Download presentation
Presentation is loading. Please wait.
Published byYunita ulandari Modified over 6 years ago
1
PERILAKU ORGANISASI “Struktur Organisasi Pada Perusahaan Walt Disney Film” Oleh Kelompok 2 : Achmad Taufik Maulana ( 43117320025 ) Anyta Rahayu Pratiwi ( 43117320026 ) Hery Krisnanto( 43115320009 ) Yunita Sri Ulandari ( 43116320021 )
2
1. Pengertian dan Tujuan Struktur Organisasi Struktur organisasi adalah pola tentang hubungan antara berbagai komponen dan bagian organisasi. Struktur organisasi banyak dianggap sebagai “anatomi organisasi yang memberikan sebuah dasar dalam berbagai fungsi organisasi”, jadi struktur sebuah organisasi mirip dengan anatomi mahkluk hidup dapat dipandang sebagai sebuah kerangka kerja. Pada organisasi formal, struktur direncanakan dan merupakan usaha sengaja untuk menetapkan pola hubungan antara berbagai komponen,sehingga dapat mencapai sasaran secara efektif. Sedangkan pada organisasi informal, struktur organisasi adalah aspek sistem yang tidak direncanakan dan timbul secara spontan akibat interaksi peserta. Tujuan struktur adalah mengatur, atau paling tidak mengurangi ketidakpastian perilaku karyawan.sedangkan organisasi memiliki tujuan dan berorientasi pada tujuan sehingga struktur organisasi pun juga memiliki tujuan dan berorientasi pada tujuan.
3
2. Elemen Dalam Mendesain Suatu Struktur Organisasi Ada 6 elemen dalam mendesain struktur organisasi. Ke enam elemen itu adalah: a. Spesialisasi Pekerjaan adalah sejauh mana tugas-tugas dalam organisasi dibagi-bagi ke dalam beberapa pekerjaan tersendiri. b. Departementalisasi adalah dasar yang dipakai untuk mengelompokkan pekerjaan secara bersama-sama. c. Rantai komando adalah garis wewenang yang tanpa putus yang membentang dari puncak organisasi ke unit terbawah dan menjelaskan siapa yang bertanggung jawab kepada siapa. d. Wewenang sendiri merupakan hak yang melekat dalam sebuah posisi manajerial untuk memberikan perintah dan untuk berharap bahwa perintahnya tersebut dipatuhi. e. Rentang Kendali adalah jumlah bawahan yang dapat diarahkan oleh seorang manajer secara efisien dan efektif. f. Sentralisasi – Desentralisasi. Sentralisasi adalah sejauh mana tingkat pengambilan keputusan terkonsentrasi pada satu titik di dalam organisasi Formalisasi adalah sejauh mana pekerjaan pekerjaan di dalam organisasi dilakukan.
4
3. Studi Kasus ( Perusahaan Walt Disney ) 3.1 Sejarah Perjalanan Walt Disney Film Walt Disney Animation Studio merupakan studio animasi yang menciptakan film – film animasi, film pendek, dan serial tv untuk The Walt Disney Company, studio ini berpusat di Burbank, California. Didirikan oleh Walt dan Roy Disney pada tanggal 16 Oktober 1923, studio ini telah membuat lebih dari 60 film fitur animasi mulai dari Snow White and The Seven Dawrfs (1937), sampai dengan yang terbaru yaitu MOANA (2016). Studio ini awalnya dibuat khusus untuk memproduksi film pendek saja, sampai pada akhirnya berkembang dengan memproduksi film fitur animasi (yang berdurasi panjang) pada tahun 1934. Pada tahun 1983, nama Walt Disney Productions berubah menjadi Walt Disney Pictures untuk produksi film live action nya.
