 PENDAHULUAN  KETENTUAN UMUM  JATI DIRI & KEDUDUKAN  PERAN FUNGSI & TUGAS  P’NGERAHAN & P’GUN KEKUATAN TNI  KETT DASAR PRAJ, P’ANGKATAN, K’WA- JIBAN & LARANGAN  PEMBINAAN & KESEJAHTERAAN  EVALUASI  PENUTUP  PENDAHULUAN  KETENTUAN UMUM  JATI DIRI & KEDUDUKAN  PERAN FUNGSI & TUGAS  P’NGERAHAN & P’GUN KEKUATAN TNI  KETT DASAR PRAJ, P’ANGKATAN, K’WA- JIBAN & LARANGAN  PEMBINAAN & KESEJAHTERAAN  EVALUASI  PENUTUP - NSS UU RI No.34 Tahun 2004 tentang TNI. AGAR PRAJ SISWA MENGERTI TENTANG UU NO. 34 TAHUN 2004 TTG TNI 1

MILITER : ADLH KEKUATAN ANGKATAN PERANG DR SUATU NEGARA YG DIATUR B’DASARKAN PERATURAN PER-UNDANG-UNDANGAN. 2 TENTARA : ADLH WARGA NEGARA YG DIPERSIAPKAN & DIPER- SENJATAI UTK TUGAS’S HAN NEG GUNA M’HADAPI ANC MILITER MAPUN ANC B’SENJATA.

3 JATI DIRI TNI ADALAH : 1) TENTARA RAKYAT, ANGGOTANYA BERASAL DARI WNI 2)TENTARA PEJUANG, BERJUANG MENEGAKKAN NKRI & TDK MENGENAL MENYERAH DLM MELAKS TUGASNYA. 3) TENTARA NASIONAL, TENTARA KEBANGSAAN INDO YG B’TUGAS DEMI KEPENTINGAN NEG DIATAS KEPENTINGAN DAERAH, SUKU, RAS, & GOL. 4) TENTARA PROFESIONAL YAITU TENTARA YG T’LATIH, TERDIDIK, DIPERLENGKAPI DGN BAIK, TIDAK BERPOLITIK PRAKTIS & BERBISNIS JATI DIRI TNI ADALAH : 1) TENTARA RAKYAT, ANGGOTANYA BERASAL DARI WNI 2)TENTARA PEJUANG, BERJUANG MENEGAKKAN NKRI & TDK MENGENAL MENYERAH DLM MELAKS TUGASNYA. 3) TENTARA NASIONAL, TENTARA KEBANGSAAN INDO YG B’TUGAS DEMI KEPENTINGAN NEG DIATAS KEPENTINGAN DAERAH, SUKU, RAS, & GOL. 4) TENTARA PROFESIONAL YAITU TENTARA YG T’LATIH, TERDIDIK, DIPERLENGKAPI DGN BAIK, TIDAK BERPOLITIK PRAKTIS & BERBISNIS

4 KEBERADAAN TNI DIBAWAH KEKUASAAN PRESIDEN. YANG DIMAKSUD DIBAWAH KOORD DEPHAN ADLH SEGALA SESUATU YG BERKAITAN DgN PERENCANAAN STRATEGIS YG MELIPUTI ASPEK PENGELOLAAN HANNEGA, KEBIJAKAN PENGANGGARAN, PENGADAAN, PEREKRUTAN, PENGELO- LAAN SDN SERTA PEMBINAAN INDUSTRI PERTAHANAN YG DIPERLUKAN TNI & KOMPONEN PERTAHANAN LAINYA KEDUDUKAN TNI PERAN TNI : B’PERAN SBG ALAT NEG DI BID HAN YG DLM M’JALANKAN TUGASNYA B’DASARKAN KEBIJAKAN DAN KEP POLITIK NEGARA. FUNGSI TNI : - PENANGKAL. - PENINDAK. - PEMULIH KAM. - KOMPONEN UTAMA

