Presentation is loading. Please wait.

Presentation is loading. Please wait.

GIGI TIRUAN CEKAT Wahyuni Ridha Ramadhani Instruktur: drg.Krista Veronica Siagian,MARS.

Similar presentations


Presentation on theme: "GIGI TIRUAN CEKAT Wahyuni Ridha Ramadhani Instruktur: drg.Krista Veronica Siagian,MARS."— Presentation transcript:

1 GIGI TIRUAN CEKAT Wahyuni Ridha Ramadhani Instruktur: drg.Krista Veronica Siagian,MARS

2 IDENTITAS No. Kartu: P.19500.02. Thn.2018 Nama Pasien: Julianus Purwodono Umur: 48 Tahun Pekerjaan: Wiraswasta Alamat: Jl.P.Sulawesi Kel.Batu Kota lk.3 Jenis Kelamin: Laki-laki Telp/HP: 082194963677

3 KASUS Seorang laki-laki berusia 48 tahun berdomisili di Manado datang ke RSGM UNSRAT dengan keluhan gigi sebelah kanan bawah telah dicabut sehingga pasien ingin dibuatkan gigi tiruan yang tidak dapat dilepas-lepas pada daerah yang tidak bergigi di bagian belakang kanan bawah agar bisa dipakai untuk mengunyah.

4 Profil Wajah

5 KEADAAN INTRA ORAL

6 KEADAAN GIGI YANG AKAN DIRAWAT

7 GAMBARAN RADIOGRAFI

8 KONDISI SISTEMIK

9 PEMERIKSAAN EKSTRA ORAL

10 RIWAYAT YANG BERHUBUNGAN DENGAN GIGI Lama tidak bergigi:+ 2 bulan Terakhir cabut gigi:+ 2 bulan Sebab pencabutan gigi: gangren radiks

11 STATUS LOKAL Luar mulut : Sendi kanan: tidak bengkak, tidak sakit Sendi kiri: tidak bengkak, tidak sakit Pembukaan mulut: sedang Gerakan protrusive: lancar Gerakan lateral kanan: lancar Gerakan lateral kiri: lancar Bibir bentuk: bentuk bibir simetris ukuran : sedang

12

13 STATUS LOKAL Dalam mulut : Bentuk lengkung RA: lonjong Bentuk lengkung RB: lonjong Ukuran lengkung RA: besar Ukuran lengkung RB: besar Bentuk linggir RA: - Bentuk linggir RB: lonjong Ukuran linggir RA: sedang Ukuran linggir RB: sedang Hubungan RA-RB: normal Kesejajaran linggir RA/RB: sejajar

14

15

16

17

18 STATUS LOKAL Ruang antar maksila: sedang Ruang antar alveolar: sedang Tuberositas kanan: sedang Tuberositas kiri: sedang Exostosis: - Torus palatina: kecil Torus mandibula: - Palatum lunak: klas II gerakan aktif Perlekatan otot labial RA: sedang Perlekatan otot bukal ka.: sedang Perlekatan otot bukal ki.: sedang Perlekatan otot labial RB: sedang Perlekatan otot lingual: sedang Perlekatan otot bukal ka.: dangkal Perlekatan otot bukal ki.: sedang

19

20 STATUS LOKAL Frenulum labialis RA: sedang Frenulum bukalis kanan : sedang Frenulum bukalis kiri: sedang Frenulum labialis RB: sedang Frenulum lingualis: sedang Frenulum bukalis kanan: rendah Frenulum bukalis kiri: rendah

21 STATUS LOKAL Tahanan jaringan linggir: besar Bentuk palatum: lonjong Kedalaman palatum: sedang etromylohyoid: sedang Ludah, konsistensi: sedang Volume ludah: sedang Refleks muntah: kecil Lidah, ukuran: sedang Gerakan lidah: aktif

