mendukung secara adekuat membandingkan berbagai target glikemik puasa dan pasca-makan dalam diabetes pada kehamilan. 7

LANJUTAN Target yang direkomendasikan ADA untuk wanita dengan diabetes tipe 1 atau tipe 2 adalah sebagai berikut: ○ Puasa, 95 mg/dL (5,3 mmol/L) dan salah satu dari berikut:  ○ Satu jam postprandial, 140 mg/dL (7,8 mmol/L) atau  ○ Dua jam postprandial, 120 mg/dL (6,7 mmol/L) 8

A1C DALAM KEHAMILAN Dalam studi Hyperglycemia dan Adverse Pregnancy Outcome (HAPO), peningkatan kadar glikemia dikaitkan dengan luaran yang buruk (24) Studi pengamatan pada diabetes dan kehamilan yang sudah ada sebelumnya menunjukkan tingkat terendah kadar A1C dengan luaran janin yang merugikan yaitu A1C <6 - 6,5% (42-48 mmol/mol) di awal kehamilan (4-6,25) Dengan mempertimbangkan semua ini, target <6% (42 mmol/mol) optimal selama kehamilan jika dapat dicapai tanpa insiden hipoglikemia yang signifikan. Karena peningkatan fisiologis dalam pergantian sel darah merah, kadar A1C turun selama kehamilan normal (26,27). 9

PENGELOLAAN DIABETES MELLITUS GESTATIONAL Rekomendasi 14.8 Perubahan gaya hidup adalah komponen penting dari manajemen diabetes mellitus gestasional dan mungkin cukup untuk pengobatan banyak wanita. Obat harus ditambahkan jika diperlukan untuk mencapai target glikemik. A 14.9 Insulin adalah obat yang lebih terpilih untuk mengobati hiperglikemia pada diabetes melitus gestasional karena tidak melewati plasenta sampai batas yang dapat diukur. Metformin dan gliburid tidak boleh digunakan sebagai agen lini pertama, karena keduanya melintasi plasenta ke janin. Semua agen oral tidak memiliki data keamanan jangka panjang. A Metformin, ketika digunakan untuk mengobati sindrom ovarium polikistik dan menginduksi ovulasi, harus dihentikan begitu kehamilan telah dipastikan. A 10

DMG ditandai dengan peningkatan risiko makrosomia dan komplikasi kelahiran dan peningkatan risiko diabetes tipe 2 ibu setelah kehamilan. banyak uji coba terkontrol secara acak (RCT) menunjukkan bahwa risiko DMG dapat dikurangi dengan konseling diet, olahraga, dan gaya hidup, khususnya ketika intervensi dimulai selama trimester pertama atau awal trimester kedua (33-35). 11

MANAJEMEN GAYA HIDUP Setelah diagnosis, pengobatan dimulai dengan terapi nutrisi medis, aktivitas fisik, dan manajemen berat badan tergantung pada berat pregestasional pemantauan target kadar glukosa yang direkomendasikan oleh Fifth International Workshop-Conference on Gestational Diabetes Mellitus (36): ○ Puasa, 95 mg/dL (5,3 mmol/L) dan keduanya ○ Satu jam postprandial, 140 mg/dL (7,8 mmol/L) atau ○ Dua jam postprandial, 120 mg/dL (6,7 mmol/L) 12

TERAPI NUTRISI MEDIS Terapi nutrisi medis untuk DMG adalah rencana nutrisi individual yang dikembangkan antara wanita dan ahli diet terdaftar yang paham dengan manajemen DMG (38,39). Rencana makanan harus menyediakan asupan kalori yang cukup untuk meningkatkan kesehatan janin/neonatal dan ibu, mencapai tujuan glikemik, dan meningkatkan berat badan kehamilan yang sesuai. Rencana makanan harus didasarkan pada penilaian gizi dengan panduan dari Dietary Reference Intakes (DRI). DRI untuk semua wanita hamil merekomendasikan minimal 175 g karbohidrat, 71 g protein, dan 28 g serat. 13

