KEWARGANEGARAAN KELOMPOK 3 M.IQBAL ALFI NOVAWAN LUMBAN TOBING RAMADHANI SURYA PARMA

Slides:



Advertisements
Similar presentations
Bank Sentral Lembaga negara yang mempunyai wewenang untuk mengeluarkan alat pembayaran yang sah dari suatu negara, merumuskan dan melaksanakan kebijakan.
Advertisements

Oleh : Gina Elvira ( ). Komunikasi antarbudaya adalah komunikasi yang terjadi di antara orang-orang yang memiliki kebudayaan yang berbeda (bisa.
Teori Behavioristik Albert Bandura
Dosen Pengampu : Drs. Wahyono,M.Hum
Pendekatan Konseling Behavioristik Nama : Rheza Azmi Baoka Kelas : 2C.
PENGARUH AIR BAGI KEHIDUPAN MANUSIA
Pendekatan Konseling Gestalt
Nama kelompok : 1. Aditya Sharul Gunawan 2. Azmi Fidhayanti 3. Muchamad Effendi 4. Rike Fadilah 5. Widi Dwirizki Utoyowibowo Kelompok 2.
Kelompok 5 ¤ Arista Tulistia ¤ Widi Dwirizki Utoyowibowo ¤ Yosi…
Nama-Nama Kelompok 1.Amaliah Nurrohmah( ) 2. Arista Tulis( ) 3.Suci Anggari( )
Model – Model Komunikasi
Kelompok 4 1.Hammam nasrudin 2.M.rifky mubarok 3.Arni susanti 4.Monika briliani.
Komunikasi Antar Pribadi Bab III Sistem Komunikasi Antar Pribadi C.Atraksi Antarpribadi Dosen Pengampu : Dra.Naning DSA,M.pd,Kons Nama : Rheza Tadeo Meidiarto.
Neoliberalisme & Neorealisme Ariska Ayu Anggita (07) G. A. Evarina Danuharta (033) Nizzah Amalia Subchan (058) Damar Kusumawardani (083)
Kuliah Etika Profesi PRINSIP 2 ETIKA LINGKUNGAN YAYASAN KESEJAHTERAAN, PENDIDIKAN DAN PERUMAHAN UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” YOGYAKARTA FAKULTAS.
PERBANDINGAN PENDIDIKAN ANTARA DIY DENGAN PAPUA TAHUN 2009 DAN 2011
PERHATIKAN TAYANGAN BERIKUT INI. PERMASALAHAN APA YANG KALIAN DAPATKAN DARI TAYANGAN GAMBAR TERSEBUT?
MODEL REGRESI VARIABEL DUMMY A.Sifat Alamiah Variabel-Variabel Dummy Variabel yang diasumsikan nilai 0 dan 1 suatu perangkat untuk menggolongkan data ke.
Sesi I. Pengantar Manajemen Bisnis. Pengertian Bisnis: 1.Bisnis merupakan kegiatan-kegiatan 2. Bisnis merupakan perusahaan.
OLEH: RIBKA Y. MANOPO PARADIGMA KEPERAWATAN DAN HUBUNGAN PARADIGMA DENGAN TEORI KEPERAWATAN.
LANDASAN PENDIDIKAN PANCASILA 1.Landasan Historis 2.Landasan Kultural 3.Landasan Yuridis 4.Landasan Filosofis.
ISI PEMBUKAAN UNDANG- UNDANG DASAR 1945 ALINEA I : HAK AZASI MANUSIA YANG PALING DASAR Hukum Kodrat, Hukum Etis ALINEA II : BERHASIL DLM PERJUANGAN KEMERDEKAAN.
PENGERTIAN PANCASILA PENGERTIAN PANCASILA SECARA ETIMOLOGIS PENGERTIAN PANCASILA SECARA HISTORIS PENGERTIAN PANCASILA SECARA TERMINOLOGIS.
BENGKEL ASAS PEMBINAAN BLOG
HUKUM PIDANA  Fungsi untuk mengatur kehidupan masyarakat agar dapat tercipta dan terpeliharanya ketertiban umum  Tujuan a) untuk menakut-nakuti orang.
TUGAS AKHIR I SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN STARTING LINE-UP PEMAIN FUTSAL MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING DAN K-MEANS CLUSTERING DISUSUN OLEH:
Mahasiswa dapat : 1. Mendeskripsikan pengertian belajar. 2. Mendeskripsikan pengertian pembelajaran 3. Mendeskripsikan ciri-ciri belajar dan pembelajaran.
HUKUM PIDANA LANJUTAN OLEH : JUBAIR Kuliah ke-1. Deelneming Deelneming pada suatu delik terdapat apabila dalam suatu delik tersangkut beberapa orang atau.
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN IDENTITAS NASIONAL Kelompok 5 : 1.Ani Astuti (F ) 2.Devit Raenaldi P. (F ) 3.Florean Hana S. (F ) 4.Haidar.
KONSEPTUAL MODEL DALAM PRAKTEK KEPERAWATA N KESEHATAN KOMUNITAS Model keperawatan komunitas mandiri atau self care : Dorothea Elizabeth Orem (1971 )
Bermain tidak Membatasi Texas Holdem Poker Online Untuk Bebas.
 ACHMAD MUFTI. Pengertian Bahan Lunak Bahan adalah material yang memiliki sifat tertentu yang dapat mempengaruhi hasil karya yang dibuat dari material.
