Download presentation
Presentation is loading. Please wait.
Published byMUTIARA KHOIRUNNISA Modified over 8 years ago
1
Prof. Dr Aris Saepuloh ST., MT., (1403007) Dr Ilham M. Swandy ST., M.Ag.,(1403024) Prof. Dr Moch Guntur ST., M.T.,(1403032) PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI GARUT JENAZAH UMAT MUSLIM
2
Pengertian Jenazah Jenazah (جن ذح) menurut Bahasa (Etimologi) adalah orang yang telah meninggal dunia. Sedangkan menurut istilah (trimonologi), jenazah adalah seseorang yang telah meninggal dunia yang sudah terputus masa kehidupannya dengan alam dunia ini.
3
Sakaratul Maut Sakaratul maut merupakan kondisi orang yang sedang menghadapi kematian, yang memiliki berbagai hal dan harapan tertentu untuk meninggal. Rasa sakit yang dirasakan : Rasa sakitnya melebihi sayatan pisau dan pedang, karena ruh dicabut dari segenap penjuru anggota tubuh. Perumpamaan sakitnya. “Sakaratul maut itu sakitnya sama dengan tusukan tiga ratus pedang” (HR Tirmidzi).
4
Sakaratul Maut “Sakaratul maut ibarat sebatang pohon berduri yang dimasukkan kedalam perut seseorang. Lalu, seorang lelaki menariknya dengan sekuat-kuatnya sehingga ranting itupun membawa semua bagian tubuh yang menyangkut padanya dan meninggalkan yang tersisa”. (Al-Ahbar, sahabat Rasulullah saw) “Demi Allah, seandainya jenazah yang sedang kalian tangisi bisa berbicara sekejab, lalu menceritakan (pengalamansakaratul mautnya) pada kalian, niscaya kalian akan melupakan jenazah tersebut, dan mulai menangisi diri kalian sendiri”. (Imam Ghozali mengutip atsar Al-Hasan).
5
Hal yang harus dilakukan ketika seorang muslim baru meninggal “ Apabila kamu menghadapi orang mati, hendaklah kamu tutupkan matanya karena sesungguhnya mata itu mengikutkan roh. Hendaklah kamu mengucapkan yang baik (umpamanya mendoakannya), karena sesungguhnya ia dipercayai menurut apa yang diucapkan oleh ahlinya.” (HR. Ahmad dan Ibnu Majah) Seluruh badannya hendaklah ditutup dengan kain. Bersegera mengurusi jenazahnya setelah yakin bahwa ia sudah betul-betul meninggal. “Diri seorang mukmin itu tergantung (tidak sampai ke hadirat Allah) karena utangnya, hingga dibayar dahulu utangnya itu (oleh keluarganya).” (HR. Ahmad dan Tirmidzi)
6
Adab saat seorang muslim meninggal Mengucapkan ‘Inna Lillahi Wa Inna Ilahi Raji’un’ serta berdoa kepada Allah. Mengumumkan Menyediakan makanan untuk keluarga almarhum
7
Hal yang berhubungan Apabila seorang laki-laki meninggal dunia ditengah wanita dan sebaliknya? Seorang muslim diharamkan memandikan jenazah orang kafir atau menguburkannya Apabila meninggal ketika sedang berihram? Orang yang gugur di medan perang? Bayi yang meninggal? Jika seorang wanita tidak sedang suci?
8
Jenazah Tidak Dimandikan Tidak adanya air Tubuh jenazah tercabik cabik Hangus terbakar
9
MEMANDIKAN JENAZAH
10
Memandikan Jenazah Orang yang utama memandikan jenazah 1.Untuk mayat laki – laki : yang diwasiatkan, bapak, kakek, keluarga terdekat, muhrimnya dan istrinya. 2.Untuk mayat perempuan : ibunya, neneknya, keluarga terdekat dan suaminya. 3.Untuk mayat anak : Seorang muslim
11
Sayarat yang memandikan jenazah Muslim, berakal, dan baligh Berniat memandikan jenazah Artinya : Saya niat memandikan untuk memenuhi kewajiban dari mayit (laki-laki) ini karena Allah Ta'ala Jujur dan sholeh Terpercaya, amanah, mengetahui hukum memandikan mayat dan memandikannya sebagaimana yang diajarkan sunnah serta mampu menutupi aib si mayat.
12
Tata Cara Memandikan Jenazah 1.Siapkan keperluan a.Tempat memandikan pada ruangan yang tertutup. b.Air secukupnya. c.Sabun, air kapur barus dan wangi-wangian. d.Sarung tangan untuk memandikan. e.Potongan atau gulungan kain kecil-kecil. f.Kain basahan, Handuk, dll.
13
Tata Cara Memandikan Jenazah 2.Ambil kain penutup dan gantikan kain basahan sehingga aurat utamanya tidak kelihatan. 3.Mandikan jenazah pada tempat yang tertutup. 4.Pakailah sarung tangan dan bersihkan jenazah dari segala kotoran. 5.Ganti sarung tangan yang baru, lalu bersihkan seluruh badannya dan tekan perutnya perlahan-lahan.