TERAPI FARMAKOLOGIS Pengobatan DMG dengan gaya hidup dan insulin telah ditunjukkan dapat meningkatkan luaran perinatal dalam dua studi acak besar seperti yang dirangkum dalam tinjauan US Preventive Services Task Force (40). Insulin adalah agen lini pertama yang direkomendasikan untuk pengobatan DMG di AS. 14

SULFONILUREA Sulfonilurea diketahui dapat melewati sawar plasenta dan telah dikaitkan dengan peningkatan hipoglikemia neonatal. Konsentrasi gliburid dalam plasma tali pusat adalah sekitar 70% dari tingkat ibu (44,45). Gliburid dikaitkan dengan insidensi hipoglikemia neonatal dan makrosomia yang lebih tinggi daripada insulin atau metformin dalam metaanalisis 2015 dan tinjauan sistematis (46). 15

METFORMIN Metformin dikaitkan dengan risiko hipoglikemia neonatal yang lebih rendah dan kenaikan berat badan ibu yang lebih sedikit dibandingkan insulin dalam tinjauan sistematis (46,49,50); Namun, metformin dapat sedikit meningkatkan risiko prematuritas. Seperti gliburid, metformin melintasi plasenta, dan kadar darah tali pusat dari metformin lebih tinggi daripada kadar maternal simultan (51,52). Dalam studi analisis Metformin In Diabetes Gestational: The Offspring Follow-Up (MiG TOFU) analisis terhadap anak 7 hingga 9 tahun bahwa anak 9 tahun yang terpapar metformin untuk pengobatan DMG lebih besar (berdasarkan angka pengukuran) daripada yang terpapar insulin (53). Percobaan acak, double-blind, terkontrol membandingkan metformin dengan terapi lain untuk induksi ovulasi pada wanita dengan sindrom ovarium polikistik belum menunjukkan manfaat dalam mencegah aborsi spontan atau DMG (55), dan tidak ada kebutuhan berbasis bukti untuk melanjutkan metformin pada pasien tersebut sekali kehamilan telah dikonfirmasi (56-58). 16

INSULIN Penggunaan insulin harus mengikuti pedoman di bawah ini. Baik suntikan insulin harian ganda dan infus insulin subkutan terus menerus merupakan strategi persalinan yang beralasan, dan tidak ada yang terbukti lebih unggul selama kehamilan (59). 17

PENGELOLAAN DIABETES TIPE 1 DAN TIPE 2 DIABETES DALAM KEHAMILAN Penggunaan Insulin Rekomendasi Insulin adalah agen yang dipilih untuk manajemen diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2 pada kehamilan karena tidak melewati plasenta dan karena agen oral umumnya tidak cukup untuk mengatasi resistensi insulin pada diabetes tipe 2 dan tidak efektif pada diabetes tipe 1. E Tak satu pun dari regimen insulin manusia yang tersedia saat ini telah diketahui dapat melewati sawar plasenta (61-66) Tinjauan sistematis Cochrane baru-baru ini tidak dapat merekomendasikan rejimen insulin spesifik daripada yang lain untuk pengobatan diabetes pada kehamilan (67). 18

PREEKLAMPSIA DAN ASPIRIN Rekomendasi Wanita dengan diabetes tipe 1 atau tipe 2 harus diresepkan aspirin dosis rendah 60–150 mg/hari (dosis biasa 81 mg/hari) dari akhir trimester pertama hingga bayi dilahirkan untuk menurunkan risiko preeklampsia. A Diabetes dalam kehamilan dikaitkan dengan peningkatan risiko preeklampsia (68). Berdasarkan hasil uji klinis, US Preventive Services Task Force merekomendasikan penggunaan aspirin dosis rendah (81 mg/hari) sebagai obat pencegahan setelah kehamilan 12 minggu pada wanita yang berisiko tinggi mengalami preeklampsia (69). 19

DIABETES TIPE 1 Wanita dengan diabetes tipe 1 memiliki peningkatan risiko hipoglikemia pada trimester pertama dan, seperti semua wanita, telah mengubah tanggapan kontra regulasi pada kehamilan yang menurunkan kewaspadaan terhadap insiden hipoglikemia. Pendidikan untuk pasien dan anggota keluarga tentang pencegahan, pengakuan, dan pengobatan hipoglikemia adalah penting sebelum, selama, dan setelah kehamilan untuk membantu mencegah dan mengelola risiko hipoglikemia. Resistensi insulin turun dengan cepat setelah pengeluaran plasenta. Kehamilan adalah keadaan ketogenik, dan wanita dengan diabetes tipe 1, dan pada tingkat lebih rendah, mereka yang menderita diabetes tipe 2, berisiko terhadap ketoasidosis diabetikum pada tingkat glukosa darah yang lebih rendah daripada kondisi tidak hamil. 20