ESTIMASI PERMINTAAN METODE DAN ANALISIS ARIES FERNANDO.
Kerajinan Bahan Lunak Nabila Ramadhanti VIII-4. Pengetian Bahan Lunak Bahan lunak adalah material ya memiliki sifat tertentu yg dapat mempengaruhi hasil.
Kerajinan Bahan Lunak Rifana Maulida VIII-4. Pengertian Bahan Lunak Bahan lunak adalah produk kerajinan yang menggunakan bahan dasar yang bersifat lunak.
Nama: Hony rizqiana kelas: 8 2 pelajaran: prakarya.
KEYSHA SALSABILA ABADI VIII-I PRAKARYA. PENGERTIAN BAHAN LUNAK Bahan lunak, yaitu bahan yang memiliki sifat fisik empuk/lunak sehingga sangat mudah dibentuk.
KELAS:8-4. Pengertian bahan lunak Kerajinan bahan lunak merupakan produk kerajinan yang menggunakkan bahan dasar yang bersifat lunak yaitu lentur, lembut,
Kerajinan Bahan Lunak Nama ; Dwi Sapto Hidayatulloh Kelas ; VIII-4.
PRAKARYA UMAIYA BALQIS 8-1. BAHAN LUNAK Bahan adalah material yang memiliki sifat tertentu yang dapat mempengaruhi hasil karya yang dibuat dari matertial.
 Tugas prakarya 8.1 Reza Al Farabi Enjoy !.  Bahan lunak  Bahan adalah material yang memiliki sifat tertentu yang dapat mempengaruhi hasil karya yang.
Tugas Prakarya PPT Kerajinan Bahan Lunak
Nisa damayanti VIII-2 Tugas prakarya. Kerajinan bahan lunak Kerajinan dari bahan lunak merupakan produk kerajinan yang menggunakan bahan dasar yang bersifat.
Nisa damayanti VIII-2 Tugas prakarya. Kerajinan bahan lunak Kerajinan dari bahan lunak merupakan produk kerajinan yang menggunakan bahan dasar yang bersifat.
“Kerajinan bahan lunak” Nama : Zahra Nazibah Kelas : VIII-4.
Tugas Prakarya (Bahan Lunak) Nama : Hillah Ayniyah Kelas : VIII – 2 No. absen : 12 SMP Negeri 48 Jakarta Nama : Hillah Ayniyah Kelas : VIII – 2 No. absen.
PRAKARYA  NAMA:M.ARIEL MARDIANSYAH(18)  KELAS:VIII-1(81)  GURU MATPEL:AHMAD MUFTI  MATERI:PENGERTIAN,CONTOH,GAMBAR BAHAN LUNAK SMPN 48 JAKARTA PRAKARYA.
KERAJINAN BAHAN LUNAK Puan Najwa Saras Vathi 26 – 8.1.
ppt kerajinan bahan lunak 84
tugas prakarya mitha
Tugas PPT Prakarya tentang Kerajinan Bahan Lunak
SMA NEGERI 1 PESANGGARAN - BANYUWANGI Jln. Pesanggaran No 50 – Pesanggaran - Banyuwangi Cipto Suyanto/kimia TERMOKIMIA KELAS : XI.IPA SEMESTER 1.
Manusia dan Cinta Kasih
DASAR DAN FALSAFAH KEPENGARANGAN
BUKU TEKS MIB M.S 2-3 NO MORE SPOON FEEDING HIGHLIGHT MAIN POINT AND MAKE A QUICK SHORT NOTE (NOTA RINGKAS ) ON YOUR TEXTBOOK BUAT CATATAN DALAM BUKU TEKS.
A.ERROR Kesalahan adalah perbedaan antara variabel yang diukur dan setpoint. Kesalahan dapat berupa positif atau negatif. Tujuan dari setiap skema kontrol.
UNIT 13: ETIKA KEWARTAWANAN.
PERPADUAN DAN INTEGRASI KAUM
“PENTINGNYA PENATAAN & DESAIN RUANG DEMI KENYAMANAN PENGGUNA”
 Pengantar  Bagaimana kita berkomunikasi dengan orang lain akan membentuk kehidupan kita.  Sangat penting mengembangkan kemampuan untuk berkomunikasi.
DASAR DAN FALSAFAH KEPENGARANGAN
Resnita Dewi, S.S., M. Hum.. Tindak tutur (speech act) merupakan unsur pragmatik yang melibatkan pembicara, pendengar, atau penulis atau pembaca serta.
Upah adalah hak pekerjaan atau buruh yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan kepada pekerja/buruh yang ditetapkan dan dibayarkan.
PELAN TINDAKAN KEBAKARAN DAN BENCANA
PERTANIAN BERKELANJUTAN Dosen Pengampu: Shorea Khaswarina S.P,M.P Di Susun Oleh : Anggun Tri Wahyuni ( ) Kelas: Agroteknologi-B.
Ayo Membaca Agar Hidup lebih Bermakna, Bermanfaat dan Bermartabat Bab 7 BERBAHASA PERSUASIF.
MANAJEMEN & STRATEGI PENGHIMPUNAN DANA LEMBAGA ZAKAT.
Pengantar Perpajakan By : Andrianto Budiaji. 1. Pendahuluan 1.1. Sejarah Pemungutan Pajak 1.2. Definisi pajak, retribusi, dan sumbangan.
Stelsel PajakSistem Pemungutan Pajak Azaz Pemungutan Pajak TATA CARA PEMUNGUTAN PAJAK.
Presentation transcript:

