Presentation is loading. Please wait.

Presentation is loading. Please wait.

Pekerjaan Penyelidikan Lapangan ( Site Investigation )

Similar presentations


Presentation on theme: "Pekerjaan Penyelidikan Lapangan ( Site Investigation )"— Presentation transcript:

1 Pekerjaan Penyelidikan Lapangan ( Site Investigation )
PRESENTASI LAPORAN DRAFT-FINAL Pekerjaan Penyelidikan Lapangan ( Site Investigation ) PLTG TRISAKTI (1 x 50 MW) Banjarmasin – Kalimantan Selatan Tahun Anggaran 2005

2 Lokasi Studi : Lokasi pekerjaan terletak di Jl. H. Pangeran M. Noor Kota Banjarmasin Kalsel yang berjarak kurang lebih 4 km dari pusat kota Banjarmasin. KALIMANTAN SELATAN

3 Lingkup Pekerjaan : 1. Pengumpulan data sekunder, yang meliputi:
Data meteorologi dan klimatologi, a.l. : Hujan harian Kecepatan angin Kelembaban udara Suhu udara Data Bench March. Data elevasi pasang-surut 2005. Data gempa.

4 Lanjutan Lingkup Pekerjaan …
2. Survey lapangan yang terdiri atas: Pekerjaan penyelidikan tanah meliputi: 1. Pekerjaan pemboran 2. Pengambilan contoh inti (undisturbed sample) 3. Standard Penetration Test (SPT) 4. Dutch Cone Penetration Test (sondir) 5. Pekerjaan Sumur Uji (test pit) 6. Pengukuran konduktivitas tanah 7. Uji laboratorium (Index Properties, UCS, Triaxial Test UU, Triaxial Test CU, Consolidation Test)

5 Lanjutan Lingkup Pekerjaan …
Pekerjaan pembuatan peta topografi, yang terdiri dari: 1. Pembuatan peta topografi sekitar lokasi 2. Pemasangan titik Bench March 3. Penggambaran peta topografi 4. Pengikatan titik BM dengan BM Nasional Bakosurtanal) Pekerjaan penyelidikan hidrologi, yang terdiri dari: 1. Pengamatan pasang surut air sungai 2. Pengukuran temperatur air sungai 3. Pengambilan sampel dan pengujian sedimen air sungai 4. Pengambilan sampel air sungai dan Uji lab kualitas air 5. Pengambilan sampel air sumur dan Uji lab kualitas air 6. Pengukuran penampang melintang S. Barito

6 Data Sekunder : Data curah hujan harian (tahun 1985 s/d tahun 2004)
Data klimatologi harian (tahun 1985 s/d tahun 2004) Data teknis BM Nasional X,Y,Z terdekat dengan lokasi pekerjaan: di sekitar Pelabuhan Udara Syamsudin Noor (pada titik No.NI.2077 dan DO.641) Data pasang surut air sungai harian (terbaru) selama 30 hari Data kejadian gempa di Banjarmasin (tahun 1983 s/d 2003)

7 Curah hujan 1985 – 2004 Stasiun : - Stasiun Sei Tabuk
- Stasiun Kuripan Stasiun Hujan Kuripan NO. URAIAN SAT. MAKS. MIN. RATA- RATA 1 Curah Hujan Sta. Sei Tabuk mm/hari 172.20 0.10 2.65 2 Curah Hujan Sta. Kuripan 204.70 8.65 3 Temperatur oC 34 23.10 28.510 4 Kelembaban Relatif % 100 58.00 78.640 5 Kecepatan Angin km/hari 999 27.40 83.32 6 Penyinaran Matahari 0.80 48.34 AWLR Sei Gampa Stasiun Hujan Sei Tabuk Stasiun Klimatologi Sei Tabuk NO. CURAH HUJAN STASIUN RATA-RATA TAHUNAN mm/th 1 Sta. Sei Tabuk 2 Sta. Kuripan Data Selengkapnya Lihat Bagian Lampiran

8 Koordinat BM Nasional X,Y,Z
TITIK LOKASI X Y H (ELLIPSOIDE) NI. 2077 Areal taman alat Sta. Meteorologi Syamsudin Noor Banjarmasin +60,812 DO. 641 Kompleks Perumahan Perhubungan Udara +67,268 Sumber : Bakosurtanal Data Pasang Surut Air Sungai Barito : Lihat Lampiran Data Kejadian Gempa Banjarmasin : Lihat Lampiran

