Download presentation
Presentation is loading. Please wait.
Published bySamsul Arifin Modified over 7 years ago
1
PRESENTASI KELOMPOK 4 (Thaharah) Islamsyah Akil (1212504409) Syahrul Muchtarom (1311511305) Vidi Anugrah (1311511347) Samsul Arifin (1311511354) Ferrat Muzaddid (1311511404) Mukhlis Abdilah (1411511213)
2
Definisi & Fungsi Thaharah ( طهارة ) menurut bahasa artinya “bersih” Sedangkan menurut istilah syara’ thaharah adalah bersih dari hadas dan najis. Selain itu thaharah dapat juga diartikan mengerjakan pekerjaan yang membolehkan shalat, berupa wudhu, mandi, tayamum dan menghilangkan najis. Atau thaharah juga dapat diartikan melaksanakan pekerjaan dimana tidak sah melaksanakan shalat kecuali dengannya yaitu menghilangkan atau mensucikan diri dari hadas dan najis dengan air. Bersuci dari najis berlaku pada badan, pakaian dan tempat. Cara menghilangkannya harus dicuci dengan air suci dan mensucikan.
3
Dalil-dalil إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ التَّوَّابِينَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِينَ Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang bersuci. (Al-Baqarah : 222) الطُّهُوْرُ شَطْرُ اْلإِيْمَانِ Bersuci adalah separuh dari keimanan (HR. Muslim : 223) لاَ تُقْبَلُ صَلاَةٌ بِغَيْرِ طُهُورٍ وَلاَ صَدَقَةٌ مِنْ غُلُولٍ Tidaklah diterima shalat tanpa bersuci, tidak pula sedekah dari ghulul (harta haram) (HR. Muslim : 224)
4
Tujuan Thaharah Ada beberapa hal yang menjadi tujuan disyariatkannya thaharah, diantaranya: Guna menyucikan diri dari kotoran berupa hadats dan najis. Sebagai syarat sahnya shalat dan ibadah seorang hamba. لا يَقْبَلُ اللَّهُ صَلاةَ أَحَدِكُمْ إذَا أَحْدَثَ حَتَّى يَتَوَضَّأَ Allah tidak akan menerima shalat salah seorang diantara kalian jika dia berhadats sampai dia wudhu. (HR. Bukhari : 6954 dan Muslim : 225) Thaharah memiliki hikmah tersendiri, yakni sebagai pemelihara serta pembersih diri dari berbagai kotoran maupun hal-hal yang mengganggu dalam aktifitas ibadah seorang hamba.
5
THAHARAH HAKIKI HUKMI NAJIS HADATS KECILBESAR WUDHUMANDI TAYAMMUM RINGANSEDANGBERAT PERCIKANCUCI WARNA AROMA RASA 7 AIR 1 TANAH
6
Pembagian Thaharah 1. Thaharah Hakiki Thaharah secara hakiki maksudnya adalah hal-hal yang terkait dengan kebersihan badan, pakaian dan tempat shalat dari najis. 2. Thaharah Hukmi Thaharah secara hukmi adalah kesucian secara ritual, dimana secara fisik memang tidak ada kotoran yang menempel, namun seolah-olah dirinya tidak suci untuk melakukan ibadah ritual. Thaharah secara hukmi dilakukan dengan cara wudhu atau mandi janabah.