KEWARGANEGARAAN KELOMPOK 3 M.IQBAL ALFI NOVAWAN LUMBAN TOBING RAMADHANI SURYA PARMA

Membela negara adalah hak sekaligus kewajiban bagi setiap warga negara. Bela negara itu adalah tekad dan tindakan warga negara yang dilandasi pada kecintaan pada tanah air yang berdasarkan pancasila dan Undang Undang Dasar 1945,untuk menjamin kelangsungan hidup dan kejayaan bangsa dan negaranya.

Hak dan Kewajib an Bela Negara Negara dibentuk suatu bangsa dengan tujuan melindungi seluruh rakyat dan mewujudkan kesejahteraan rakyatnya. Untuk dapat mewujudkan tujuan tersebut negara harus tegak dan kuat sehingga tidak mudah dihancurkan oleh bangsa atau pihak-pihak yang tidak senang terhadap negara. Untuk dapat mewujudkan kondisi negara yang tegak dan kuat perlu adanya usaha pembelaan negara. Usaha pembelaan negara dilakukan untuk menghadapi berbagai gangguan, ancaman, ataupun hambatan yang dapat mengancam kelangsungan hidup suatu bangsa atau menghambat penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan. Dengan adanya usaha pembelaan negara dari warga negaranya maka negara akan mampu berdiri tegak bahkan semakin kuat dan semakin jaya.