14
Tata Cara Memandikan Jenazah 6.Masukkan jari tangan yang telah dibalut dengan kain basah ke mulut jenazah, gosok giginya dan bersihkan hidungnya, kemudian wudhukan. 7.Siramkan air kesebelah kanan dahulu kemudian kesebelah kiri tubuh jenazah. 8.Mandikan jenazah dengan air sabun dan air mandinya yang terakhir dicampur dengan wangi-wangian.
15
Tata Cara Memandikan Jenazah 9.Memandikan jenazah satu kali jika dapat membasuh ke seluruh tubuhnya itulah yang wajib. Disunnahkan mengulanginya beberapa kali dalam bilangan ganjil. 10.Jika keluar dari jenazah itu najis setelah dimandikan dan mengenai badannya, wajid dibuang dan dimandikan lagi. Jika keluar najis setelah di atas kafan tidak perlu diulangi mandinya, cukup hanya dengan membuang najis itu saja.
16
Tata Cara Memandikan Jenazah 12.Bagi jenazah wanita, sanggul rambutnya harus dilepaskan dan dibiarkan menyulur kebelakang, setelah disirim dan dibersihkan lalu dikeringkan dengan handuk dan dikepang. 13.Keringkan tubuh jenazah setelah dimandikan dengan kain sehingga tidak membasahi kain kafannya. 14.Selesai mandi, sebelum dikafani berilah wangi-wangian yang tidak mengandung alkohol.
17
MENGKAFANI JENAZAH
18
Hal-hal yang harus dipeprhatikan 1.Kain kafan yang digunakan hendaknya kain kafan yang bagus, bersih dan menutupi seluruh tubuh mayat. 2.Kain kafan hendaknya berwarna putih. 3.Jumlah kain kafan untuk mayat laki-laki hendaknya 3 lapis, sedangkan bagi mayat perempuan 5 lapis. 4.Sebelum kain kafan digunakan untuk membungkus atau mengkafani jenazah, kain kafan hendaknya diberi wangi-wangian terlebih dahulu. 5.Tidak berlebih-lebihan dalam mengkafani jenazah.
19
Tata Cara Mengkafani Mayat Perempuan Fungsi dari setiap lembar kafan 1.Lembar pertama berfungsi untuk menutupi seluruh badan. 2.Lembar kedua berfungsi sebagai kerudung kepala. 3.Lembar ketiga berfungsi sebagai baju kurung. 4.Lembar keempat berfungsi untuk menutup pinggang hingga kaki. 5.Lembar kelima berfungsi untuk menutup pinggul dan paha.
20
Tata Cara Mengkafani Mayat Perempuan 1.Susunlah kain kafan yang sudah dipotong-potong untuk masing-masing bagian dengan tertib. Kemudian, angkatlah jenazah dalam keadaan tertutup dengan kain dan letakkan diatas kain kafan sejajar, serta taburi dengan wangi-wangian atau dengan kapur barus. 2.Tutuplah lubang-lubang yang mungkin masih mengeluarkan kotoran dengan kapas. 3.Tutupkan kain pembungkus pada kedua pahanya. 4.Pakaikan sarung. 5.Pakaikan baju kurung.
21
Tata Cara Mengkafani Mayat Perempuan 6.Dandani rambutnya dengan tiga dandanan, lalu julurkan kebelakang. 7.Pakaikan kerudung. 8.Membungkus dengan lembar kain terakhir dengan cara menemukan kedua ujung kain kiri dan kanan lalu digulungkan kedalam. 9.Ikat dengan tali pengikat yang telah disiapkan.
22
MENSHALATI JENAZAH
23
Orang yang paling utama melaksanakan shalat jenazah 1.Orang yang diwasiatkan si mayat dengan syarat tidak fasik atau tidak ahli bid’ah. 2.Ulama atau pemimpin terkemuka ditempat itu. 3.Orang tua si mayat dan seterusnya ke atas. 4.Anak-anak si mayat dan seterusnya ke bawah. 5.Keluarga terdekat. 6.Kaum muslimim seluruhnya.
24
Rukun Shalat Jenazah 1.Berniat menshalatkan jenazah. 2.Takbir empat kali. 3.Berdiri bagi yang kuasa.