9 Survey Lapangan : Pekerjaan penyelidikan tanah meliputi:
1. Pekerjaan pemboran 2. Pengambilan contoh inti (undisturbed sample) 3. Standard Penetration Test (SPT) 4. Dutch Cone Penetration Test (sondir) 5. Pekerjaan Sumur Uji (test pit) 6. Pengukuran konduktivitas tanah 7. Uji laboratorium (Index Properties, UCS, Triaxial Test UU, Triaxial Test CU, Consolidation Test)

10 PENYELIDIKAN TANAH ( LAPANGAN )
& GEOLOGI Pemboran Dalam : 4 Titik Sondir : 6 Titik Metode : Pengeboran dalam Sondir dan SPT Test-pit Waktu : – 28 Februari 2005

11 RINGKASAN HASIL PENGUJIAN TANAH
Pekerjaan Pemboran

12 Lanjutan …… Sumber : Hasil Pengujian Laboratorium

13 Test Pit Quarry : Desa Batibati-Banjarbaru
Sumber : Hasil Tes Laboratorium

14 GEOLISTRIK & KONDUKTIVITAS
Metode : Pengukuran resisitivitas (metode Wenner) vs data pengeboran Waktu : 2 – 8 Maret 2005 Lokasi : 10 titik Geolistrik & 4 titik Konduktivitas H A S I L Nilai tahanan jenis rendah Struktur bawah permukaan terdiri atas: lempung coklat ( Ωm) lempung lanauan abu-abu (3-16 Ωm) lempung pasiran (19-40 Ωm) pasir kasar, kerikil ( Ωm) granit ( Ωm) Water table pada kedalaman 30 – 76 m Nilai konduktivitas rendah.

15 PEKERJAAN PENGUKURAN TOPOGRAFI
Peta Situasi dan Ketinggian Mengetahui gambaran bentuk permukaan tanah yang berupa situasi dan ketinggian serta posisi kenampakan secara rinci di daerah rencana PLTG Trisakti 50 MW. Pengukuran Pengikatan BM Nasional (Bakosurtanal) dengan alat GPS Pengukuran pengikatan bertujuan untuk mendapatkan titik-titik referensi posisi horizontal dan posisi vertikal lokasi terhadap BM Nasional (Bakosurtanal) menggunakan alat GPS

16 BM Nasional di Kompleks Perumahan Perhubungan Udara
Data Sekunder Koordinat BM Nasional X,Y,Z TITIK LOKASI X Y H (ELLIPSOIDE) NI. 2077 Areal taman alat Sta. Meteorologi Syamsudin Noor Banjarmasin +60,812 DO. 641 Kompleks Perumahan Perhubungan Udara +67,268 BM Nasional di Kompleks Perumahan Perhubungan Udara

17 NO. BENCH MARK KOODINAT ELEVASI X Y Z 1 BM 01 +299777.722 +9633747.376
======================================================================== BANJAR GeoLab V2.4c WGS UNITS: m,DMS Adjusted PLO Coordinates: LATITUDE LONGITUDE O-HEIGHT CODE FFF STATION STD DEV STD DEV STD DEV PLO 000 K S E PLO 000 K S E PLO 111 BM S E GeoLab V2.4c UTM ZONE 50 SOUTH UNITS: m,DMS PLO 000 K E N meter Faktor Skala = Konvergensi = 8'25.816" PLO 000 K E N meter Faktor Skala = Konvergensi = 8'25.444" PLO 111 BM E N meter Faktor Skala = Konvergensi = 8'6.2" NO. BENCH MARK KOODINAT ELEVASI X Y Z 1 BM 01 3.240 2 BM 02 3.425 3 BM 03 3.034 4 BM 04 5 BM 05 3.179 6 BM lama 3.186 7 CP1 3.941 8 CP2 3.516

18 PETA TOPOGRAFI

19 CROSS SECTION SUNGAI BARITO

20 CROSS SECTION PIPA INTAKE

21 PENGAMATAN PASANG SURUT AIR SUNGAI
Metode pengamatan : Peilschaal skala 1 cm, diukur dengan waterpass Waktu pengamatan : 24 jam selama 30 hari (17 Februari – 18 Maret 2005) NO. URAIAN ELEVASI 1 Elevasi muka air pasang tertinggi 2 Elevasi muka air surut terendah 3 Elevasi muka air rata-rata Hasil Selengkapnya dapat dilihat pada bagian Lampiran

