Download presentation
Presentation is loading. Please wait.
Published byDian Ayu Modified over 8 years ago
1
INSTRUMEN PENGENDALIAN MONETER RACHMA TSALAZATUNNYSA NUNGKI EVIDA YANTI
2
INSTRUMEN LANGSUNG INSTRUMEN YANG DIGUNAKAN DI INDONESIA INSTRUMEN PENGENDALI MONETER YANG SERING DIGUNAKAN INSTRUMEN TIDAK LANGSUNG OUTLINE
3
GAMBARAN UMUM Kebijakan moneter bertujuan untuk mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah Kebijakan moneter dengan sasaran tunggal pendekatan harga Kebijakan moneter sasaran multi pendekatan kuantitas
4
Perbandingan Sistem Operasi Kebijakan Moneter Instrumen Sasaran Operasional Sasaran Akhir Instrumen Sasaran Operasional Sasaran AntaraSasaran Akhir Pendekatan Harga Pendekatan Kuantitas
5
PENGGOLONGAN INSTRUMEN Menurut cara instrumen tersebut mempengaruhi sasaran operasional, dapat dibagi menjadi langsung dan tidak langsung Menurut Orientasinya di pasar keuangan, dapat dibagi berorientasi pasar (market oriented/based) dan tidak berorientasi pasar (non-market oriented/base) Menurut diskresinya, dapat dibagi diskresinya berada di bank sentral atau di peserta pasar
6
INSTRUMEN LANGSUNG
7
JENIS INSTRUMEN LANGSUNG Penetapan suku bunga Pagu kredit Rasio likuiditas Kredit langsung Kuota rediskonto Instrumen lain Pengguntingan uang Pembersihan uang Penetapan uang muka impor
8
PENETAPAN SUKU BUNGA Cara Kerja Bank sentral dengan wewenangnya menetapkan tingkat suku bunga baik untuk pinjaman maumun simpanan di dalam sistem perbankan Keuntungan : Efektif untuk mengendalikan suku bunga kredit Biasanya suku bunga jangka panjang merupakan tujuan kebijakan Mengandung pengaruh-pengaruh “noncompetitive pricing”ketika pembukaan bank terbatas Kerugian : Menghambat kompetisi dipasar- pasar keuangan Alokasi sumber-sumber keuangan tidak berdasarkan mekanisme pasar Pagu suku bunga mudah dihindari dengan mengubah simpanan bank menjadi aset yag menghasilkan bunga pasar(valas) atau menjadi barang Murah dalam meminjam kredit sehingga mendorong penggunaan kapital yang berlebihan
9
PAGU KREDIT Cara Kerja Bank sentral menetapkan jumlah atau kuantitas maksimum kredit yang dapat disalurkan oleh perbankan Keuntungan : Efektif untuk mengendalikan kuantitas kredit perbankan,terutama di masa krisis Dapat meminimalkan kehilangan kendali moneter selama masa transisi ke instrumen tidak langsung Kerugian : Menghambat alokasi sumber daya perbankan Dapat menyebabkan disintermediasi Sulit diterapkan jika terdapat banyak bank dan “capital inflows”
10
RASIO LIKUIDITAS Cara Kerja Keuntungan Kerugian Bank Sentral mewajibkan bank-bank untuk setiap saat memelihara surat berharga atau mata uang tertentu dengan persentase tertentu Dengan adanya “captive demand”untuk aset yang masuk kualifikasi(biasanya utang pemerintah), rasio likuiditas dapat mengurangi biaya peminjaman untuk penerbitan instrumen ini Mengganggu kompetisi dengan menerapkan batasan-batasan pada menejemen aset bank Menggangu tingkat harga sekuritas dan menghambat perdagangan di pasar sekunder Menyebabkan disintermediasi
11
KREDIT LANGSUNG Cara Kerja : Bank sentral menyalurkan kredit secara langsung kepada sektor,program, atau proyek Keuntungan : Pengendalian langsung terhadap agregat kredit bank sentral ke perbankan Kerugian : Ada kemungkinan misalokasi sumber daya Dapat digunakan untuk menyalurkan kredit langsung ke BUMN sehingga mengurangi pengaruh langsung anggaran pemerintah
12
