Download presentation
1
KONSTRUKSI BANGUNAN AIR
Volume Pekerjaan Saluran PELATIHAN DESAIN IRIGASI PARTISIPATIF KERJASAMA ANTARA DIREKTORAT PENGELOLAAN LAHAN DAN AIR – POLITEKNIK NEGERI MALANG KETINDAN, APRIL 2008 Last Updated: April 28, 2017
2
Pendahuluan Saluran tidak dapat menampung debit yang dialirkan
Kecepatan saluran terhambat Endapan saluran akan semakin tinggi Terjadi erosi pada kemiringan yang tinggi Kebocoran akibat rembesan oleh perakaran yang cukup tinggi
3
Pendahuluan Normalisasi Saluran Saluran Tanah Saluran Pasangan
4
Pendahuluan Manfaat Fungsi Saluran Pasangan Saluran Tanah
Mencegah kehilangan air akibat rembesan Mencegah gerusan dan erosi Mencegah merajalelanya tumbuhan air Mengurangi biaya pemeliharaan Memberi kelonggaran untuk lengkung yang lebih besar Tanah yang dibebaskan lebih kecil Klik ? Untuk menampilkan fungsi saluran Saluran Pasangan
5
Disain Saluran Perbaikan saluran Kondisi Saluran Asli
Lebar Dasar Saluran Ketinggian Muka Air Rencana Tinggi Jagaan Lebar Tanggul Kemiringan Saluran Pasangan Saluran
6
Disain Saluran Galian dan Timbunan Kondisi Penampang
Kondisi Penampang yang sesuai disain Galian Timbunan
7
Disain Saluran Pasangan Saluran
Penampang setelah galian dan timbunan Pasangan Saluran Pondasi Pasangan Batu Kali Siaran Plesteran Gebalan Rumput
8
Bahan Bangunan Pasir Batu Pasir & Batu
Pasir harus diambil dari sungai atau tambang pasir. Kandungan maximum terhadap lempung lanau dan debu tidak boleh lebih dari 3 % perbandingan berat. Batu batu harus mempunyai berat antara 6 kg sampai 25 kg. Ukuran maksimum harus memperhatikan tebal dinding, tetapi harus mempunyai batasan berat seperti tercantum diatas. batu berukuran 0,20 x 0,20 x 0,25 m³ akan mempunyai berat kira-kira 25 Kg. batu dipecahkan dengan palu secara kasar dan berukuran sembarangan, sehingga kalau dipasang bisa saling menutup.
9
Bahan Bangunan Kerikil Kerikil
Bahan batuan (kerikil) harus memenuhi persyaratan dan bergradasi baik dengan diameter maximum tergantung dari klas betonnya. Ukuran max. 40 mm Klas beton K-225 dan K-300 Ukuran max. 20 mm Klas beton K-125 dan K-175 Kerikil harus dari batu pecahan.
10
Bahan Bangunan Pasangan Batu Pasangan harus dibuat dari semen dan pasir dengan perban-dingan isi 1 : 3 (perbandingan 1 Pc : 3 Psr untuk pasangan kedap air). Pasir haruslah mempunyai gradasi yang baik dan kekasaran yang memungkinkan untuk menghasilkan adukan yang baik. Air harus diberikan dalam cukup/sesuai untuk menghasilkan adukan yang baik. Pengadukan Apabila mesin aduk yang dipakai, bahan adukan kecuali air harus dicampur lebih dulu didalam mesin selama paling tidak 2 menit. Bila pengadukan dilakukan dengan manual, bahan adukan harus dicampur didalam semacam kotak diaduk dua kali secara kering; dan akhirnya tiga kali setelah diberi air sampai adukan sewarna semua dan merata.
11
Bahan Bangunan Pasangan Batu
Adukan harus dicampur sebanyak yang diperlukan untuk dipakai, dan adukan yang tidak dipakai selama 30 menit harus dibuang, pemakaian kembali adukan tersebut tidak diperkenankan. Kotak untuk mengaduk harus dibersihkan setiap akhir dari hari kerja. Pasangan Batu Muka Batu bentuk seragam dan bersudut dengan ukuran tebal minimum 15 cm; kecuali ada permintaan lain dari Direksi. Batu harus dipilih dan diletakkan dengan hati-hati sehingga tebal adukan tidak kurang dari pada rata-rata 1 cm.
12
Bahan Bangunan Siaran Semua pekerjaan batu muka yang kelihatan harus disiar, adukan untuk siaran harus campuran 1 PC : 2 Psr, kecuali ditentukan lain oleh Direksi. Sebelum pekerjaan siaran dimulai semua bidang sambungan diantara batu muka harus dikorek sebelum adukan mengeras (atau dibetel untuk pasangan lama). Pekerjaan siar dapat dibagi atas : Siar tenggelam (masuk kedalam 1 cm dari permukaan batu. Siar rata (rata dengan permukaan batu) Siar timbul (timbul 1 cm, lebar tidak kurang 2cm) Kecuali ditentukan lain semua pekerjaan siar harus siar tengelam.
13
Bahan Bangunan Plesteran
Apabila dipermukaan dinding dan lantai dari pasangan batu kali yang ada maupun yang baru harus diplester dengan adukan 1 Pc : 3 Ps. Pekerjaan plesteran dikerjakan secara 2 lapis sampai ketebalan 2 cm. Plesteran pada pasangan pada bagian atas dari dinding, ujung-ujung saluran pasangan, dan untuk 0,10 m di bawah tepi atas dinding atau sesuai dengan yang tertera pada gambar. Pertemuan pasangan (Plesteran sudut) selebar cm untuk bangunan kecil dan 15 cm untuk bangunan yang besar sedang pada samping kusen pintu-pintu sorong, diplester tegak selebar 20 cm. Plesteran juga dilakukan pada alur skot balk. Sebelum pekerjaan plesteran harus rata, lurus, rapi dan halus. Setelah pekerjaan plesteran cukup kering, kemudian harus dipelihara dengan siraman air secara rutin.
14
Volume Pekerjaan Jarak P0 – P1 = 27 m
Sket Lokasi – Penampang Memanjang P0 P1 Jarak P0 – P1 = 27 m
15
Volume Pekerjaan Hitung luas dan volume masing-masing bahan konstruksi
Prinsip Dasar Hitung luas dan volume masing-masing bahan konstruksi Vi = Volume bahan konstruksi ke-i (m3) Fi,j = Luas Penampang bahan konstruksi ke-i pada cros section ke-j (m2) L = panjang antar cros section (m) Panjang Saluran = 27 m
16
Volume Pekerjaan Penampang : P0 Penampang : P1 Volume Volume Timbunan
27 P.1
17
Volume Pekerjaan Penampang : P0 Penampang : P1 Volume Volume Timbunan
Panjang Saluran = 27 m
18
Volume Pekerjaan Beton 1 Pc : 3 Ps : 6 Kr Pasangan Batu
Beton 1:3:6, Pasangan Batu, Plesteran dan Gebalan Rumput Panjang Saluran = 27 m Beton 1 Pc : 3 Ps : 6 Kr Pasangan Batu Siaran Plesteran Gebalan Rumput
19
Laporan Pekerjaan Rincian Perhitungan Volume
20
Laporan Pekerjaan Total Rincian Perhitungan Volume
21
Laporan Pekerjaan Perhitungan Volume
Similar presentations
© 2025 SlidePlayer.com. Inc.
All rights reserved.