25
Tata Cara Shalat Jenazah 1.Membaca Niat Artinya : “Aku niat menshalatkan mayit ini karena Allah Ta’aala” 2.Takbir Pertama, membaca ta ‘awudz kemudian membaca surat Al - Fatihah 3.Takbir Kedua, kemudian membaca shalawat kepada Nabi
26
Tata Cara Shalat Jenazah 4.Takbir Ketiga, kemudian membaca :
27
Tata Cara Shalat Jenazah 5.Takbir ke empat, kemudian membaca :
28
Tata Cara Shalat Jenazah 5.Mengucapkan salam
29
Shalat Gaib
30
MENGUBURKAN JENAZAH
31
Hal-Hal yang Harus Diperhatikan Ketika Membawa Jenazah 1.Berjalan sedikit cepat (seperti yang nabi lakukan pada jenazah Sa ‘ad bin Mu ‘ad dalam kitab Tarikh imam Bukhari). 2.Mengikuti jenazah dari belakang lebih utama. 3.Mengantar jenazah dengan berjalan bukan dengan berkendaraan (H.r Baihaqi dan Abu Dawud). 4.Dimakruhkan mengeraskan dzikir ketika membawa jenazah (berdasarkan riwayat dari para sahabat dan tabi ‘in dimakruhkan juga mengangkat suara (H.R Abu Dawud). 5.Tidak mengiringi jenazah dengan api (H.r Ibnu Majah), adapun membawa pelita atau lampu hukumnya boleh apabila memerlukannya karena menguburkan jenazah pada malam hari (HR. At-Turmudzi).
32
Hal-Hal yang Harus Diperhatikan Ketika Membawa Jenazah 6.Para penggiring jenazah dimakruhkan untuk duduk sebelum keranda jenazah diletakkan di kaki kubur (HR. Al-Hakim), kecuali apabila dia datang ke kuburan lebih awal tanpa mengiring mayyit, maka boleh-boleh saja dia duduk. 7.Disunnahkan bagi yang sedang duduk lalu ada jenazah yang melintas di depannya, untuk berdiri sampai jenazah itu lewat (HR. Muslim), sebagian ulama mensyaratkan disunnahkannya berdiri kalau mayyitnya orang Islam.
33
Ukuran Kuburan Paling minimal kuburan adalah berbentuk lobang yang bisa menjaga jenazah dari penciuman binatang buas dan bisa menutupi bau mayyit, hingga tidak keluar (HR. At-Turmudzi dan An-Nasa ‘i) Disunnahkan mendalamkan kuburan (HR, At-Turmudzi), dalam mazhab syafi ‘I kadar kesempurnaan kuburan adalah jika kuburan digali sedalam ukuran orang yang berdiri sambil mengangkat tangannya (HR. Ibnu Abi Syaiban dan Ibnu Mundzir).
34
Jenis Kuburan 1.Lahat : membuat lubang di bagian dasar di sisi kubur (dinding kubur) di sebelah kiblat 2.Syaq: membuat lubang di bagian tengah dari dasar lubang kubur
35
Sunnah-Sunnah dalam Menguburkan a.Tidak menguburkan jenazah pada malam hari kecuali terpaksa. b.Tidak menguburkan jenazah pada waktu ketika matahari meninggi dan ketika peristiwa(matahari berada di tenga-tenga) dan ketika matahari akan terbenam sampai terbenam (HR. Muslim). c.Jenazah dimasukkan dari kaki kubur (maksudnya pinggir kuburan yang posisi kaki jenazah di bawahnya) HR. Al-Baihaqi. d.Mendahulukan kepala jenazah pada saat memasukkannya ke dalam kubur (HR. Imam Syafi ‘i).
36
Sunnah-Sunnah dalam Menguburkan e.Orang yang memasukkan jenazah berjumlah ganjil. Bisa tiga orang (Ibnu Hibban), ataupun lima orang (HR. Abu Dawud). f.Jenajah dibaringkan di atas lambung kanannya dan wajah dan dadanya menghadap kiblat, lalu ditutup lubang lahatnya dengan papan atau yang lainnya. g.Disunnahkan yang memasukkan jenazah adalah keluarganya h.Disunnahkan membuka ikatan yang ada pada kafan, lalu kain kafan yang menutupi mukanya dibuka hingga wajahnya menyentuh tanah.
37
Sunnah-Sunnah dalam Menguburkan i.Setelah mayyit dimasukkan dan ditutupi papan, disunnahkan untuk menaburkan tanah tiga kali (HR. Ibnu Majah). j.Kuburan setinggi satu jengkal k.Disunnahkan meletakkan batu atau yang lainnya di atas kubur sebagai tanda (HR. Abu Dawud). l.Disunnahkan mendoakan jenazah di pinggir kuburnya dan memohonkan ampunan untuknya dan keteguhan imannya (HR Abu Dawud). m.Disunnahkan membaca awal surat Al-Baqarah dan akhirnya (HR. Thabrani dan Al-Baihaqi).
38
Hikmah Mengurusi Jenazah a.Memperoleh pahala yang besar. b.Menunjukkan rasa solidaritas yang tinggi diantara sesama muslim. c.Membantu meringankan beban kelurga jenazah dan sebagai ungkapan belasungkawa atas musibah yang dideritanya. d.Mengingatkan dan menyadarkan manusia bahwa setiap manusia akan mati dan masing-masing supaya mempersiapkan bekal untuk hidup setelah mati. e.Sebagai bukti bahwa manusia adalah makhluk yang paling mulia, sehingga apabila salah seorang manusia meninggal dihormati dan diurus dengan sebaik- baiknya menurut aturan Allah SWT dan RasulNya.
39
SEKIAN & TERIMA KASIH
Similar presentations
© 2025 SlidePlayer.com. Inc.
All rights reserved.