KUOTA REDISKONTO Cara Kerja Keuntungan Kerugian Bank sentral menerapkan jumlah kuota surat-surat berharga sektor tertentu yang dapat di rediskonto-kan dengan suku bunga di bawah harga pasar Menerapkan batas bawah suku bunga antarbank sehingga memperbaiki tranmisi perubahan suku bunga Digunakan untuk rediskonto surat berharga sektor tertentu dan menyalurkan likuiditas ke bank tertentu Suku bunga diskonto di bawah pasar dapat menghambat perkembangan PUAB jika penggunaanya tidak dibatasi
13
PENGGUNTINGAN UANG Cara Kerja + - Bank sentral menetapkan bahwa nilai pecahan mata uang tertentu berkurang sejumlah persentase tertentu, sedangkan sisanya diganti dengan surat berharga pemerintah jangka panjang. Merupakan sumber dana pemerintah dalam keadaan tidak terdapat sumber lain Masyarakat merasa dirugikan karena dipaksa menukarkan sebagaian uangnya dengan surat berharga Kredibilitas pemerintah akan dipertanyakan apabila penggunaannya tidak sesuai dengan tujuan semula Pemerintah harus merencanakan dengan baik pasa saat surat berharga jatuh tempo
14
PEMBERSIHAN UANG Keuntungan : Merupakan sumber dana peerintah dalam keadaan tidak terdapat sumber lain Pilihan mudah bagi pemerintah yang baru dan belum kredibel Pemerintah tidak perlu mengeluarkan surat berharga pemerintah Kerugian : Masyarakat dirugikan dengan penurunan nilai uangnya Kredibilitas pemerintah akan dipertanyakan apabila penggunaannya tidak sesuai degan tujuan semula Cara Kerja : Bank sentral menetapkan bahwa nilai uang diturunkan dengan presentase tertentu tanpa ada penggantian untuk jumlah uang diturunkan tersebut
15
PENETAPAN UANG MUKA IMPOR Cara Kerja : Dengan ketetapan ini para importir diwajibkan untuk membayar sejumlah persentase tertentu sebagai uang muka untuk pembelian valuta asing yang mereka perlukan untuk mengimpor barang yang mereka perlukan dari luar negeri Keuntungan : Uang beredar yang bersumber dari sisi impor dapat dikontrol Sebagai alat kontrol devisa negara Kerugian : Memberatkan importir yang bermodal minim Dapat menyuburkan pasar gelap valuta asing
16
INSTRUMEN TIDAK LANGSUNG
17
JENIS INSTRUMEN TIDAK LANGSUNG Cadangan Wajib Minimum Fasilitas Diskonto Fasilitas Rediskonto Operasi Pasar Terbuka Fasilitas Simpanan Bank Sentral Operasi Valuta Asing Fasilitas Overdraft Simpanan Sektor Pemerintah Lelang Kredit Imbauan (Moral Suation) Instrumen Lain (Penjualan Surat Berharga Wadiah Bank Sentral)
18
CADANGAN WAJIB MINIMUM Cara Kerja : Bank sental mewajibkan bank-bank memelihara sejumlah alat likuid tertentu (kas) sebesar persentase tertentu dari kewajiban lancarnya pada bank sentral Keuntungan : Meningkatkan kemampuan memperkirakan kebutuhan cadangan Peningkatan cadangan primer bermanfaat untuk sterilisasi ekses likuiditas Meningkatkan keefektifan kebijakan moneter “averaging” memberikan fleksibilitas yang lebih besar kepada bank dalam menejemen portofolionya Kerugian : Cadangan primer tinggi merupakan pajak pada intermediasi perbankan. Pajak ini dapat menyebabkan melebarnya “spreads” antara suku bunga kredit dan suku bunga deposito yang akan mengarah pada disintermediasi Tidak cocok untuk menejemen likuiditas jangka pendek karena seringnya perubahan cadangan primer mengganggu portofolio bank
19
FASILITAS DISKONTO Fasilitas kredit dan simpanan yang diberikan oleh bank sentral kepada bank-bank dengan jaminan surat-surat berharga dan tingkat diskonto yang ditetapkan oleh bank sentral sesuai arah kebijakan moneter. Keuntungan: Fasilitas untuk bank-bank lemah yang sulit mendapatkan kebutuhan dana di PUAB. Memberikan informasi patokan suku bunga. Kerugian: Tidak cocok untuk penargetan “base money”, karena akses atas inisiatif bank. Kriteria surat berharga yang digunakan sering dimanfaatkan sebagai kebijakan kredit selektif.