22 PENGUKURAN TEMPERATUR & KECEPATAN ARUS SUNGAI
KONDISI BULAN BERSINAR TERANG (Spring Tide) NO. URAIAN NILAI 1 Kecepatan arus maksimum 0.636 m/dt 2 Kecepatan arus minimum 0.104 m/dt 3 Kecepatan arus Rata-rata 0.343 m/dt 4 Temperatur air sungai maksimum 32.6 oC 5 Temperatur air sungai minimum 17.1 oC 6 Temperatur air sungai rata-rata 26.2 oC KONDISI BULAN MATI (Neap Tide) NO. URAIAN NILAI 1 Kecepatan arus maksimum 0.913 m/dt 2 Kecepatan arus minimum 0.015 m/dt 3 Kecepatan arus Rata-rata 0.265 m/dt 4 Temperatur air sungai 32.4 oC 5 17.1 oC 6 25.8 oC Metode pengamatan : - Termometer - Currentmeter Waktu pengamatan : Spring time Februari ‘05 Neap time 7-8 Februai ‘05 Selama 24 jam

23 PENGUJIAN KUALITAS AIR
Metode : Uji kualitas air di Lab. PDAM Bandarmasih Lokasi : 1. Sungai Barito Lokasi 1 kondisi pasang (Sampel 1) 2. Sungai Barito Lokasi 1 kondisi pasang (Sampel 2) 3. Sungai Barito Lokasi 2 kondisi pasang (Sampel 1) 4. Sungai Barito Lokasi 2 kondisi pasang (Sampel 2) 5. Sungai Barito Lokasi 1 kondisi surut (Sampel 1) Tanggal : 23 – 24 Februari 2005 6. Sungai Barito Lokasi 1 kondisi surut (Sampel 2) 7. Sungai Barito Lokasi 2 kondisi surut (Sampel 1) 8. Sungai Barito Lokasi 2 kondisi surut (Sampel 2) 9. Sumur di sekitar Sungai Barito (Sampel 1) 10.Sumur di sekitar Sungai Barito (Sampel 2) PARAMETER SAT. SAMPEL SUNGAI BARITO SAMPEL AIR SUMUR 1 2 3 4 5 6 7 8 RATA2 Fluorida (F) mg/l 0.26 0.37 0.52 0.5 0.16 0.15 0.17 0.29 1,01 1,10 1.055 Khlorida (Cl-) 14.8 14.7 15 15.1 17.73 18.01 18.08 17.77 16.4 28.36 29.41 28.89 Kesadahan 20.02 21.22 18.3 19.43 24.02 24.31 25.21 25.13 22.21 66,07 66,13 66.1 Besi 0.35 0.38 0.25 0.27 1.18 1.09 1.14 1.19 0.73 1,66 1,56 1.61 pH 5.02 4.61 4.73 4.69 4.65 4.84 7,18 7,11 7.145 Sulfat 32 33 38 39 40 35.75 12 Kalsium 14.01 14.11 14.08 14.05 16.02 16.21 16.53 16.48 15.19 40,04 40,33 40.185 Magnesium (Mg) 1.46 1.48 1.51 1.5 1.94 1.87 1.88 1.89 1.69 6,33 6,21 6.27 CO2 7.04 7.1 7.15 7.14 14.54 15.02 10.88 17,60 17,45 17.525 Alkalinity (CaCO3) 160,00 162.1 161.05 Cadmium (Cd) 0.0638 0.0645 0.0587 0.0592 0.0745 0.0792 0.0754 0.0751 0.0688 0,1343 0,1344 1,343.50 TSS Mg/l 25 70 57 35 11 37 23 19 34.63 -- DHL s 386 391 376 381 86.7 87.6 86.9 87.2 235.3 394 395 394.5 Kekeruhan NTU 8.56 8.34 8.48 8.41 21.8 22 22.05 22.03 15.21 13,20 13,21 13.21 TIDAK LAYAK UNTUK DIGUNAKAN SEBAGAI AIR MINUM