DIABETES TIPE 2 Diabetes tipe 2 sering dikaitkan dengan obesitas. Kenaikan berat badan yang disarankan selama kehamilan untuk wanita yang kelebihan berat badan adalah lb (6,8-11,3 kg) dan untuk wanita yang obesitas adalah lb (4,5-9 kg) (72). 21

KEHAMILAN DAN PERTIMBANGAN OBAT Rekomendasi Pada pasien hamil dengan diabetes dan hipertensi kronis, target tekanan darah / mmHg disarankan untuk kepentingan mengoptimalkan kesehatan ibu jangka panjang dan meminimalkan gangguan pertumbuhan janin. E Obat-obatan yang berpotensi teratogenik (mis., ACE inhibitor, angiotensin receptor blockers, statin) harus dihindari pada wanita yang aktif secara seksual pada usia subur yang tidak menggunakan kontrasepsi yang andal. B 22

PERAWATAN POSTPARTUM Perawatan postpartum harus mencakup penilaian psikososial dan dukungan untuk perawatan diri. Laktasi Mengingat manfaat gizi dan imunologis segera dari menyusui untuk bayi, semua wanita termasuk mereka yang menderita diabetes harus didukung dalam upaya untuk menyusui. Menyusui juga dapat memberi manfaat metabolisme jangka panjang untuk ibu (79) dan anak (80). 23

DIABETES MELLITUS GESTATIONAL Wanita dengan DMG harus diuji untuk diabetes atau prediabetes persisten pada 4-12 minggu pascapersalinan dengan OGTT 75 g 24

TINDAK LANJUT PASCAPERSALINAN OGTT direkomendasikan lebih dari A1C pada saat kunjungan pasca melahirkan 4-12 minggu karena A1C dapat terus-menerus dipengaruhi (diturunkan) oleh peningkatan pergantian sel darah merah terkait dengan kehamilan atau kehilangan darah saat melahirkan dan karena OGTT lebih sensitif dalam mendeteksi intoleransi glukosa, termasuk prediabetes dan diabetes. Karena DMG dikaitkan dengan peningkatan risiko ibu seumur hidup untuk diabetes yang diperkirakan 50-70% setelah 15–25 tahun (81,82), wanita juga harus diuji setiap 1-3 tahun sesudahnya jika minggu postpartum 75-g OGTT adalah normal, dengan frekuensi pengujian tergantung pada faktor risiko lain termasuk riwayat keluarga, BMI sebelum hamil, dan kebutuhan akan insulin atau obat penurun glukosa oral selama kehamilan. 25

DIABETES MELLITUS GESTATIONAL DAN DIABETES TIPE 2 Dalam prospektif Nurses Health Study II (NHS II), risiko diabetes berikutnya setelah riwayat DMG secara signifikan lebih rendah pada wanita yang mengikuti pola makan sehat (83) Kenaikan berat badan postpartum atau antar kehamilan satu dan lain dikaitkan dengan peningkatan risiko luaran kehamilan yang merugikan pada kehamilan berikutnya (84) dan perkembangan lebih awal menjadi diabetes tipe 2. Baik metformin dan intervensi gaya hidup intensif mencegah atau menunda perkembangan diabetes pada wanita dengan pradiabetes dan riwayat DMG. Pada wanita-wanita ini, intervensi gaya hidup dan metformin mengurangi perkembangan menjadi diabetes sebesar 35% dan 40%, masing-masing, lebih dari 10 tahun dibandingkan dengan plasebo (86). 26

KONTRASEPSI Merencanakan kehamilan sangat penting pada wanita dengan diabetes yang sudah ada sebelumnya karena perlunya kontrol glikemik prakonsepsi untuk mencegah malformasi kongenital dan mengurangi risiko komplikasi lainnya. Oleh karena itu, semua wanita dengan diabetes yang berpotensi melahirkan harus memiliki opsi keluarga berencana yang ditinjau secara berkala. 27