20
FASILITAS REDISKONTO Fasilitas pinjaman jangka pendek (berbeda dengan fasilitas diskonto, yang digunakan bukan surat berharga bank sentral tapi surat berharga pasar uang). Keuntungan: Bermanfaat pada saat OPT terbatas karena kurangnya surat berharga. Kerugian: Tidak cocok untuk penargetan “base money”, karena akses atas inisiatif bank. Kriteria surat berharga yang digunakan sering dimanfaatkan sebagai kebijakan kredit selektif.
21
OPERASI PASAR TERBUKA (OPT) OPT adalah kegiatan jual-beli surat berharga oleh bank sentral melalui mekanisme lelang atau nonlelang Lelang Surat Berharga Bank Sentral di Pasar Primer Lelang Surat Berharga Pemerintah di Pasar Primer Operasi Pasar Sekunder
22
LELANG SURAT BERHARGA BANK SENTRAL DI PASAR PRIMER Cara kerja Lelang dilakukan di pasar primer karena bank sentral sebagai penerbit menjual langsung ke pasar Keuntungan Fleksibel untuk manajemen likuiditas jangka pendek karena bank sentral yang menerbitkan dan dapat digunakan untuk mengarahkan suku bunga. Bermanfaat pada saat bank sentral tidak punya cukup SB pemerintah untuk melaksanakan OPT. Jika SB bank sentral digunakan bersama dengan SB pemerintah (T-Bills), permasalahan akan muncul jika tidak ada koordinasi yang kuat antarpenerbit SBI Kerugian
23
LELANG SURAT BERHARGA PEMERINTAH DI PASAR PRIMER Cara kerja Sama seperti sebelumnya tetapi bedanya ialah penerbitnya adalah pemerintah, bukan bank sentral Keuntungan Mendorong disiplin fiscal bagi pemerintah jika pembiayaan langsung dari bank sentral dihentikan Jika bergantung pada penerbitan perdana, lelang dapat menghambat perkembangan pasar sekunder. Kerugian
24
OPERASI PASAR TERBUKA Cara kerja jual-beli surat-surat berharga secara outright atau repo (repurchase agreement) Keuntungan Fleksibilitas yang tinggi. Transparan. Meningkatkan perkembangan pasar sekunder. Respons yang segera dari pasar uang. Memerlukan pasar sekunder yang matang dan likuid Bank sentral harus memiliki cadangan asset yang cukup dan dapat dipasarkan (marketable assets) Kerugian
25
FASILITAS SIMPANAN BANK SENTRAL Instrument ini berbentuk simpanan bank-bank di bank sentral yang berjangka sangat pendek. Keuntungan: Fleksibel dalam jumlah maupun suku bunga Suku bunga di bawah suku bunga pasar Dapat digunakan untuk keperluan kontraksi dan ekpansi Membantu bank yang kelebihan likuiditas Kerugian: Apabila dilakukan terus-menerus, menyebabkan ketergantungan dan manajemen keuangan kurang berkembang
26
OPERASI VALUTA ASING Bank sentral melakukan jual-beli valuta asing di pasar valuta asing untuk mempengaruhi jumlah uang beredar dan nilai tukar. Jual-beli ini dilakukan secara spot (outright) atau swap. Penjualan dan pembelian valas secara spot (“outright”) dapat bermanfaat ketika pasar valas lebih berkembang daripada pasar uangnya. Bank sentral dapat mengalami kerugian jika operasi valas digunakan dengan maksud untuk menjaga nilai tukar yang tidak “sustainable” Cara Kerja Keuntungan Kerugian
27
FASILITAS OVERDRAFT Cara Kerja: Fasilitas ini merupakan instrument berupa pemberian pinjaman yang berjangka sangat pendek kepada bank-bank yang mengalami kesulitan likuiditas jangka sangat pendek (kalah kliring). Keuntungan: Menyediakan fasilitas pinjaman jangka sangat pendek Kerugian: Suku bunga pinjaman yang ditawarkan cukup tinggi melebihi suku bunga pasar Akses ditentukan oleh bank sentral
28
SIMPANAN SEKTOR PEMERINTAH Cara Kerja: Realokasi simpanan pemerintah yang berada di bank sentral dan bank-bank pelaksana / umum. Keuntungan: Dapat menjadi instrument kunci untuk meredam pengaruh arus tersebut pada likuiditas jangka pendek kerena besarnya arus dana keluar/masuk system perbankan dari pemerintah Kerugian: Kurang transparan Berlawanan dengan usahan pengembangan pasar sekunder untuk sekuritas pemerintah