22 STATUS LOKAL Status gigi-geligi Keterangan : X: Missing Teeth O: Karies

23 DIAGNOSIS KLINIK Missing teeth: Gigi 46 INDIKASI PERAWATAN Gigi 46: Gigi Tiruan Cekat (GTC)

24 PROSEDUR PERAWATAN 1.Indikasi 2.Pengisian Rekam Medik Bagian Prostodonsia 3.Pengambilan Foto Ronsen Panoramik. 4.Perawatan pendahuluan 5.Pencetakan pendahuluan/ model study 6.Preparasi model study 7.Preparasi molar kedua 8.Preparasi premolar kedua 9.Pencetakan untuk melihat ketepatan hasil preparasi 10.Retraksi gingiva 11.Pencetakan model kerja 12.Pembuatan catatan gigitan 13.Pemasangan mahkota sementara 14.Proses pembuatan di dental laboraturium 15.Tahap pasang coba mahkota jaket 16.Tahap sementasi 17.Tahap kontrol

25 TAHAP PREPARASI 1.Preparasi Molar Kedua 2.Preparasi Premolar Kedua

26 Reduksi Oklusal 1.Buatlah Guiding groove pada bagian Oklusal menggunakan cylindrical diamond bur yang mempunya diameter 1,5 mm 2.Buatlah 2 guiding groove pada sisi bukal dan 2 buah pada sisi lingual 3.Asalah Bagian oklusal tadi sesuai dengan panduan kedalaman groove yang telah dipersiapkan 4.Hasil akhir preparasi Bukal 1.Bentuk anatomi yang ada tetap dipertahankan 2.Bentuk cusp dan lereng bukal/ Lingual-palatal tetap ada meskipun lebih rendah dari gigi tetangganya 3. Jarak dengan gigi antagonis 1,5 mm dan dicek dengan gigitan malam atau sonde khusus

27 Reduksi Oklusal

28 Reduksi Proximal 1.Gunakan pointed tapered cylindrical diamond bur yang berdiameter 1mm 2.Letakkan bur sejajar sumbu gigi dan pada gigi yang akan dipreparasi 3.Gerakandalam arah buko ke lingual 4.Hasil akhir titik kontak hilang, undercut servikal ke oklusal tidak ada 5.Dapat dilewati sonde lurus

29 Reduksi Bukal Ada 2 tahap yaitu kearah oklusal dan ½ kearah servikal ½ kearah servikal sejajar sumbu gigi gunakan tapered cylindrical diamond bur sehingga undercut hilang ½ kearah oklusal di reduksi miring ke oklusal sesuai anatomi gigi tersebut

30 Reduksi Lingual Gunakan pointed tapered cylindrical diamond bur Ujung bur sejajar sumbu gigi Arah bur sejajar sumbu gigi Gerakan bur dari mesial ke distal dan sebaliknya sesuai dengan lengkung anatomi gigi tersebut Hasil ahir tidak ada undercut dalam jurusan servikal ke oklusal

31 Pembulatan sudut Axial Ada 4 buah sudut yaitu Sudut mesio/disto bukal Sudut mesio/disto lingual-palatal Gunakan pointed tapered cylindrical diamond, sejajar sumbu gigi Hasil akhir hilangnya undercut daerah sudur axial dalam jurusan servikal ke oklusal

32 Preparasi chamfer pada lingual Letakkan Tinker bur atau tapered cylindrical round endedArLetakkan Tinker bur atau tapered cylindrical round ended diamong bur Arah bur sejajar dengan sumbu gigi Gerakan sesuai outline gigi sehingga diperoleh bentuk chamfer sekeliling tepi servikal Beverl 45 0 ke oklusal

33 Preparasi Bahu 90 0 pada bukal Letakkan tapered cylindrical flat ended diamond bur Arah bur sejajar dengan sumbu gigi Gerakan sesuai outline gigi sehingga diperoleh bentuk bahu tepi servikal bukal Preparasi akan bergabung dengan preparasi lingual Bevel 45 0 ke oklusal

34 Penghalusan Gunakan bur yang halus (label berwarna kuning) Preparasi sudah memenuhi syarat hanya tinngal penghalusan Preparasi jangan ditekan hanya tinngal dipoles saja Hilangkan bagian yang tajam terutama di sudut pertemuan 2 bidang

35 Menentukan Arah Masuk jembatan Perhatikan kesejajaran mesio-distal molar dua dan premolar dua. Pandangan dari arah bukal Perhatikan kesejajaran bidang bukal-lingual pandangan dari arah oklusal, gunakan kaca mulut Bagian-bagian yang terlihat kirang sejajar direduksi dengan menggunakan pointed tapered cylindrical diamond bur.