REFERENSI 28

PENGELOLAAN DIABETES DALAM KEHAMILAN: STANDAR PELAYANAN KESEHATAN PADA DIABETES – 2019 Diabetes Care 2019;42(Suppl. 1):S165– S172 | 19-S S014 American Diabetes Association 29

DIABETES DALAM KEHAMILAN Peningkatan DMG dan diabetes tipe 2 ~ paralel dengan obesitas baik di AS dan di seluruh dunia. Risiko spesifik diabetes yang tidak terkontrol dalam kehamilan Diabetes dalam kehamilan ~ risiko obesitas dan diabetes tipe 2 pada anak di kemudian hari. 30

KONSELING PRAKONSEPSI Rekomendasi 14.1 Pada semua wanita mulai saat pubertas dan berlanjut dengan potensi reproduksi, konseling prakonsepsi harus dimasukkan ke dalam perawatan diabetes rutin Sebuah keluarga berencana harus didiskusikan dan kontrasepsi yang efektif harus ditentukan dan digunakan sampai seorang wanita siap untuk hamil Konseling prakonsepsi harus membahas pentingnya penatalaksanaan kadar glikemik sedekat mungkin dengan nilai normal yang aman, idealnya A1C < 6,5% (48 mmol/mol), untuk mengurangi risiko anomali kongenital, preeklampsia, makrosomia, dan komplikasi lainnya. B 31

PERAWATAN PRAKONSEPSI Rekomendasi 14.4 Wanita dengan diabetes tipe 1 atau tipe 2 yang sudah ada sebelumnya, yang merencanakan kehamilan atau yang telah hamil harus dikonseling tentang risiko perkembangan dan/atau perburukan retinopati diabetikum. Pemeriksaan mata yang intensif harus dilakukan secara ideal sebelum kehamilan atau pada trimester pertama, dan kemudian pasien harus dipantau setiap trimester dan selama 1 tahun postpartum seperti yang diindikasikan oleh tingkat keparahan retinopati dan seperti yang direkomendasikan oleh penyedia pelayanan kesehatan mata. B 14.5 Wanita dengan diabetes yang sudah ada sebelumnya idealnya harus dikelola di klinik multidisiplin termasuk ahli endokrin, spesialis kedokteran Fetomaternal, ahli diet, dan pendidik diabetes, jika tersedia. B 32

TARGET KADAR GLIKEMIK DALAM KEHAMILAN Rekomendasi 14.6 Pemantauan mandiri glukosa darah puasa dan postprandial direkomendasikan pada diabetes mellitus gestasional dan diabetes yang sudah ada sebelumnya dalam kehamilan untuk mencapai kontrol glikemik. Beberapa wanita dengan diabetes yang sudah ada sebelumnya juga harus menguji glukosa darah sebelum waktunya. B 14.7 Karena peningkatan pergantian sel darah merah, A1C sedikit lebih rendah pada kehamilan normal dibandingkan pada wanita tidak hamil normal. Idealnya, target A1C dalam kehamilan adalah <6% (42 mmol/mol) jika hal ini dapat dicapai tanpa hipoglikemia yang signifikan, tetapi target tersebut dapat dikurangi menjadi <7% (53 mmol/mol) jika perlu untuk mencegah hipoglikemia. B 33

FISIOLOGI INSULIN Trimester I Trimester II Trimester III Me ↑ ↑ Me ↓ ↓ Me ↑ ↑ Resistensi Insulin Sensitivitas Insulin Me ↑ ↑ 34

PEMANTAUAN GLUKOSA Pemantauan GDP dan GDPP dianjurkan. Tes pra-prandial juga direkomendasikan untuk wanita dengan diabetes yang sudah ada sebelumnya Pemantauan postprandial ~ kontrol glikemik dan risiko preeklampsia <<< Tidak ada uji coba acak yang mendukung secara adekuat membandingkan berbagai target glikemik puasa dan pasca-makan dalam diabetes pada kehamilan. 35