5 TUGAS POKOK TNI ADALAH MENEGAKKAN KEDAULATAN NEGARA, MEMPERTAHANKAN KEUTUHAN WILAYAH NKRI YANG BERDASARKAN PANCASILA & UUD NEG RI 1945, SERTA MELINDUNGI SEGENAP BANGSA DAN SELURUH TUMPAH DARAH INDONESIA DARI ANCAMAN DAN GANGGUAN THDP KEUTUHAN BANGSA DAN NEGARA. PELAKSANAAN TUPOK TNI a)OPERASI MILITER UNTUK PERANG. b)OPERASI MILITER SELAIN PERANG, YAITU UNTUK : (1) M’ATASI GERAKAN SEPARATIS BERSENJATA. (2) M’ATASI P’BERONTAK BERSENJATA. (3) M’GATASI AKSI TERORISME. (4) M’AMANKAN WIL P’BATASAN. (5) M’AMANKAN OBYEK VITAL NASIONAL. (6) MELAKS TGS P’DAMAIAN DUNIA. (7) M’AMANKAN PRESIDEN & WAKIL PRESIDEN BESERTA KELUARGANYA. (8) M’BERDAYAKAN WIL PERHAN & KEKUATAN P’KUNGNYA SECARA DINI SESUAI SISHANTA. (9) M’BANTU TGS PEMERINTAH DAERAH. (10) M’BANTU POLRI DLM RGK KAMTIBMAS. (11) M’BANTU M’AMANKAN TAMU NEG SETK KEPALA NEG & P’WAKILAN PEMERINTAH ASING YG SDG B’ADA DI INDONESIA.

6 (12) M’BANTU P’CARÍAN & P’TOLONGAN KECELAKAAN (SEARCH & RESCUE). (13) M’BANTU PEMERINTAH DLM PAM P’LAYARAN & P’NERBANGAN THDP P’BAJAKAN, PEROMPAKAN DAN PENYELUNDUPAN. Tugas TNI AD. a. MELAKS TGS TNI MATRA DARAT. b. MELAKS TGS TNI DLM M’JAGA KAM WIL P’BATASAN DARAT DGN NEG LAIN. c. MELAKS TGS TNI DLM P’BANGUNAN & P’GEMBANGAN KUAT MATRA DARAT. d. MELAKS P’BERDAYAAN WIL HAN DI DARAT. Tugas TNI AL. a ) MELAKS TGS TNI MATRA LAUT DIBIDANG HAN. b) GAKKAN HUKUM & M’JAGA KAM DI WIL LAUT YURISDIKSI NAS SESUAI KETTUAN HUKUM NAS & HUKUM INTERNASIONAL. c) MELAKS TGS DIPLOMASI AL DLM RGK KUNG KEBIJAK POL LUAR NEG. d) MELAKS PEMBERDAYAAN WIL HAN LAUT. TUGAS TNI AU. a) MELAKS TUGS TNI MATRA UDARA DIBIDANG HAN. b) GAKKAN HUKUM & M’JAGA KAM DI WIL UDARA YURISDIKSI NAS SESUAI KETTUAN HUKUM NASIONAL DAN HUKUM INTERNASIONAL. c) MELAKSN TGS TNI DLM P’BANGUNAN & P’BANGAN KEKUATAN MATRA UDARA