Tujuan bela negara

BERBAGAI SUMBER ANCAMAN NEGARA ANCAMAN DARI DALAM NEGERI 1.Konflik antar kelompok/golongan. 2.Kelompak separitis. 3.Pemaksaan kehendak (kerusuhan). 4.Korupsi. 5.Memudarnya rasa nasionalisme. 6.Kemiskinan dan pengangguran. ANCAMAN DARI LUAR NEGERI 1.Invasi / agresi militer. 2.Serbuan budaya asing. 3.Terorisme skala internasional. 4.Jaringan narkoba skala internasional. 5.Penjarahan kekayaan alam. 6.Spionase dan infiltrasi. 7.Sabotase.

Contoh upaya bela negara di lingkungan keluarga Mengembangkan sikap saling mengasihi, saling menolong, saling menghormati dan menghargai antar anggota keluarga. Mengembangkan sikap saling mengasihi, saling menolong, saling menghormati dan menghargai antar anggota keluarga. Menciptakan suasana rukun, damai, dan harmonis dalam keluarga. Menciptakan suasana rukun, damai, dan harmonis dalam keluarga. Membentuk keluarga yang sadar hukum Membentuk keluarga yang sadar hukum Saling mengingatkan kepada sesama anggota keluarga apabila ada yang akan berbuat kejahatan, misalnya : minum minuman keras di rumah dan lain sebagainya. Saling mengingatkan kepada sesama anggota keluarga apabila ada yang akan berbuat kejahatan, misalnya : minum minuman keras di rumah dan lain sebagainya. Memberikan pengertian kepada anak supaya cinta kepada tanah air dan mencintai produk-produk dalam negeri Memberikan pengertian kepada anak supaya cinta kepada tanah air dan mencintai produk-produk dalam negeri Memberikan pengertian kepada anggota keluarga agar selalu berusaha untuk selalu menggunakan produk-produk dalam negeri Memberikan pengertian kepada anggota keluarga agar selalu berusaha untuk selalu menggunakan produk-produk dalam negeri. dll dll

Contoh upaya bela negara di lingkungan masyarakat Mengembangkan sikap tenggang rasa dan tolong menolong antar warga negara masyarakat. Mengembangkan sikap tenggang rasa dan tolong menolong antar warga negara masyarakat. Bersama-sama menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat Bersama-sama menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat Meningkatan kegiatan gotong royong dan semangant persatuan dan kesatuan Meningkatan kegiatan gotong royong dan semangant persatuan dan kesatuan Menjaga keamanan lingkungan melalui kegiatan siskamling/ronda Menjaga keamanan lingkungan melalui kegiatan siskamling/ronda Menciptakan suasana rukun, damai, dan tentram dalam masyarakat Menciptakan suasana rukun, damai, dan tentram dalam masyarakat Menghargai adanya perbedaan dan memperkuat persamaan yang ada Menghargai adanya perbedaan dan memperkuat persamaan yang ada Menjaga keamanan kampung secara bersama-sama Menjaga keamanan kampung secara bersama-sama Selalu aktif dalam kegiatan sosial seperti kerja bakti, dll. Selalu aktif dalam kegiatan sosial seperti kerja bakti, dll.

Contoh upaya bela negara di lingkungan negara Mematuhi peraturan hukum yang berlaku Mematuhi peraturan hukum yang berlaku Mengamalkan nilai-nila yang terkandung dalam Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara Mengamalkan nilai-nila yang terkandung dalam Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara Membayar pajak tepat pada waktunya Membayar pajak tepat pada waktunya Mendukung program GDN, GNOTA, dan wajib belajar 9 tahun Mendukung program GDN, GNOTA, dan wajib belajar 9 tahun Memperkokoh semangat persatuan dan kesatuan bangsa Memperkokoh semangat persatuan dan kesatuan bangsa Bersikap selektif terhadap masuknya budaya asing ke Indonesia dan lain sebagainya. Bersikap selektif terhadap masuknya budaya asing ke Indonesia dan lain sebagainya. Selalu kritis terhadap kebijakan pemerintah Selalu kritis terhadap kebijakan pemerintah

ALASAN WAJIB BELA NEGARA  Negara memiliki seluruh bangsa Indonesia dan melindungi seluruh bangsa Indonesia.  Negara mewajibkan warga negaranya untuk melakukan bela negara.