29
LELANG KREDIT Bank sentral melakukan lelang kredit kepada perbankan Dapat digunakan ketika pasar masih belum berkembang dan referensi suku bunga antarbank belum ada. Menetapkan patokan suku bunga Mengalokasikan kredit sesuai dengan ketentuan pasar Bank sentral menghadapi resiko kredit yang sulit dinilai Mungkin tidak cocok untuk manajemen harian jika “settlement” lelang melebihi target harian Cara Kerja Keuntungan Kerugian
30
IMBAUAN (MORAL SUATION) Bank sentral mengimbau bank-bank untuk melakukan hal-hal tertentu Keuntungan: Fleksibel penggunaannya Tidak mengikat Kerugian: Tidak mengikat sehingga hasilnya tidak pasti Tidak boleh digunakan terus-menerus
31
INSTRUMEN LAIN (PENJUALAN SB WADIAH BANK SENTRAL) Bank sentral membuka window (seperti fasilitas simpanan bank sentral namun menggunakan system mudharabah) khusus bagi bank-bank syariah Keuntungan: Bermanfaat saat bank sentral tdk punya cukup SB pemerintah utk melaksanakan OPT Memberikan kesempatan yang sama bagi bank syariah untuk ikut berpartisipasi di pasar uang dengan system yang sesuai dengan syariah Menambah pilihan instrument bagi bank sentral Kerugian: Bank sentral hanya dapat mengendalikan kuantitas dan tidak dapat mengendalikan suku bunga karena ketentuan syariahnya Akan tidak terlalu efektif kalau volume penjualan kecil.
32
INSTRUMEN PENGENDALIAN MONETER YANG SERING DIGUNAKAN
33
Akhir 1970-an Negara-negara maju beralih ke instrument tidak langsung Diikuti negara-negara berkembang dan negara transisi Perekonomian dunia semakin terbuka dan pasar keuangan semakin berkembang
34
Instrumen LangsungInstrumen Tidak Langsung Pagu kredit Pengendalian suku bunga Kredit langsung Rasio likuiditas (statutory liquidity ratios) Kuota rediskonto (rediscount quotas) Cadangan primer Fasilitas diskonto Operasi pasar terbuka (OPT) Fasilitas rediskonto Lelang kredit Operasi valuta asing (swaps)
35
INSTRUMEN- INSTRUMEN PENGENDALI MONETER DI INDONESIA
36
Periode 1945-1965 InstrumenSaat Pelaksanaan Penetapan Suku BungaSebelum tahun 1957, penetapan suku bunga fasilitas rediskonto, suku bunga maksimum Fasilitas RediskontoSebelum tahun 1957, penetapan suku bunga rediskonto terhadap promes atau surat-surat utang (jarang dilakukan) Operasi Pasar Terbuka Sebelum tahun 1957, dilakukan oleh Bank Indonesia meskipun pasar uang yang sudah berjalan masih bersifat sederhana Tahun 1970, diperkenalkan SBI sebagai instrument operasional OPT untuk mendorong perkembangan pasar uang Pagu KreditSebelum tahun 1957, berlaku untuk bank-bank komersial langsung atau dihubungkan dengan besarnya kredit jumlah kekayaan tertentu. Pengendalian kresit juga berlaku sektoral (mana yang boleh diberi kredit) Kredit langsung Sebelum tahun 1957
37
InstrumenSaat Pelaksanaan Pengguntingan Uang 19 Maret 1950, penurunan nilai uang 50% untuk pecahan lima rupiah ke atas. Guntingan kiri berlaku sebagai alat pembayaran, guntingan kanan ditukar dengan obligasi negara dengan bunga 3% setahun Penetapan Uang Muka Impor 6 maret 1946, satu rupiah menjadi 3 sen 23 Oktober 1949, seratus rupiah Jepang = satu rupiah ORI di luar Jawa dan Madura. Di Jawa dan Madura kurs penukaran 100 : 1 24 Agustus 1959, nilai uang diturunkan menjadi 10% untuk pecahan 1.000 dan 500 13 Desember 1965, nilai uang diturunkan 999%, 1.000 rupiah menjadi 1 rupiah Pembersihan Uang (monetary purge) Tahun 1952, diperkenalkan instrument ini untuk mengendalikan money supply dari sisi impor Cadangan Primer (cadangan wajib minimum) Tahun 1957, diperkenalkan dengan tujuan bukan untuk alat mengontrol money supply