PENGERAHAN KEKUATAN TNI. 1) KEWENANGAN & TGG JWB PENGERAHAN KEKUATAN TNI BERADA PD PRESIDEN, DLM HAL PENGERAHAN KEKUATAN TNI PRESIDEN HRS MENDAPAT PERSETUJUAN DPR. 2) DLM KEADAAN MEMAKSA UTK M’HADAPI ANC MILITER DAN/ATAU ANC B’SENJATA, PRESIDEN DPT LANGSUNG M’NGERAHKAN KEKUATAN TNI DLM WAKTU 2 X 24 JAM T’HITUNG SEJAK DIKELUARKANNYA KEPUTUSAN PENGERAHAN KEKUATAN, PRESIDEN HRS MELAP KPD DPR. 3) DLM HAL DPR TAK MNYETUJUI PNGERAHAN SBG MANA DIMAKSUD, MAKA PRESIDEN HRS M’HENTIKAN PENGERAHAN KEKUATAN TNI TSB. PENGGUNAAN KEKUATAN TNI. 1)TGG JWB P’GUNAAN KEKUATAN TNI BERADA PD PANGLIMA TNI, DLM HAL P’GUNAAN KEKUATAN PANGLIMA B’TGG JWB KPD PRESIDEN. 2) P’GUNAAN KEKUATAN TNI DLM RANGKA MELAKS OPS MILITER UTK PERANG, DILAKUKAN UTK KEPENTINGAN GAR HAN NEG SESUAI DGN PERATURAN PER-UU, SEDANGKAN P’GUNAAN KEKUATAN TNI DLM RANGKA MELAKS OPS MIL SELAIN PERANG, DILAKUKAN UTK KEPEN- TINGAN HAN NEG DAN/ATAU DLM RANGKA KUNG KEPENTINGAN NAS SESUAI DGN PERATURAN PER UU, SERTA P’GUNAAN KEKUATAN TNI DLM RANGKA TUGAS PERDAMAIAN DUNIA DILAKUKAN SESUAI KEBIJAKAN POLITIK LUAR NEGERI INDO & KETENTUAN HKM NAS. 7

8 KETENTUAN DASAR PRAJURIT. 1)PRAJ ADLH WNI YG MEMENUHI P’SYARATAN PERATURAN PER UU & DIANGKAT OLEH PEJABAT YG : a) BERIMAN & BERTAQWA KPD TUHAN YME. b) SETIA KPD NKRI B’DASAKAN PANCASILA & UUD c) B’MORAL & TUNDUK PD HKM SERTA PERATURAN DAN PERUU. d) B’DISIPLIN SERTA TAAT KPD ATASAN. e) BERTGG JWB MELAKS KEWAJIBAN TENTARA. 2) SETIAP PRAJ DIBERI PANGKAT SBG KEABSAHAN, WEWENANG DAN TGG JWB HIERARCHIE KEPRAJ. PGKT MENURUT SIFATNYA DIBEDAKAN MENJADI: a)PGKT EFEKTIF, DIBERIKAN KPD PRAJT SELAMA M’JALANI DINAS KEPRAJ DAN M’BAWA AKIBAT ADMINISTRASI PENUH. b) PGKT LOKAL DIBERIKAN UTK SEMENTARA KPD PRAJ YG M’JALAN- KAN TGS & JAB KHUSUS YG SIFATNYA SEMENTARA, SERTA M’MER- LUKAN PGKT YG LEBIH TINGGI DR PGKT YG DISANDANGNYA,GUNA KEABSAHAN PELAKS TGS JAB TSB & TDK M’BAWA AKIBAT ADMIN. c) PGKT TITULER DIBERIKAN UTK SEMENTARA KPD WARGA NEG YG DIPERLUKAN & B’SEDIA M’JALANKAN TUGAS JAB KEPRAJ T’TENTU DI LINGK TNI, B’LAKU SLAMA MASIH M’MANGKU JAB KEPRAJ TSB, SERTA M’BAWA AKIBAT ADMINISTRASI TERBATAS.