Negara memiliki seluruh bangsa Indonesia dan melindungi seluruh bangsa Indonesia Pada pembukaan UUD 1945, alinea keempat tersebut mengungkapkan pentingnya pertahanan dan keamanan negara. Ada dua pokok isi yang terkandung di dalamnya yaitu : Melindungi segenap bangsa Indonesia dan sluruh tumpah darah Indonesia. Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Dengan demikian, pemerintah harus melindungi bangsa dan negara dari segala ancaman, baik dari dalam maupun dari luar. Untuk dapat melindungi rakyatnya dari berbagai gangguan dan ancaman yang dating dari dalam maupun dari luar negara memiliki perlengkapan atau alat- alat negara seperti TNI ( Tentara Nasional Indonesi ) yang memiliki persenjataan lengkap baik angkatan darat, laut maupun udara, tetapi usaha melindungi rakyat tersebut tidak akan memiliki arti banyak tanpa partisipasi dari warga negara.

Negara mewajibkan warga negaranya untuk melakukan bela negara. Bela negara merupakan wujud kecintaan warga negara kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia. – Bangsa Indonesia menentang berbagai bentuk penjajahan dan menganut politik luar negeri bebas aktif. Bentuk perlawanan Indonesia dalam rangka membela kemerdekaan dan kedaulatannyabersifat kerakyatan, kesemestaan, dan kewilayahan. – Upaya bela negara selain sebagai kewajiban dasar manusia juga merupakan kehormatan bagi setiap warga negara yang dilaksanakan dengan penuh kesadaran, tanggung jawab, dan rela berkorban dalam mengabdi kepada negara dan bangsa. – Bangsa Indonesia cinta perdamaian, tetapi lebih cinta kemerdekaan dan kedaulatannya.

Pentingnya Usaha Pembelaan Negara Usaha pembelaan negara memiliki arti yang sangat penting karena usaha pembelaan negara akan dapat: – Mewujudkan keamanan dan ketertiban di seluruh wilayah negara (wilayah Indonesia). – Menjamin kelancaran penyelenggaraan negara/pemerintah. – Mendorong kelancaran pelaksanaan pembangunan nasional. – Menjamin ketenangan kehidupan warga negara sehingga semangat untuk melaksanakan pembangunan. – Meningkatkan rasa cita terhadap tanah air dan bangsa. – Meningkatkan harga diri sebagai bangsa(bangsa lain tidak menghina/mengabaikan). - Menghilangkan segala bentuk kejahatan terhadap bangsa dan negara misalnya sparatisme, pemberontakan, teroris, sabotase dll. - Menjamin tetap tegaknya suatu negara serta kelangsungan hidup bangsa dalam hidup benegara. – Menanggulangi berbagai ancaman yang dating dari dalam dan dari luar. – Membangkitkan semangat kepahlawanan terutama kerelaan berkorban untuk bangsa dan Negara. – Menjamin stabilitas nasional.

Motivasi dalam Pembelaan Negara Usaha pembelaan negara bertumpu pada kesadaran setiap warganegara akan hak dan kewajibannya. Kesadarannya demikian perlu ditumbuhkan melalui proses motivasi untuk mencintai tanah air dan untuk ikut serta dalam pembelaan negara. Proses motivasi untuk membela negara dan bangsa akan berhasil jika setiap warga memahami keunggulan dan kelebihan negara dan bangsanya.

Asas Demokrasi dalam Pembelaan Negara Berdasarkan pasal 27 ayat (3) dalam Perubahan Kedua UUD 1945, bahwa usaha bela negara merupakan hak dan kewajiban setiap warganegara. Hal ini menunjukkan adanya asas demokrasi dalam pembelaan negara yang mencakup dua arti, yaitu: 1.Bahwa setiap wargannegara turut serta dalam menentukan kebijakan tentang pembelaan negara melalui lembaga-lembaga perwakilan sesuai dengan UUD 1945 dan perundang- undangan yang berlaku. 2.Bahwa setiap warganegara harus turut serta dalam setiap usaha pembelaan negara, sesuai dengan kemampuan dan profesinya masing- masing.

