Download presentation
Presentation is loading. Please wait.
Published bydian arum Modified over 7 years ago
1
“KARAKTERISASI SENSOR MAGNETIC INDUCTANCE TOMOGRAPHY (MIT) UNTUK APLIKASI DETEKSI KECACATAN PADA BESI DAN ALUMINIUM” Dian Arum Novitasari 1104140054 S1 Teknik Fisika Universitas Telkom 2014
2
OUTLINE PENDAHULUAN DASAR TEORI METODE PENELITIAN
3
PENDAHULUAN LATAR BELAKANG TUJUAN RUMUSAN MASALAH BATASAN MASALAH
4
LATAR BELAKANG NDT Pengujian arus eddy Tomografi Kapasitansi Resistansi Induktansi 1. ECVT Material Scanner ( Ctech-Labs) 1. Electrical Impedance Tomography in Rectangular Object Using Data Collection System Based on Absolute Boundary Potential Measurement (Darmawan, Dudi, 2014) 1.Perancangan dan Realisasi Sistem Pemindaian Pada Metode Eddy Current Testing (ECT) Untuk Mendeteksi Anomali Pada Bahan Ferromagnetik (Pranasa, A.A, 2016) 2.Analisis karakterisasi Sensor MIT untuk aplikasi deteksi cacat pada logam (Fadilah, Rifa’atul, 2015) 3.Perancangan sistem Volumetric Magnetic Indctance Tomography Menggunakan 8 koil pemancar 8 koil penerima (Puji, Muh.Nurul, 2015)
5
RUMUSAN MASALAH Bagaimana mendapatkan spesifikasi sensor MIT ? Bagaimana mengetahui apakah cacat terdeteksi oleh MIT ini ?
6
TUJUAN 1.Menentukan parameter sistem koil 2.Menguji sistem koil dengan objek uji bahan logam.
7
BATASAN MASALAH Bahan logam yang digunakan adalah besi dan alumunium. Perangkat lunak pada rancangan tugas akhir ini ada 3 macam yaitu COMSOL Multiphysic versi 4.4 dan Matlab R2012b. Sistem sensor hanya mendeteksi cacat dan posisi saja.
8
DASAR TEORI
9
HUKUM FARADAY Persamaan Penghubung
10
MUTUAL INDUCTANCE
11
MEDAN MAGNET (KOIL SOLENOID) Besar induksi magnet pada pusat kumparan solenoid yang panjangnya l dan jumlah lilitan N dinyatakan dengan: Sedangkan besar induksi magnet di tepi (ujung solenoid) adalah:
12
Hukum Biot Savart dH I, dH dL, dH sinus sudut antara dL dan R, dH 1/R 2
13
METODOLOGI PENELITIAN
14
DIAGRAM ALIR PENELITIAN SIMULASI DAN KOMPUTASI MENDETEKSI CACAT PADA LOGAM
15
Simulasi menggunakan software Comsol 4.4 dengan 2 cara yaitu tanpa objek dan terdapat objek. Hasil yang diperoleh akan menjadi gambaran dan perbandingan dari hasil eksperimen
16
Uji Sensor dilakukan dengan 2 channel diletakkan berhadapan dan bersebelahan Didapatkan data pengukuran Didapatkan perbandingan hasil simulasi dan eksperimen Rekonstrusi dilakukan dengan data pengukuran dari 8 Koil yang melingkupi objek. Ya Tidak Ya Tidak Sensor Akuisisi data manual Rekonstruksi Tidak bisa mendeteksi cacat Kesimpulan dan saran Studi Literatur
17
OBJEK UJI DAN ALAT UKUR
18
METODE PENGUKURAN
19
PRELIMINARY Spesifikasi Sensor Kawat kumparan sepanjang (8 x 50 x 2 x 22/7 x 21) mm = 52.800 mm Pipa silinder untuk lilitan kumparan dengan jari-jari 21 mm. Total tingginya diperkirakan (8 x 6) cm = 48 cm N= 500 lilitan R antara koil transmitter dengan receiver: 11cm Objek parafin serta campuran besi dan parafin memiliki dimensi 20cm x 10cm x 2.5cm, besi: 20cm x 8cm x 0,7cm.
20
HASIL SIMULASI 2 CHANNEL
21
Pengaturan modul Magnetic Fields
22
Simulasi 8 koil
23
Gambar 1 : Hasil simulasi medan magnet dengan kumparan 1 sebagai transmitter (arus 1 A, frekuensi 5 MHz) Gambar 2 : Hasil simulasi medan magnet dengan kumparan 2 sebagai transmitter (arus 1 A, frekuensi 5 MHz)
24
Hasil Eksperimen
27
Kesimpulan Frekuensi Kerja : 5Mhz Beda tegangan paling besar antara sebelum diberikan objek dan sudah diberikan objek : baja Range beda tegangan baja : 0.1-5.6 V Untuk parameter frekuensi 5MHz menunjukkan beda tegangan yang signifikan dibanding frekuensi lainnya. Sementara, objek yang menunjukkan beda tegangan paling tinggi adalah metal, dengan konduktivitas yang lebih tinggi dibanding paraffin dan campuran. Berdasarkan nilai konduktivitas parafin paling kecil sehingga tidak cukup untuk mengganggu medan magnet yang dieksitasi.
Similar presentations
© 2025 SlidePlayer.com. Inc.
All rights reserved.