PERTEMUAN KE – 4 SISTEM BILANGAN.

Slides:



Advertisements
Similar presentations
While, do while, break, continue Dr. Anto Satriyo Nugroho, M.Eng Web: Mata Kuliah: Dasar.
Advertisements

Konversikan Bilangan di Bawah ini
Ringkasan AcaraRingkasan Acara  Maba yang hadir pada acara karnaval berjumlah 202 orang  Jumlah badan yang hadir pada karnaval berjumlah 11 badan 
KATA BILANGAN.
Konversi Sistem Koordinat
M EDAN M AGNETIK. P ENGERTIAN : 1. Magnet ? 2. Magnet terbuat dari apa ? 3. Medan Magnet ? 4. Apa kegunaan magnet ? 5. Dengan cara apa kemagnetan dapat.
1. 2 Bilangan Bulat Pengertian Bilangan bulat terdiri dari bilangan bulat negatif dan bilangan cacah, ditulis:
Rahasia bunyi.
Organisasi Bengkel Dan Keselamatan
Oleh: ROSMAWATI BINTI HASHIM S217668
Hubungan Linear.
HUB. MOMEN M DAN SDT ROTASI
Pembentukan kata Awalan peN-.
KRIPTOGRAFI Kriptografi adalah suatu ilmu yang mempelajari
Pangkat, Akar dan Logaritma
PANGKAT AKAR LOGARITMA MATERI MATERI MATERI Latihan Soal Latihan Soal
Pangkat, Akar dan Logaritma
HIDUNG.
Pemrograman Terstruktur
BARISAN: Barisan tak hingga {un } = u1 , u2, u3, u4,…………. un……………….
Matematika I (SI-103) Sistem bilangan real. Sistem Bilangan Real Bilangan yang paling sederhana: bilangan asli Bilangan Asli = { 1, 2, 3, …} Ketika menghitung.
PROSES DAN TATACARA PEMBENTUKAN ISTILAH
(Dasar-Dasar Genetika)
Pecahan stara adalah Pecahan yang mempunyai Jumlah yang sama.
BAB 5. SELANG, KETAKSAMAAN DAN NILAI MUTLAK
Sistem Bilangan Universitas Muhammadiyah Malang Ganjil 2010 Oleh : Nur Hayatin, S.ST.
Sebaran Peluang Bersama
Moch. Rif'an.,ST.,MT Bilangan dan Kode. Moch. Rif'an.,ST.,MT Berapa Anjing ?
BINAAN AYAT.
DREAM CLUB EXCLUSIVE AAdalah perkumpulan para pebisnis dari berbagai latar belakang bisnis yang berkeinginan untuk saling membantu dan membuat orang.
Algoritma Brute Force.
BILANGAN BULAT.
MATERI : PROGRAM LINIER
MOCH ZAENAL HAKIM, Ph.D.. Cognitive-behavioural muncul dari 2 aliran teori besar yaitu “Social Learning Theory” dan “Behaviour Theory” ; Teori social.
Materi 3 Lapis Fisik Sinkronisasi dan Kompresi
Langkah Langkah Part isi Sistem Operasi: 1. Klik menu star 2. Klik Control Panel.
CARA MENJADI PATROLI KEAMANAN SEKOLAH YANG BAIK. By : jessica shyaloum Kelas : 5d.
Koordinat Polar.
Sistem Bilangan Mata Kuliah : Bahasa Rakitan Materi ke-2.
Mata Kuliah : Bahasa Rakitan
Latihan Materi Pertemuan - 2.
Marwan Kokoti.
Pertemuan ke-6 Matakuliah: I0252 / Probabilitas Terapan Tahun: 2008 Sebaran Peluang.
PERSAMAAN LINEAR/ GARIS LURUS LANJUTAN
~MOHAMMAD MUSTAQIM BIN MOHD RAZALI ~PPISMP 1.01
Proses Stokastik Semester Ganjil 2013/2014
#5 Harmonisa Pada Sistem Tiga Fasa
LIMIT SEBARAN (LIMIT DISTRIBUTION) - 2
SISTEM BILANGAN HEXA & BCD Oleh : Riza Alfita, S.T., M.T KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2011.
SISTEM BILANGAN DALAM ELEKTRONIKA DIGITAL
APLIKASI PERHITUNGAN BERAT BADAN MENGGUNAKAN ANDROID 2.2
LIMIT SEBARAN (LIMITING DISTRIBUTING) – 3
MATERI-8 UJI-z OLEH IR. INDRAWANI SINOEM, MS. Pada dasarnya uji-z sama dengan uji-t, hanya uji-z ditujukan untuk jumlah data yg relatif besar (> 30).
Analisis Rangkaian Sekuensi Perancangan Rangkaian Sekuensi
Statistika Pertemuan ke-5 dan ke-7.
FUNGSI SOFTWARE VLC PLAYER DISEDIAKAN OLEH : MOHAMAD FADHILAH BIN JAMSARI C03SAP14F604.
PRAKTEK GAMBAR DASAR TEKNIK
Representasi Bilangan(tambahan). Konversi desimal ke biner Bilangan desimal dikonversi ke biner dengan membagi bilangan tersebut dengan 2 kemudian diambil.
STATISTIKA KONSEP STATISTIKA.
SISTEM DIGITAL MUHAMAD ARPAN, S.Kom.
SISTEM DIGITAL MUHAMAD ARPAN, S.Kom.
CARA PENGGUNAAN 1 ADVANCE ALAT UKUR II
Ilmu adalah pengetahuan yang bertujuan mencapai kebenaran ilmiah tentang objek tertentu melalui pendekatan atau cara pandang (approach), metode (method),
Dasar-Dasar Pemrograman
Pertemuan 5 INSIDE THE COMPUTER.
12 BASIC STEPS OF OJS FOR EDITOR & REVIEWER RUMAH JURNAL IAIN Salatiga
Suraya Karim Panitia Matematik 2014
TUGAS PRAKARYA NAMA : Rangga Saputra KELAS : 8-1.
KOMPETENSI DASAR 3.2 Menerapkan prinsip-prinsip pengukuran besaran fisis, ketepatan, ketelitian, dan angka penting, serta notasi ilmiah.
NERACA MASSA DENGAN REAKSI KIMIA GINA MAULIA, S.SI, M.SI.
Presentation transcript:

PERTEMUAN KE – 4 SISTEM BILANGAN

SISTEM BILANGAN Sistem Bilangan Desimal Sistem Bilangan Biner Sistem Bilangan Oktal Sistem Bilangan Heksadesimal

Sistem Bilangan Desimal Basis 10 Bilangan : 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9

Sistem Bilangan Desimal Contoh : Angka 321 dengan dasar 10 maka : (3 * 102) + (2 * 101) + (1 * 100) = 321 Angka 4532 dengan dasar 10 maka : (4 * 103) + (5 * 102) + (3 * 101) + (2 * 100) = 4532

Sistem Bilangan Biner Basis 2 Bilangan : 0, 1

Sistem Bilangan Biner Contoh : 1110 bilangan desimalnya adalah : (1 * 23) + (1 * 22) + (1 * 21) + (0 * 20) = 8 + 4 + 2 + 0 = 14 110111 bilangan desimalnya adalah : (1 * 25) + (1 * 24) + (0 * 23) + (1 * 22) + (1 * 21) + (1 * 20) = 32 + 16 + 0 + 4 + 2 + 1 = 55

Sistem Bilangan Biner 50 / 2 = 25 sisa 0 25 / 2 = 12 sisa 1 Konversikan bilangan desimal 50 ke bilangan biner dilakukan dengan cara sebagai berikut : 50 / 2 = 25 sisa 0 25 / 2 = 12 sisa 1 12 / 2 = 6 sisa 0 cara membaca hasil 6 / 2 = 3 sisa 0 1 1 0 0 1 0 3 / 2 = 1 sisa 1 1 / 2 = 0 sisa 1

Sistem Bilangan Oktal Bilangan oktal merupakan bilangan berdasar 8, jadi bilangan ini hanya terdiri dari angka 0 hingga 7. Contoh : 355 bilangan oktal ke desimal : 355 oktal = (3 * 82) + (5 * 81) + (5 * 80) = 192 + 40 + 5 = 237 Desimal 204 bilangan oktal ke desimal : 204 oktal = (2 * 82) + (0 * 81) + (4 * 80) = 128 + 0 + 4 = 132 Desimal

Sistem Bilangan Oktal Konversikan 96 desimal menjadi bilangan oktal : 96 / 8 = 12 sisa 0 12 / 8 = 1 sisa 4 hasil : 140 oktal 1 / 8 = 0 sisa 1 Konversikan 1011101 bilangan biner ke bilangan oktal : 1 011 101 1011101 = 1 3 5 Dengan demikian 1011101 (biner) = 135 (oktal)

Sistem Bilangan Hexa Desimal Bilangan Hexadesimal merupakan bilangan berdasar 16, jadi bilangan ini terdiri dari angka 0 hingga 9 dan A, B, C, D, E, F Contoh : 3A bilangan desimalnya adalah : 3A Hexa = (3 * 161) + (10 * 160) = 48 + 10 = 58 desimal A341 bilangan desimalnya adalah : A341 Hexa = (10 * 163) + (3 * 162) + (4 * 161) + (1 * 160) = 40960 + 768 + 64 + 1 = 41793 desimal

Sistem Bilangan Hexa Desimal Konversikan bilangan desimal 400 menjadi bilangan hexadesimal : 400 / 16 = 25 sisa 0 25 / 16 = 1 sisa 9 hasil = 190 hexadesimal 1 / 16 = 0 sisa 1 Konversikan 11011001101 (biner) menjadi bilangan hexa desimal : 0110 1100 1101 11011001101 = 6 C D Jadi hasilnya adalah 6CD Hexa.