Peran Serta dalam Usaha Pembelaan Negara 1. Makna Peran Serta dalam Usaha Pembelaan Negara Peran serta memiliki makna ikut berpartisipasi (aktif / tidak tinggal diam) atau melibatkan diri dalam kegiatan. Sedangkan pembelaan negara dapat diartikan sebagai upaya mempertahankan, menjaga / memelihara negara agar tetap tegak dan jaya atau memiliki ketahanan nasional yang tinggi. Ketahanan nasional dapat diartikan sebgai kemampuan dan ketangguhan suatu bangsa di dalam menghadapi segala ancaman, gangguan, rintangan dan hambatan yang berasal dari dalam negeri ataupun luar negeri demi kelangsungan hidup bangsa serta kejayaan bangsa. Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa peran serta warga negara dalam usaha pembelaan negara adalah segala bentuk kegiatan warga negara yang berupaya untuk mempertahankan negara dan segala ancaman, gangguan, hambatan dan rintangan yang berasal dari dalam negeri atau luar negeri demi kelangsungan hidupserta kejayaan negara. Kegiatan-kegiatan ini meliputi kegiatan-kegiatan yang positif berupa kegiatan langsung turut serta atau tidak langsung (memberi dukungan materiil / spirituil) terhadap segala upaya yang dampaknya dapat memperkokoh berdirinya negara dan menanggulangi segala ancaman terhaadap keutuhan negara.

2.Sikap terhadap Pihak-Pihak Tertentu yang Ingin Mengahancurkan Negara Kesatuan Republik Indonesia, yaitu: Mengawasi kegiatan mereka agar tidak melakukan kegiatan-kegiatan-kegiatan yang dapat memebahayakan keselamatan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Memberikan nasihat agar pihak-pihak tersebut segera sadar sehingga memiliki kesetiaan terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia. Melaporkan kepada yang berwajib apabila ada pihak-pihak yang ingin menghancurkan NKRI. Apabila diberi peringatan tidak mengindahkan, diambil tindakan tegas oleh aparatur negara. Membentu pemerintah dalam mengambil tindakan tegas terhadap pihak-pihak yang menghancurkan bangsa. 3.Perwujudan Sikap Bela Negara yang Harus Diterapkkan dalam Kehidupan Sehari-hari a. Rasa Memiliki – Ikut membina dan melestarikan alam sekitar, barang milik negara, situs peninggala sejarah, serta seni budaya daerahnya. – Tidak merusak seni daerah, etika dan estetika yang berlaku. b. Rela Berkorban – Suka memberi bantuan kepada orang lain. – Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan. – Menghindari sikap egois dan masa bodoh. – Selalu memberi perhatian pada kepentingan umum. – Terbiasa bersikap mengutamakan kepentingan orang lain daripada kepentingan sendiri.

c. Setia terhadap Bangsa dan Negara – Mendahulukan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi / golongan. – Setiap terhadap ideologi negara, konstitusi negara, segala peraturan perundang-undangan. – Membela negara jika diancam musuh. – Menghormati lambang-lambang kadaulatan negara. – Mengamalkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. d. Cinta Tanah Air – Tidak mementingkan rasa pamrih dan berbakti pada nusa dan bangsa. – Mencintai bagsa dan budaya bangsa. – Bangga sebagai bangsa Indonesia yang bertanah air Indonesia. – Menegembangkan pergaulan yang dapat meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa yang berbhineka tunggal ika. – Rela berkorban demi kepentingan bangsa dan negara.

DASAR HUKUM BELA NEGARA Berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945 pada pasal 30 tertulis bahwa "Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pembelaan negara." dan " Syarat-syarat tentang pembelaan diatur dengan undang-undang." Jadi sudah pasti mau tidak mau kita wajib ikut serta dalam membela negara dari segala macam ancaman, gangguan, tantangan dan hambatan baik yang datang dari luar maupun dari dalam.