24 PENGUJIAN SEDIMEN Metode : Pengambilan sampel di rencana pipa dengan grab-sampler Sedimen layang  Uji Lab. Kual. Air (TSS) Sedimen dasar  Uji Lab. Tanah (Grain Size Analysis) Lokasi : Sedimen layang 1. Lokasi 1 kondisi pasang (Sampel 1) 2. Lokasi 1 kondisi pasang (Sampel 2) 3. Lokasi 2 kondisi pasang (Sampel 1) 4. Lokasi 2 kondisi pasang (Sampel 2) 5. Lokasi 1 kondisi surut (Sampel 1) 6. Lokasi 1 kondisi surut (Sampel 2) 7. Lokasi 2 kondisi surut (Sampel 1) 8. Lokasi 2 kondisi surut (Sampel 2) Sedimen dasar: 1. Lokasi 1 kondisi pasang 2. Lokasi 2 kondisi pasang 3. Lokasi 1 kondisi surut 4. Lokasi 2 kondisi surut Tanggal : 23 – 24 Februari 2005 SEDIMEN LAYANG Pasang 46.75 mg/l Surut 22.5 mg/l SEDIMEN DASAR SAMPEL PASIR LANAU LEMPUNG 1 3.19% 52.84% 43.91% 2 16.84% 46.11% 39.05% 3 79.66% 10.15% 11.02% 4 74.91% 15.46% 8.46%

25 Percepatan puncak batuan dasar : 0.03 Percepatan puncak muka tanah :
STUDI KEGEMPAAN H A S I L Termasuk wilayah 1 Percepatan puncak batuan dasar : 0.03 Percepatan puncak muka tanah : Tanah keras 0.04 Tanah sedang 0.05 Tanah lunak 0.08

26

27 Kajian Geologi Struktur geologi yang ada di regional Banjarmasin adalah antiklin, sinklin, sesar naik, sesar mendatar dan sesar turun. Sumbu lipatan umumnya berarah timurlaut-baratdaya dan umumnya sejajar dengan sesar normal. Geologi Daerah penyelidikan : Korelasi satuan batuan di daerah penyelidikan merupakan endapan permukaan dan batuan sedimen berjenis Aluvium yang meliputi Kerikil, Pasir, Lanau, Lempung dan Lumpur yang diperkirakan terbentuk pada Masa Kenozoikum pada Zaman Kuarter, Kala Holosen dan diduga berumur kurang lebih tahun. (Peta Geologi Bersistem Indonesia, Lembar Banjarmasin)

28 KESIMPULAN Daerah stack area rencana HRSG dapat digunakan pondasi tiang pancang sampai dengan kedalaman m. Pada daerah Gas Turbine dapat digunakan pondasi tiang pancang di kedalaman m pada satuan pasir putih kasar. Pada daerah Fuel Oil Tank dapat digunakan pondasi tiang pancang di kedalaman m pada satuan pasir berlempung. Pada daerah switchyard dapat digunakan pondasi tiang pancang dengan plat menerus di kedalaman 15 m dengan nilai daya dukung ditambah jumlah hambatan lekat sebesar 399 kg/cm2. Pemasangan ground system diletakkan pada kedalaman m dengan nilai tahanan berkisar 2,45 m – 39,17 m lanau kepasiran. Daerah quarry berasal dari daerah Banjarbaru yang memiliki jenis batuan kapur (andesit) dengan volume m3 sedangkan daerah borrow berasal dari Sungai Barito dan Sungai Martapura berupa pasir kerikilan dengan volume ,43 m3.

29 S A R A N Di daerah power house dan stack area dilakukan pengkajian yang mendalam sehubungan dengan lapisan tanahnya berupa pasir kelanauan warna putih mulai kedalaman 23 meter. Dalam penggunaan material baik untuk beton maupun material bahan urugan (timbunan), maka perlu dilakukan pengujian kembali secara laboratorium. Pelaksanaan pemancangan pondasi tiang pancang harus diikuti pula dengan Calendering System, serta setelah tiang pancang terpasang maka pada beberapa titik terpilih dilakukan pengujian Pile Loading Test. Letak bangunan mengacu pada elevasi pasang tertinggi, yaitu elevasi ditambah angka keamanan kurang lebih +0,235 sehingga +3,216 m.

30 …….S E K I A N terima kasih


Download ppt "Pekerjaan Penyelidikan Lapangan ( Site Investigation )"

Similar presentations


Ads by Google