9 1) PERSYARATAN UMUM UTK M’JADI PRAJ ADALAH: a) WARGA NEGARA INDONESIA. b) B’IMAN & B’TAQWA KPD TUHAN YME. c) SETIA KPD NKRI YG B’DASARKAN PANCASILA & UUD ‘45. d) PD SAAT DILANTIK M’JADI PRAJ B’UMUR PALING RENDAH 18 TH. e) TDK MEMILIKI CATATAN KRIMINALITAS YG DIKELUARKAN SCR TERTULIS OLEH KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA. f) SEHAT JASMANI DAN ROHANI. g)TDK SDG KEHILANGAN HAK M’JADI PRAJ B’DASARKAN PUTUS- AN PENGADILAN YG TELAH M’PEROLEH KEKUATAN HUKUM TETA. h) LULUS PENDIDIKAN PERTAMA UTK M’BENTUK PRASIS M’JADI ANGGOTA TNI. 2 ) PERSYARATAN SBG MANA DIMAKSUD DIATUR LEBIH LANJUT DGN KEPUTUSAN MENHAN, SELANJUTNYA UTK P’NGANGKATAN PRAJ T’DIRI PENDIDIKAN PA, BA, TA DIATUR LEBIH LANJUT DGN KEPUTUSAN PANGLIMA MELALUI: a) PERWIRA DIBENTUK MELALUI: (1) DIKMA PERWIRA BAGI YG B’ASAL LANGSUNG DARI MASY: (a) AKADEMI TNI, DGN MASUKAN DARI SEKOLAH LANJUTAN TINGKAT ATAS; DAN (b) SEKOLAH PA, DGN MASUKAN DARI SEKOLAH LANJUTAN TINGKAT ATAS /PERGURUAN TINGGI. (c) DIKTUK PA YG B’ASAL DARI PRAJ GOL BINTARA.

(2) PENDIDIKAN PERWIRA DIATUR LEBIH LANJUT DGN KEPU- TUSAN PANGLIMA. b ) BINTARA DIBENTUK MELALUI : (1) DIKMABA YG B’ASAL LANGSUNG DARI MASYT. (2) DIKTUKBRA YG B’ASAL DR PRAJ GOL TAMTAMA. (3) DIK BINTARA SBG MANA DI MAKSUD PD AYAT (1), DIATUR LEBIH LANJUT DGN KEPUTUSAN PANGLIMA. c) TAMTAMA DIBENTUK MELALUI DIKMATA YG LANGSUNG DR MASY. DIK TAMTAMA DIATUR LEBIH LANJUT DGN KEPUTUSAN PANGLIMA. 3) PERWIRA DIANGKAT OLEH PRESIDEN ATAS USUL PANGLIMA. 4) BINTARA DAN TAMTAMA DIANGKAT OLEH PANGLIMA. 5) KETTUAN P’GANGKATAN DIATUR DGN PERATURAN PEMERINTAH. 6) PELANTIKAN M’JADI PRAJ DILAKS DGN M’UCAPKAN SP. 7) PELANTIKAN M’JADI PRAJ GOL PERWIRA SELAIN M’UCAPKAN SP JUGA M’UCAPKAN SUMPAH PERWIRA. 8) KET’TUAN MENGENAI TATA CARA PELANTIKAN & PENGAMBILAN SUMPAH DIATUR LEBIH LANJUT DGN KEPUTUSAN PANGLIMA, SELANJUTNYA DGN M’GUCAPKAN SUMPAH. 10