LANJUTAN Target yang direkomendasikan ADA untuk wanita dengan diabetes tipe 1 atau tipe 2 adalah sebagai berikut: ○ Puasa, 95 mg/dL (5,3 mmol/L) dan salah satu dari berikut:  ○ Satu jam postprandial, 140 mg/dL (7,8 mmol/L) atau  ○ Dua jam postprandial, 120 mg/dL (6,7 mmol/L) 36

A1C DALAM KEHAMILAN Dalam studi Hyperglycemia dan Adverse Pregnancy Outcome (HAPO), peningkatan kadar glikemia dikaitkan dengan luaran yang buruk (24) Studi pengamatan pada diabetes dan kehamilan yang sudah ada sebelumnya menunjukkan tingkat terendah kadar A1C dengan luaran janin yang merugikan yaitu A1C <6 - 6,5% (42-48 mmol/mol) di awal kehamilan (4-6,25) Dengan mempertimbangkan semua ini, target <6% (42 mmol/mol) optimal selama kehamilan jika dapat dicapai tanpa insiden hipoglikemia yang signifikan. Karena peningkatan fisiologis dalam pergantian sel darah merah, kadar A1C turun selama kehamilan normal (26,27). 37

PENGELOLAAN DIABETES MELLITUS GESTATIONAL Rekomendasi 14.8 Perubahan gaya hidup adalah komponen penting dari manajemen diabetes mellitus gestasional dan mungkin cukup untuk pengobatan banyak wanita. Obat harus ditambahkan jika diperlukan untuk mencapai target glikemik. A 14.9 Insulin adalah obat yang lebih terpilih untuk mengobati hiperglikemia pada diabetes melitus gestasional karena tidak melewati plasenta sampai batas yang dapat diukur. Metformin dan gliburid tidak boleh digunakan sebagai agen lini pertama, karena keduanya melintasi plasenta ke janin. Semua agen oral tidak memiliki data keamanan jangka panjang. A Metformin, ketika digunakan untuk mengobati sindrom ovarium polikistik dan menginduksi ovulasi, harus dihentikan begitu kehamilan telah dipastikan. A 38

DMG ditandai dengan peningkatan risiko makrosomia dan komplikasi kelahiran dan peningkatan risiko diabetes tipe 2 ibu setelah kehamilan. banyak uji coba terkontrol secara acak (RCT) menunjukkan bahwa risiko DMG dapat dikurangi dengan konseling diet, olahraga, dan gaya hidup, khususnya ketika intervensi dimulai selama trimester pertama atau awal trimester kedua (33-35). 39

MANAJEMEN GAYA HIDUP Setelah diagnosis, pengobatan dimulai dengan terapi nutrisi medis, aktivitas fisik, dan manajemen berat badan tergantung pada berat pregestasional pemantauan target kadar glukosa yang direkomendasikan oleh Fifth International Workshop-Conference on Gestational Diabetes Mellitus (36): ○ Puasa, 95 mg/dL (5,3 mmol/L) dan keduanya ○ Satu jam postprandial, 140 mg/dL (7,8 mmol/L) atau ○ Dua jam postprandial, 120 mg/dL (6,7 mmol/L) 40

TERAPI NUTRISI MEDIS Terapi nutrisi medis untuk DMG adalah rencana nutrisi individual yang dikembangkan antara wanita dan ahli diet terdaftar yang paham dengan manajemen DMG (38,39). Rencana makanan harus menyediakan asupan kalori yang cukup untuk meningkatkan kesehatan janin/neonatal dan ibu, mencapai tujuan glikemik, dan meningkatkan berat badan kehamilan yang sesuai. Rencana makanan harus didasarkan pada penilaian gizi dengan panduan dari Dietary Reference Intakes (DRI). DRI untuk semua wanita hamil merekomendasikan minimal 175 g karbohidrat, 71 g protein, dan 28 g serat. 41

TERAPI FARMAKOLOGIS Pengobatan DMG dengan gaya hidup dan insulin telah ditunjukkan dapat meningkatkan luaran perinatal dalam dua studi acak besar seperti yang dirangkum dalam tinjauan US Preventive Services Task Force (40). Insulin adalah agen lini pertama yang direkomendasikan untuk pengobatan DMG di AS. 42