7
Najis Najis menurut bahasa adalah kotor. Sedangkan menurut istilah adalah kotoran yang wajib dihindari dan dibersihkan oleh setiap muslim manakala terkena olehnya. Najis juga bisa diartikan kotor yang menjadi sebab terhalangnya seseorang untuk beribadah kepada Allah swt. Menurut syara’, misalnya : Bangkai, kecuali manusia, ikan & belalang Darah Nanah Segala sesuatu yang keluar dari kubul dan dubur Anjing & Babi Minuman keras seperti arak dan sebagainya Bagian anggota badan binatang yang terpisah karena dipotong dan sebagainya selagi masih hidup
8
Hadats Hadats adalah kondisi tidak suci yang mengenai pribadi seseorang muslim, menyebabakan terhalangnya orang itu melakukan ibadah. Artinya ibadah yang dilakukan tidak sah karena dirinya dalam keadaan tidak berhadats. Hadats Kecil Mengeluarkan sesuatu dari kubul dan dubur yang berupa Hadas Kecil. Mengeluarkan sesuatu dari dubur dan atau kubul (Air kencing, Tinja, Buang angin). Hadas Besar Mengeluarkan mani Hubungan kelamin Terhentinya haid dan nifas
9
Klasifikasi Air 1.Air Muthlaq 2.Air suci tidak mensucikan 3.Air Mutlak yang makruh memakainya 4.Air Musta’mal 5.Air Musyammas 6.Air Mutanajjis
10
Klasifikasi Air 1.Air Muthlaq (air yang suci lagi mensucikan) itu ada tujuh jenis, yaitu: - Air hujan - Air laut - Air sungai - Air sumur - Air yang bersumber (dari mata air) - Air es - Air embun
11
Klasifikasi Air Air Muthlaq mempunyai tiga sifat, yaitu : 1. Warna 2. Rasa 3. Aroma Dan kalau dikatakan air itu berubah maka yang dimaksudkan ialah berubah sifatnya, air muthlaq itu terkadang berubah rasanya, warnanya, atau baunya sebab dimasuki oleh sesuatu benda dan benda yang masuk ke dalam air itu kadang-kadang mukhlath dan kadang-kadang mujawir.
12
Klasifikasi Air 2.Air suci tidak mensucikan artinya air yang berubah sebab bercampur dengan benda- benda suci lainnya (seperti teh, kopi, dan sirup) Misalnya juga dengan sabun, tepung, dan lain- lain yang biasanya terpisah dengan air. Hukumnya tetap menyucikan selama kemuthlaqkannya masih terpelihara, jika sudah tidak, hingga tidak dapat lagi dikatakan mutlak maka hukumnya ialah suci pada dirinya sendiri, tidak menyucikan bagi lainnya.
13
Klasifikasi Air 3.Air yang makruh memakainya menurut hukum syara’ atau juga dinamakan kahariyatut tanzih ada delapan macam, yaitu: -Air yang sangat panas -Air yang sangat dingin -Air yang berjemur -Air di negeri Tsamud selain dari air sumur naqah -Air di negeri kaum Luth -Air telaga Barhut (Yaman) -Air didaerah Babel (Irak) -Air ditelaga Zarwan
14
Klasifikasi Air 4. Air Musta’mal adalah air yang bekas dipakai (dipakai berwudhu atau mencuci najis) atau air yang sudah digunakan untuk menghilangkan hadats atau najis, kalau memang tidak berubah dan tidak bertambah timbangannya. Jadi airnya suci.
15
Klasifikasi Air 5.Air Musyammas (air yang terpengaruh oleh panasnya sinar matahari) ia dimakruhkan penggunaanya karena adanya perkataan Sayyidina Umar r.a. bahwa mandi dengan menggunakan air tersebut adalah makruh hukumnya dan dapat mewarisi penyakit baros (belang/kusta).