36

37 Preparasi Premolar Kedua Reduksi Oklusal Reduksi Proximal Reduksi Bukal Reduksi Lingual Pembuatan sudut axial Preparasi akhiran servikal (chamfer di lingual dan bahu bukal ) Bevel ke oklusal dan penghalusan

38 PROSEDUR PERAWATAN 1.Indikasi 2.Pengisian Rekam Medik Bagian Prostodonsia 3.Pengambilan Foto Ronsen Panoramik. 4.Perawatan pendahuluan 5.Pencetakan pendahuluan/ model study 6.Preparasi model study 7.Preparasi molar kedua 8.Preparasi premolar kedua 9.Pencetakan untuk melihat ketepatan hasil preparasi 10.Retraksi gingiva 11.Pencetakan model kerja 12.Pembuatan catatan gigitan 13.Pemasangan mahkota sementara 14.Proses pembuatan di dental laboraturium 15.Tahap pasang coba mahkota jaket 16.Tahap sementasi 17.Tahap kontrol

39 Retraksi Gingiva

40 PENCETAKAN MODEL KERJA Teknik : Double impression Bahan :tahap 1 : putty tipe tahap 2 : light body

41 PEMBUATAN CATATAN GIGITAN Pembuatan catatan gigitan dilakukan dengan cara menuntun pasien menggigit (oklusi sentrik) 2 lapis lempeng malam merah yang telah dipanasi sehingga lunak dan diantaranya diberi selapis kain kasa sebagai pembatas sehingga pada kedua sisi lempeng malam tersebut tampak cetakan dari bidang oklusal gigi.

42 PEMASANGAN MAHKOTA SEMENTARA Gigi yang telah dipreparasi tadi, ditutup dengan mahkota sementara yang sebelumnya telah disediakan operator sesuai ukuran gigi pasien tersebut.Mahkota sementara disementasi menggunakan caviton.

43 PROSES PEMBUATAN DI DENTAL LABORATORIUM desain: Bahan : porcelain fused to metal (PFM) Warna gigi dengan shade guide vitapan classical adalah A3 Pontik jenis sanitary (dasar pontik tidak berkontak sama sekali dengan linggir alveolus, sehingga terdapat ruangan/jarak antara dasar pontik dengan linggir alveolus (1-2mm).

44

45 TAHAP PASANG COBA MAHKOTA JAKET Setelah mahkota jaket selesai dibuat, kemudian dilakukan pasang coba mahkota tersebut.Tujuan tahap pasang coba mahkota jaket pada kavitas gigi ialah untuk mengetahui ketepatan kontak dan kontur proksimal, oklusi, dan artikulasi serta batas preparasi.

46 TAHAP SEMENTASI Apabila GTC sudah sesuai pada tempatnya, selanjutnya dilakukan insersi yaitu pemasangan GTC dalam mulut pasien, ketika pengepasan GTC yang harus diperhatikan adalah: kontak proksimal antara GTC dengan gigi sebelahnya, tepi GTC tidak boleh menekan gingiva serta pemeriksaan kontak oklusi. Semen yang akan digunakan pada tahap sementasi ini adalah GIC tipe 1

47 TAHAP KONTROL Kontrol dilakukan 1-2 minggu kemudian setelah pemasangan mahkota dan jembatan. Pada saat pasien datang kontrol dilakukan: Pemeriksaan subyektif: menanyakan apakah ada keluhan dari pasien setelah GTC dipasang dan dipakai. Pemeriksaan obyektif: melihat keadaan jaringan lunak disekitar daerah GTC apakah ada peradangan atau tidak. Memeriksa retensi dan oklusi pasien.

48 terimakasih


Download ppt "GIGI TIRUAN CEKAT Wahyuni Ridha Ramadhani Instruktur: drg.Krista Veronica Siagian,MARS."

Similar presentations


Ads by Google