SULFONILUREA Sulfonilurea diketahui dapat melewati sawar plasenta dan telah dikaitkan dengan peningkatan hipoglikemia neonatal. Konsentrasi gliburid dalam plasma tali pusat adalah sekitar 70% dari tingkat ibu (44,45). Gliburid dikaitkan dengan insidensi hipoglikemia neonatal dan makrosomia yang lebih tinggi daripada insulin atau metformin dalam metaanalisis 2015 dan tinjauan sistematis (46). 43

METFORMIN Metformin dikaitkan dengan risiko hipoglikemia neonatal yang lebih rendah dan kenaikan berat badan ibu yang lebih sedikit dibandingkan insulin dalam tinjauan sistematis (46,49,50); Namun, metformin dapat sedikit meningkatkan risiko prematuritas. Seperti gliburid, metformin melintasi plasenta, dan kadar darah tali pusat dari metformin lebih tinggi daripada kadar maternal simultan (51,52). Dalam studi analisis Metformin In Diabetes Gestational: The Offspring Follow-Up (MiG TOFU) analisis terhadap anak 7 hingga 9 tahun bahwa anak 9 tahun yang terpapar metformin untuk pengobatan DMG lebih besar (berdasarkan angka pengukuran) daripada yang terpapar insulin (53). Percobaan acak, double-blind, terkontrol membandingkan metformin dengan terapi lain untuk induksi ovulasi pada wanita dengan sindrom ovarium polikistik belum menunjukkan manfaat dalam mencegah aborsi spontan atau DMG (55), dan tidak ada kebutuhan berbasis bukti untuk melanjutkan metformin pada pasien tersebut sekali kehamilan telah dikonfirmasi (56-58). 44

INSULIN Penggunaan insulin harus mengikuti pedoman di bawah ini. Baik suntikan insulin harian ganda dan infus insulin subkutan terus menerus merupakan strategi persalinan yang beralasan, dan tidak ada yang terbukti lebih unggul selama kehamilan (59). 45

PENGELOLAAN DIABETES TIPE 1 DAN TIPE 2 DIABETES DALAM KEHAMILAN Penggunaan Insulin Rekomendasi Insulin adalah agen yang dipilih untuk manajemen diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2 pada kehamilan karena tidak melewati plasenta dan karena agen oral umumnya tidak cukup untuk mengatasi resistensi insulin pada diabetes tipe 2 dan tidak efektif pada diabetes tipe 1. E Tak satu pun dari regimen insulin manusia yang tersedia saat ini telah diketahui dapat melewati sawar plasenta (61-66) Tinjauan sistematis Cochrane baru-baru ini tidak dapat merekomendasikan rejimen insulin spesifik daripada yang lain untuk pengobatan diabetes pada kehamilan (67). 46

PREEKLAMPSIA DAN ASPIRIN Rekomendasi Wanita dengan diabetes tipe 1 atau tipe 2 harus diresepkan aspirin dosis rendah 60–150 mg/hari (dosis biasa 81 mg/hari) dari akhir trimester pertama hingga bayi dilahirkan untuk menurunkan risiko preeklampsia. A Diabetes dalam kehamilan dikaitkan dengan peningkatan risiko preeklampsia (68). Berdasarkan hasil uji klinis, US Preventive Services Task Force merekomendasikan penggunaan aspirin dosis rendah (81 mg/hari) sebagai obat pencegahan setelah kehamilan 12 minggu pada wanita yang berisiko tinggi mengalami preeklampsia (69). 47

DIABETES TIPE 1 Wanita dengan diabetes tipe 1 memiliki peningkatan risiko hipoglikemia pada trimester pertama dan, seperti semua wanita, telah mengubah tanggapan kontra regulasi pada kehamilan yang menurunkan kewaspadaan terhadap insiden hipoglikemia. Pendidikan untuk pasien dan anggota keluarga tentang pencegahan, pengakuan, dan pengobatan hipoglikemia adalah penting sebelum, selama, dan setelah kehamilan untuk membantu mencegah dan mengelola risiko hipoglikemia. Resistensi insulin turun dengan cepat setelah pengeluaran plasenta. Kehamilan adalah keadaan ketogenik, dan wanita dengan diabetes tipe 1, dan pada tingkat lebih rendah, mereka yang menderita diabetes tipe 2, berisiko terhadap ketoasidosis diabetikum pada tingkat glukosa darah yang lebih rendah daripada kondisi tidak hamil. 48