38
InstrumenSaat Pelaksanaan Cadangan Primer (cadangan wajib minimum) Digunakan sejak periode sebelumnya Tahun 1973/74, ditingkatkan menjadi 30% untuk meredam peningkatan money supply sebagai akibat oil price shock Tahun 1977 Desember, pertama kali dalam sejarah perbankan, diturunkan menjadi 15% Kredit langsung/Likuiditas Digunakan sejak periode sebelumnya Sejak 1968 pemerintah memberikan subsidi untuk kredit program pada sector pertanian, industry, transportasi, dan jasa-jasa, seperti bulog Tahun 1973 akhir, KIK/KMKP diperkenalkan sebagai tanda ditinggalkannya instrument pengendalian moneter tidak langsung Periode 1965-1983
39
InstrumenSaat Pelaksanaan Penetapan Suku Bunga Digunakan sejak periode sebelumnya Tahun 1966 Oktober, sebagai bagian dari program stabilisasi ekonomi, suku bunga resmi dinaikkan dari 26%-63% menjadi 72%-108% per tahun. Penalty untuk kredit yang jatuh waktu 50% di atas suku bunga normal, dan penalty overdraft 1% per hari Tahun 1968, suku bunga deposito dinaikkan dari 30% ke 72% per tahun, untuk menggairahkan mobilisasi dana masyarakat melalui perbankan Tahun 1971 diperkenalkan Tabanas dan Taska dengan suku bunga yang ditetapkan Pagu kredit Digunakan sejak periode sebelumnya April 1974, diperkenalkan system pagu kredit baru sebagai tanda ditinggalkannya instrument tidak langsung dan kembali digunakannya instrument langsung
40
Periode 1983-1997 InstrumenSaat Pelaksanaan Cadangan Primer (cadangan wajib minimum) Digunakan sejak periode sebelumnya Tahun 1988 Oktober, diturunkan dari 15% menjadi 2% untuk mendorong efisiensi penyaluran dana masyarakat Tahun 1996 Februari, dinaikkan dari 2% menjadi 3% Tahun 1997 April, dinaikkan lagi menjadi 5% Pengurangan/Penghapusan Kredit Langsung/Likuiditas Oktober 1988, berangsur-angsur dikurangi Januari 1990, dihapuskan kecuali untuk swasembada pangan, pengembangan koperasi, dan peningkatan investasi Fasilitas Diskonto Oktober 1988, diperkenalkan Diskonto I untuk jangka pendek (3 hari), Diskonto II untuk jangkla yang lebih panjang (60 hari) Fasilitas Rediskonto Pernah digunakan pada periode sebelumnya Tahun 1993, ketentuan tingkat rediskonto wesel ekspor berjangka ditetapkan sama dengan SIBOR
41
InstrumenSaat Pelaksanaan Operasi Pasar Terbuka Pernah digunakan pada periode sebelumnya Juni 1983, diperkenalkan kembali sebagai instrument tidak langsung utama pengendalian moneter. SBI dan SPBU dipergunakan sebagai instrument operasionalnya Operasi Valuta Asing Digunakan sampai sekarang sebagai instrument operasional OPT Imbauan Tahun 1992, BI mengimbau bank-bank pemerintah untuk berinisiatif menurunkan suku bunga simpanan dan pinjaman Simpanan Sektor Pemerintah Pusat/BUMN Juni 1987 (Gebrakan Surmalin I) Februari 1991 (Gebrakan Sumarlin II) Kebijakan Kredit Selektif (Selective Credit Policy) Tahun 1995, kredit untuk sector property dibatasi dengan pertumbuhan tidak melebihi pertumbuhan total kredit
42
Pasca 1997 InstrumenSaat Pelaksanaan Intervensi Rupiah (Fasilitas Simpanan Bank Sentral) Tahun 1998, diperkenalkan sebagai instrument fine-tuning untuk membantu OPT Sertifikat Wadiah Bank Indonesia (SWBI) Instrument ini saat ini masih digunakan hanya sebagai penempatan bagi bank- bank syariah. Imbalannya diberi nama “bonus” sebesar imbalan PUAS (Pasar Uang Antarbank Syariah) atau investasi (deposito) mudharabah
43
TERIMA KASIH
Similar presentations
© 2025 SlidePlayer.com. Inc.
All rights reserved.