Landasan Hukum mengenai hak dan kewajiban Bela Negara, yaitu : · UUD 1945 Pasal 27 ayat 3 “Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara”. Setiap warga negara berhak artinya setiap warga negara boleh ikut serta membela negara. Bukan hanya TNI yang memiliki hak, semua rakyat pun mempunyai hak untuk ikut serta dalam pembelaan negara. Kata kewajiban mengandung arti bahwa setiap warga negara dalam keadaan tertentu dapat “dipaksakan” oleh negara untuk ikut serta dalam pembelaan negara. UUD 1945 Pasal 30 ayat 1 dan ayat 2 Pasal 30 ayat 1 “Setiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pertahanan dan keamanan negara”. Pasal 30 ayat 2 “Usaha pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta oleh TNI dan Polri sebagai kekuatan utama dan rakyat sebagai kekuatan pendukung”. Pasal 30 ayat 1 dan 2 tersebut mengandung makna, yaitu : Ø Keikutsertaan warga negara dalam upaya pertahanan dan keamanan merupakan hak dan kewajiban. Ø Usaha pertahanan dan keamanan negara menggunakan sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta. Ø Kekuatan utama dalam sistem pertahanan dan keamanan adalah TNI dan Polri. Ø Kedudukan rakyat dalam sistem pertahanan adalah sebagai kekuatan pendukung.

UU No. 20 Tahun 1982 mengenai Pertahanan dan Keamanan “Bela Negara adalah tekad, sikap dan tindakan warga negara yang teratur, menyeluruh, terpadu dan berlanjut yang dilandasi oleh kecintaan kepada tanah air, kesadaran berbangsa dan bernegara Indonesia, keyakinan akan kesaktian Pancasila sebagai ideologi negara dan kerelaan untuk berkorban guna meniadakan setiap ancaman”. Wujud upaya warga negara dalam keikutsertaan membela negara menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 1982 diwujudkan dalam bentuk : a. Pendidikan pendahuluan bela negara sebagai bagian tidak terpisahkan dalam sistem pendidikan nasional. b. Keanggotaan rakyat terlatih secara wajib. c. Keanggotaan angkatan bersenjata secara sukarela atau secara wajib. d. Keanggotaan cadangan Tentara Nasional Indonesia secara sukarela atau secara wajib. e. Keanggotan perlindungan masyarakat secara sukarela. UU No.2 Tahun 1989 mengenai Sistem Pendidikan Nasional “ Bela Negara dilakukan melalui Pendidikan Pendahuluan Bela Negara, dapat dilakukan lewat 2 jalur: a. Formal: sekolah – PPBN tingkat dasar (SD s/d SMA) – PPBN tingkat lanjut (Perguruan Tinggi) b. Nonformal/informal (diluar sekolah), contoh: kegiatan Pramuka.

d. Keanggotaan cadangan Tentara Nasional Indonesia secara sukarela atau secara wajib. e. Keanggotan perlindungan masyarakat secara sukarela. · UU No.2 Tahun 1989 mengenai Sistem Pendidikan Nasional “ Bela Negara dilakukan melalui Pendidikan Pendahuluan Bela Negara, dapat dilakukan lewat 2 jalur: a. Formal: sekolah – PPBN tingkat dasar (SD s/d SMA) – PPBN tingkat lanjut (Perguruan Tinggi) b. Nonformal/informal (diluar sekolah), contoh: kegiatan Pramuka.

UU No. 3 Tahun 2002 Pasal 9 ayat 1 “Upaya bela negara selain sebagai kewajiban dasar manusia juga merupakan kehormatan bagi setiap warga negara yang dilaksanakan dengan penuh kesadaran, tanggung jawab, dan rela berkorban dalam pengabdian kepada bangsa dan negara”. · UU No. 3 Tahun 2002 Pasal 1 ayat 1 “Pertahanan negara adalah segala usaha untuk mempertahankan kedaulatan negara, keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan keselamatan segenap bangsa Indonesia dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara”.