 KEWAJIBAN a) PRAJ B’KEWAJIBAN M’JUNJUNG TINGGI KEPERCAYAAN YG DIBERIKAN OLEH BANGSA & NEG UTK MELAKUKAN USAHA PEMBELAAN NEG SBG MANA TERMUAT DLM SUMPAH PRAJURIT. b) UTK KEAMANAN NEG, SETIAP PRAJ YG TELAH B’AKHIR M’JALANI DINAS KEPRAJ ATAU PRASIS YG KRN SUATU HAL TDK DILANTIK M’JADI PRAJ, WAJIB M’MEGANG TEGUH RAHASIA TENTARA WALAU- PUN YG B’SANGKUTAN DIBERHENTIKAN DGN HORMAT/DGN TIDAK HORMAT. c) PRAJ DLM M’JALANKAN TUGAS & KEWAJIBANNYA, B’PEDOMAN PADA KODE ETIK PRAJ DAN KODE ETIK PERWIRA YANG DIATUR LEBIH LANJUT DENGAN KEPUTUSAN PANGLIMA.  KEWAJIBAN a) PRAJ B’KEWAJIBAN M’JUNJUNG TINGGI KEPERCAYAAN YG DIBERIKAN OLEH BANGSA & NEG UTK MELAKUKAN USAHA PEMBELAAN NEG SBG MANA TERMUAT DLM SUMPAH PRAJURIT. b) UTK KEAMANAN NEG, SETIAP PRAJ YG TELAH B’AKHIR M’JALANI DINAS KEPRAJ ATAU PRASIS YG KRN SUATU HAL TDK DILANTIK M’JADI PRAJ, WAJIB M’MEGANG TEGUH RAHASIA TENTARA WALAU- PUN YG B’SANGKUTAN DIBERHENTIKAN DGN HORMAT/DGN TIDAK HORMAT. c) PRAJ DLM M’JALANKAN TUGAS & KEWAJIBANNYA, B’PEDOMAN PADA KODE ETIK PRAJ DAN KODE ETIK PERWIRA YANG DIATUR LEBIH LANJUT DENGAN KEPUTUSAN PANGLIMA. 1

 LARANGAN a) GIAT M’JADI ANGGOTA POLITIK. b) GIAT POLITIK PRAKTIS. c) GIAT BISNIS. d) GIAT UTK DIPILIH M’JADI ANGGOTA LEGISLATIF DLM PEMILIHAN UMUM & JAB POLITIS LAINNYA.  LARANGAN a) GIAT M’JADI ANGGOTA POLITIK. b) GIAT POLITIK PRAKTIS. c) GIAT BISNIS. d) GIAT UTK DIPILIH M’JADI ANGGOTA LEGISLATIF DLM PEMILIHAN UMUM & JAB POLITIS LAINNYA. 12 BIN PRAJURIT: 1)SETIAP PRAJ M’GUNAKAN PAKAIAN SERAGAM, ATRIBUT, P’LEN- GKAPAN, & PERALATAN MIL SESUAI DGN TUNTUTAN TUGASNYA YG TELAH DIATUR DGN KEPUTUSAN PANGLIMA. 2) SETIAP PRAJ M’PEROLEH KESEMPATAN UTK MENGEMBANGKAN PUANNYA MELALUI DIK & PENUGASAN, DGN M’PERTIMBANGKAN KEPENTINGAN TNI SERTA MEMENUHI P’SYARATAN DITENTUKAN YG TELAH DIATUR DGN KEPUTUSAN PANGLIMA. 3) SETIAP PRAJ M’PEROLEH KESEMPATAN UTK M’DAPAT KENAIKAN PANGKAT DAN/ATAU JAB B’DASARKAN PRESTASINYA, SESUAI DGN POLA KARIER YG B’LAKU DGN M’PERTIMBANGKAN K’PENTINGAN TNI DAN MEMENUHI P’SYARATAN YG DITENTUKAN YG TELAH DIATUR DGN KEPUTUSAN PANGLIMA.