16
Klasifikasi Air 6.Air Mutanajjis adalah air yang kemasukan benda najis dan air itu kurang dua qullah, atau air itu ada dua qullah tetapi berubah. إِذَا بَلَغَ الْمَاءُ قُلَّتَيْنِ لَمْ يَحْمِلِ الْخَبَثَ “Jika air telah mencapai dua qullah, maka tidak mungkin dipengaruhi kotoran (najis).” (HR. Ad Daruquthni) إِذَا بَلَغَ الْمَاءُ قُلَّتَيْنِ لَمْ يُنَجِّسْهُ شَىْءٌ “Jika air telah mencapai dua qullah, maka tidak ada sesuatupun yang menajiskannya. ” (HR. Ibnu Majah” dan Ad Darimi)
17
Cara Berwudhu 1.Berniat wudhu untuk menghilangkan hadats. 2.Mengucapkan basmalah. 3.Membasuh dua telapak tangan sebanyak 3 kali. 4.Mengambil air dengan tangan kanan kemudian memasukkannya ke dalam mulut dan hidung untuk berkumur dan memasukkan air dalam hidung. Kemudian mengeluarkan air dari hidung dengan tangan kiri sebanyak 3 kali. 5.Membasuh seluruh wajah dan menyela-nyelai jenggot sebanyak 3 kali. 6.Membasuh tangan kanan hingga siku bersamaan dengan menyela- nyelai jemari sebanyak 3 kali kemudian dilanjutkan dengan yang kiri. 7.Menyapu seluruh kepala dengan cara mengusap dari depan ditarik ke belakang, lalu ditarik lagi ke depan, dilakukan sebanyak 1 kali, dilanjutkan menyapu bagian luar dan dalam telinga sebanyak 1 kali. 8.Membasuh kaki kanan hingga mata kaki bersamaan dengan menyela- nyelai jemari sebanyak 3 kali kemudian dilanjutkan dengan kaki kiri.
18
Cara Mandi Wajib 1.Mencuci tangan terlebih dahulu sebanyak tiga kali sebelum tangan tersebut dimasukkan dalam bejana atau sebelum mandi. 2.Membersihkan kemaluan dan kotoran yang ada dengan tangan kiri. 3.Mencuci tangan setelah membersihkan kemaluan dengan menggosokkan ke tanah atau dengan menggunakan sabun. 4.Berwudhu dengan wudhu yang sempurna seperti ketika hendak shalat. 5.Mengguyur air pada kepala sebanyak tiga kali hingga sampai ke pangkal rambut. 6.Memulai mencuci kepala bagian kanan, lalu kepala bagian kiri. 7.Menyela-nyela rambut. 8.Mengguyur air pada seluruh badan dimulai dari sisi yang kanan setelah itu yang kiri.
19
Cara Mandi Wajib (tambahan kaum perempuan, haidh & nifas) Menggunakan sabun dan pembersih lainnya beserta air. Melepas kepangan sehingga air sampai ke pangkal rambut. Ketika mandi sesuai masa haidh, seorang wanita disunnahkan membawa kapas atau potongan kain untuk mengusap tempat keluarnya darah guna menghilangkan sisa-sisanya. Selain itu, disunnahkan mengusap bekas darah pada kemaluan setelah mandi dengan minyak misk atau parfum lainnya. Hal ini dengan tujuan untuk menghilangkan aroma yang tidak enak karena bekas darah haidh.
20
Cara Tayammum 1.Memukulkan kedua telapak tangan ke permukaan bumi dengan sekali pukulan kemudian meniupnya. 2.Kemudian menyapu punggung telapak tangan kanan dengan tangan kiri dan sebaliknya. 3.Kemudian menyapu wajah dengan dua telapak tangan. 4.Semua usapan baik ketika mengusap telapak tangan dan wajah dilakukan sekali usapan saja. 5.Bagian tangan yang diusap adalah bagian telapak tangan sampai pergelangan tangan saja atau dengan kata lain tidak sampai siku seperti pada saat wudhu. 6.Tayammum dapat menghilangkan hadats besar semisal janabah, demikian juga untuk hadats kecil. 7.Tidak wajibnya urut/tertib dalam tayammum.
21
Pentingnya Bersuci Syarat sah ritual ibadah Disukai Allah swt Bagian dari iman - Walllahu a’lam bish-shawab -
22
Sekian Terima Kasih
Similar presentations
© 2025 SlidePlayer.com. Inc.
All rights reserved.