QASHAR Ustad. M. Basir
A. DALIL MENG-QASHAR SHALAT Para ulama' sepakat , qashar termasuk sesuatu yang disyariatkan agama, bahkan keempat madzhab sepakat mengenai hal ini. [1] Allah Berfirman : وإذا ضربتم فى الأرض فليس عليكم جناح أن تقصروا من الصلوة إن خفتم أن يفتنكم الذين كفروا, " Dan apabila kamu bepergian dibumi, maka tidaklah berdosa kamu meng-qashar[2] shalat jika kamu takut diserang orang kafir,…." [3] [1] Kitab Al-Fiqh 'Ala Al-Madzaahib Al-Arba'ah, 1: 472. Abdurrahman Al-Juzairy. [2] Menurut pendapat Jumhur ulama' arti qashar disini adalah shalat yang empat rakaat dijadikan dua rakaat. [3] An-Nisa' 101
Hadits yang bersumber dari Ya'la Bin Umayyah Ia berkata : قلت لعمر : ما لنا نقصر وقد أمنا ؟ فقال : سألت رسول الله ص م : فقال صدقة تصدق الله بها عليكم فاقبلوا صدقته " Aku bertanya kepada umar ra: " bolehkah kita meng-qashar shalat sedang kita dalam keadaan aman ? " Umar menjawab: aku bertanya kepada Rasulullah S.a.w maka beliau menjawab : itu shadaqah, Allah shadaqahkan kepada kalian, karena itu terimalah shadaqahnya" [1] [1] Muslim, 1: 307. Tirmidzi, 4:309. Nasaa-y, 3:337. Ibnu Majah, 1:339. Ahmad, 1:25,36
B. HUKUM QASHAR Hukum shalat qashar adalah sunnah berdasarkan sabda Rasulullah S.a.w : إن الله تعالى يحب أن تؤتى رخصه كما يكره أن تؤتى معصيته " Sesungguhnya Allah Ta'ala suka dilaksankan ruqshah-ruqshahnya seperti bencinya apabila dilaksanakan maksiatnya "[1] Dalam Hadits lain Rasulullah S.a.w bersabda : عليكم برخصة الله الذي رخص لكم " Hndaklah kalian kerjakan ruqshah Allah yang telah diberikan kepadamu "[2] [1] Ahmad, 2 :108 [2] Muslim, 1: 498
C. BATAS WAKTU BOLEHNYA MENG-QASHAR SHALAT Dalam sebuah Hadits disebutkan عن ابن عباس قال : أقام النبي ص م تسعة عشرة يوما يقصر " Dari Ibnu Abbas r.a, ia berkata : Nabi S.a.w pernah tinggal ( disuatu tempat )19 hari dan meng-qashar shalatnya "[1] Imam Ahmad dalam musnadnya meriwayatkan sebuah hadits yang bersumber dari Jabir bin Abdullah : أقام رسول الله ص م بتبوك عشرين يوما يقصر الصلاة " Rasulullah S.a.w tinggal di tabuk 20 hari meng-qashar shalat "[2] [1] Bukhari, 1:191 [2] Ahmad, 3:295
Selain itu, banyak diantara shahabat yang tetap saja meng-qashar shalat padahal mereka mereka tinggal lebih dari 19 hari, berikut ini saya nukilkan para shahabat yang tetap meng-qashar shalat dari ringkasan yang dibuat oleh Syeikh Sayyid Sabiq [1] [1] Fiqh Sunnah, Syaikh Sayyid sabiq, 1: 241 Miswar bin Makhramah berkata: " Kami bermukim bersama Sa'ad disebagian desa negeri syam selama 40 hari. Selama itu Sa'ad meng-qashar shalat sedangkan kami shalat tamam. Hafash bin Ubaidillah berkata: Anas bin Malik pernah tinggal di Syam dua tahun dan ia shalat sebagaimana shalatnya musafir. Anas berkata : shahabat-shahabat Nabi S.a.w tinggal di Ramhurmuz selama 7 bulan tetap meng-qashar shalat. Al-Hasan berkata ; Aku tinggal bersama Abdurrahman bin samurah di Kabul 2 tahun lamanya dan ia tetap meng-qashar shalat tapi tidak jama'. Ibrahim berkata : shahabat-shahabat Rasulullah S.a.w tinggal di Rai setahun atau lebih dan di Sajistan 2 tahun ( tetap mengqashar shalatnya
Dengan perbuatan Rasulullah dan para shahabat-shahabatnya rasanya sudah cukup kuat untuk dijadikan alasan sebagai bantahan pendapat yang membatasi waktu shalat qashar hanya beberapa hari saja.