DIABETES TIPE 2 Diabetes tipe 2 sering dikaitkan dengan obesitas. Kenaikan berat badan yang disarankan selama kehamilan untuk wanita yang kelebihan berat badan adalah lb (6,8-11,3 kg) dan untuk wanita yang obesitas adalah lb (4,5-9 kg) (72). 49

KEHAMILAN DAN PERTIMBANGAN OBAT Rekomendasi Pada pasien hamil dengan diabetes dan hipertensi kronis, target tekanan darah / mmHg disarankan untuk kepentingan mengoptimalkan kesehatan ibu jangka panjang dan meminimalkan gangguan pertumbuhan janin. E Obat-obatan yang berpotensi teratogenik (mis., ACE inhibitor, angiotensin receptor blockers, statin) harus dihindari pada wanita yang aktif secara seksual pada usia subur yang tidak menggunakan kontrasepsi yang andal. B 50

PERAWATAN POSTPARTUM Perawatan postpartum harus mencakup penilaian psikososial dan dukungan untuk perawatan diri. Laktasi Mengingat manfaat gizi dan imunologis segera dari menyusui untuk bayi, semua wanita termasuk mereka yang menderita diabetes harus didukung dalam upaya untuk menyusui. Menyusui juga dapat memberi manfaat metabolisme jangka panjang untuk ibu (79) dan anak (80). 51

DIABETES MELLITUS GESTATIONAL Wanita dengan DMG harus diuji untuk diabetes atau prediabetes persisten pada 4-12 minggu pascapersalinan dengan OGTT 75 g 52

TINDAK LANJUT PASCAPERSALINAN OGTT direkomendasikan lebih dari A1C pada saat kunjungan pasca melahirkan 4-12 minggu karena A1C dapat terus-menerus dipengaruhi (diturunkan) oleh peningkatan pergantian sel darah merah terkait dengan kehamilan atau kehilangan darah saat melahirkan dan karena OGTT lebih sensitif dalam mendeteksi intoleransi glukosa, termasuk prediabetes dan diabetes. Karena DMG dikaitkan dengan peningkatan risiko ibu seumur hidup untuk diabetes yang diperkirakan 50-70% setelah 15–25 tahun (81,82), wanita juga harus diuji setiap 1-3 tahun sesudahnya jika minggu postpartum 75-g OGTT adalah normal, dengan frekuensi pengujian tergantung pada faktor risiko lain termasuk riwayat keluarga, BMI sebelum hamil, dan kebutuhan akan insulin atau obat penurun glukosa oral selama kehamilan. 53

DIABETES MELLITUS GESTATIONAL DAN DIABETES TIPE 2 Dalam prospektif Nurses Health Study II (NHS II), risiko diabetes berikutnya setelah riwayat DMG secara signifikan lebih rendah pada wanita yang mengikuti pola makan sehat (83) Kenaikan berat badan postpartum atau antar kehamilan satu dan lain dikaitkan dengan peningkatan risiko luaran kehamilan yang merugikan pada kehamilan berikutnya (84) dan perkembangan lebih awal menjadi diabetes tipe 2. Baik metformin dan intervensi gaya hidup intensif mencegah atau menunda perkembangan diabetes pada wanita dengan pradiabetes dan riwayat DMG. Pada wanita-wanita ini, intervensi gaya hidup dan metformin mengurangi perkembangan menjadi diabetes sebesar 35% dan 40%, masing-masing, lebih dari 10 tahun dibandingkan dengan plasebo (86). 54

KONTRASEPSI Merencanakan kehamilan sangat penting pada wanita dengan diabetes yang sudah ada sebelumnya karena perlunya kontrol glikemik prakonsepsi untuk mencegah malformasi kongenital dan mengurangi risiko komplikasi lainnya. Oleh karena itu, semua wanita dengan diabetes yang berpotensi melahirkan harus memiliki opsi keluarga berencana yang ditinjau secara berkala. 55

REFERENSI 56