4) KENAIKAN PGKT KOLONEL & PATI DITETAPKAN OLEH PRESIDEN ATAS USUL PANGLIMA & DITETAPKAN PANGLIMA. 5) PRAJT YG M’DPT TUGAS DGN P’TARUHAN JIWA RAGA SCR L’SUNG DAN B’JASA M’LAMPAUI PANGGILAN TGS DPT DIANUGERAHI KENAIK AN PGKT LUAR BIASA, DGN KET’TUAN YG TLAH DIATUR M’LALUI PERATURAN PEMERINTAH. 6) P’ANGKATAN & P’BERHENTIAN JAB DI DLM STRUKTUR TNI SELAIN JAB PANGLIMA & KA STAF ANGKATAN, DIATUR DGN KEP PANGLIMA DGN KET’TUAN SEBAGAI BERIKUT : 13 a)JAB T’TENTU DLM STRUKTUR DI LINGKTNI DPT DIDUDUKI OLEH PNS,KET’TUAN SBG MANA YG DIMAKSUD DIATUR DGN KEP PANGLIMA. b) PRAJHANYA DPT M’DUDUKI JAB SIPIL SETELAH M’UNDURKAN DIRI/ PENSIUN DARI DINAS AKTIF KEPRAJ. c) PRAJ AKTIF DPT MENDUDUKI JAB PADA KANTOR YG MEMBIDANGI KOORDINATOR BID POLITIK & KAM NEG, HAN NEG,SEKRETARIS MIL PRESIDEN INTELIJEN NEG, SANDI NEG, LEMBAGA KETAHANAN 7) P’BERHENTIAN SEMENTARA DARI JAB DILAKUKAN OLEH PEJABAT YG B’WENANG M’ANGKAT & M’BERHENTIKAN DLM JAB TERSEBUT, B’DASARKAN PERATURAN PER UU.

14 KESEJAHTERAAN PRAJURIT a.SETIAP PRAJ TNI B’HAK M’PEROLEH P’HASILAN YG LAYAK & DIBIAYAI SELURUHNYA DR ANGGARAN HAN NEG YG B’SUMBER DARI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA. b. PERAWATAN DINAS. 1) PRAJ & PRASIS M’PEROLEH KEBUTUHAN DASAR PRAJ MELIPUT: a) PERLENGKAPAN PERSEORANGAN DAN b) PAKAIAN SERAGAM DINAS. 2) PRAJ & PRASIS M’PEROLEH RAWATAN & YAN KEDINASAN MELIPUTI: a) PENGHASILAN YANG LAYAK; b) TUNJANGAN KELUARGA; c) PERUMAHAN/ASRAMA/MESS; d) RAWATAN KESEHATAN; e) PEMBINAAN MENTAL DAN PELAYANAN KE-AGAMAAN; f) BANTUAN HUKUM; g) ASURANSI KESEHATAN DAN JIWA; h) TUNJANGAN HARI TUA; DAN i) ASURANSI PENUGASAN OPERASI MILITER.

a) KELUARGA PRAJ M’PEROLEH RAWATAN KEDINASAN: (1) RAWATAN KESEHATAN. (2) BIN MENTAL & PELAYANAN KEAGAMAAN. (3) BANTUAN HUKUM. d) PENGHASILAN LAYAK SBG MANA DIMAKSUD PD AYAT (2) HURUF A), DIBERIKAN SCR RUTIN SETIAP BULAN KPD PRAJ AKTIF YANG TERDIRI ATAS: (1) GAJI POKOK PRAJ & KENAIKANNYA SCR B’KALA SESUAI DGN MASA DINAS. (2) TUNJANGAN KELUARGA. (3) TUNJANGAN OPERASI. (4) TUNJANGAN JABATAN. (5) TUNJANGAN KHUSUS, DAN (6) UANG LAUK PAUK ATAU NATURA. e) KETENTUAN TSB DIATUR DGN PERATURAN PEMERINTAH. 3) PRAJ YG DIBERHENTIKAN DGN HORMAT M’PEROLEH RAWATAN DAN YAN PURNADINAS MELIPUTI PENSIUN, TUNJ B’SIFAT PENSIUN, TUNJ/P’SANGON & RAWATAN KESEHATAN SESUAI DG P’RATURAN P’MERINTAH. 4) PRAJ & PRASIS B’HAK M’DAPATKAN TANDA JASA KENEGARAAN B’RDASARKAN PRESTASI DAN JASA-JASANYA KPD NEGARA, SESUAI DGN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN. 15