E. JARAK BOLEHNYA MENG-QASHAR SHALAT Jarak dibolehkannya shalat qashar kurang lebih 3 mil, hal ini berdasarkan Hadits : كان رسول الله ص م إذا خرج مسيرة ثلاثة أميال او فراسخ صلى ركعتين " Adalah Rasulullah S.a.w apabila keluar perjalanan 3 mil atau 3 farsakh, beliau shalat ( qashar ) dua rakaat.[1] Rawi ( orang yang menceritakan ) itu ragu-ragu: 3 mil atau 3 farsakh, tetapi bolehnya 3 mil itu dikuatkan dengan hadits berikut : [1] Muslim, 1: 309, Ahmad, 3: 129,
كان رسول الله ص م إذا سافر فرسخا يقصر الصلاة " Adalah Rasulullah S. a كان رسول الله ص م إذا سافر فرسخا يقصر الصلاة " Adalah Rasulullah S.a.w apabila safar sejauh 1 farsakh beliau mengqashar shalat "[1] Keterangan : 1 farsakh Kurang lebih 3 mil, sedang 1 mil sama dengan 1600 m [2], / 1609 m [3]/1847 m [4] . Maka 1600 x 3 = 4800 meter, / 1609 x 3 = 4827, / 1847 x 3 = 5541 meter, jadi kurang lebih 5 km. [1] Diriwayatkan Sa'id bin Manshur dan disebutkan oleh Al Hafidz dalam At-Talkhis dan ia mendiamkannya sebagai tanda pengakuannya. [2] Tawdhihul ahkam, 2 : 539 [3] Kata berjawab, Abdul Qadi Hasan, 1: 78 [4] Shalat sesuai tuntunan Nabi S.a.w, Syakir Jamaluddin M.A, hal : 116
F. IMAM TAMAM, MA'MUM TAMAM Bagi musafir dianjurkan apabila shalat dibelakang imam yang tamam, maka hendaklah ikut tamam juga. Ini semata – mata untuk ihtiyat ( hati – hati ). فكان ابن عمر إذا صلىّ مع الإمم صلىّ أربعا و إذا صلىّ وحده صلىّ ركعتين " Ibnu umar ra. Apabila shalat bersama imam, beliau shalat empat raka'at, dan apabila ia shalat sendirian, ia shalat dua raka'at [1] [1] Muslim 1 : 310
G. IMAM QASHAR, MA'MUM TAMAM Seorang Ma'mum yang berniat shalat tamam dibelakang imam yang shalat qashar, maka ia wajib menyempurnakan shalatnya ketika imam selesai mengucapkan salam. Karena pada waktu itu ia belum sempurna menyelesaikan shalatnya. عن عمر ابن حصين قال غروت مع رسول الله ص م, و شهدْتُ معه الفتحَ فأقام بمكة ثمانيَّ عشرة ليلةً لا يصليِّ إلاَْ ركعتين و يقول : يا أهل البلد. صلوا أربعا فإنَّا قَوْمٌ سَفْرٌ "Dari Imran bin Husain ia berkata : " aku ikut berperang bersama Rasulullah Saw. Dan aku menyaksikan Fathu Makkah bersamanya. Beliau tinggal Makkah 18 hari dan tidak shalat kecuali dua raka'at. Lalu beliau berkata : " Wahai penduduk shalatlah empat raka'at karena kami ini musafir ". [1] [1] Abu DAwud 2 : 10
Wallahu ‘Alam Bish Shawwab