5
3.2 Perspektif Walt Disney Company Walt Disney adalah sebuah ikon pada Abad 20 dan merupakan figur hiburan Amerika. Bagi banyak orang, namanya melekat sebagai sebuah image bagi seluruh hiburan rumah. Disney sendiri dikenal sebagai sosok yang keras, tahan banting, dan mengendalikan bisnis dengan karakter individu dan ego yang tinggi. The Walt Disney Company merupakan perusahaan yang paling diakui di dunia yang sukses dengan konsep taman hiburannya, hotel, produksi barang-barang konsumsi, dan film. Adapun tokoh utama yang menjadi kunci sukses Walt Disney adalah keberadaan tokoh kartun yang dinamai Mickey Mouse.Dalam perjalanannya, sukses yang diraih oleh Walter Elias Disney, sang perintis tidak langsung diraih pada satu waktu. Dia sempat mengalami kegagalan beberapa kali hingga akhirnya meraih sukses. Setelah Walt meninggal terjadi perseteruan tentang konsep yang akan dipakai antara “Roy men” dengan financial types atau “Walt men” dengan creatives types. Hal tersebut kemudian dapat diatasi yang ditunjukkan dengan pertumbuhan perusahaan tahun-tahun berikutnya. 3. Studi Kasus ( Perusahaan Walt Disney
6
3.3 Corporate Strategy Pada dekade yang lalu Disney melakukan ekspansi dalam hal wilayah penyebaran bisnisnya, namun pada dekade yang baru, Disney tidak hanya berekspansi dalam skala tempat tapi juga berekspansi dalam jenis usahanya dengan jenis perusahaan yang berbeda. Ekspansi yang dilakukan merupakan refleksi dari dua strategi perusahaan, yakni: Untuk membangun pusat hiburan terbesar di dunia Untuk sama-sama menciptakan produk hiburan terbesar di dunia Saat ini Disney memiliki 5 lines bisnis, yaitu: Themes parks and resort Broadcasting Studio Entertainment Consumer Product Internet and Direct Marketing 3. Studi Kasus ( Perusahaan Walt Disney )
7
3.4 Human Resources Pendekatan yang dilakukan Disney pada manajemen sumber daya manusia nya adalah dengan menyarankan kepada mereka seperti yang pernah dikatakan oleh Walt Disney sang pendiri, yakni: “You can dream. Create design, and build the most wonderful place in the world, but it requires people to make that dream a reality”. Adapun departemen sumber daya manusia Disney terdiri atas beberapa bagian terpisah: Employee Relations Benefits Administration The Disney University Employee Development Employee Activities and Services Employee Communications 3. Studi Kasus ( Perusahaan Walt Disney )
8
3.5 Disney’s Culture Faktor-faktor yang menjadi kunci sukses Disney adalah dikarenakan kayanya Disney akan kebudayaan, tradisi, standar kualitas, dan nilai-nilai yang dianutnya. Karyawan secara bersama-sama berbagi nilai-nilai seperti kejujuran, integritas, kepedulian, keberanian, keterbukaan, perbedaan, dan keseimbangan. Nilai-nilai tersebut didemonstrasikan dengan sifat dan perilaku yang ditunjukkan dengan membuat tamu senang, peduli dengan rekan sekerja, bekerja dalam satu tim, penyampaian kualitas, membantu mengembangkan kreativitas, memberikan perhatian pada setiap detai, dan memiliki ikatan emosional berupa komitmen terhadap Disney. 3. Studi Kasus ( Perusahaan Walt Disney )
9
3.6 Orientation Proses orientasi terhadap karyawan oleh Disney dilakukan secara terus menerus yang dimulai pada tahap dimana karyawan direkrut. Hal itu dilanjutkan dengan memperkuat nilai-nilai, filosofi, standar pelayanan terhadap tamu. 3.7 Recruitment Disney pada praktek memiliki image yang bersih dan pendekatan yang konservatif dalam menyeleksi karyawan yang potensial sebagai cast member nya, yakni dengan merekrut tipe karyawan sesuai dengan yang diinginkannya. Dalam hal ini departemen sumber daya manusia yang bertanggungjawab dalam proses perektrutan tersebut, dapat merekrut dari sumber internal maupun eksternal. 3. Studi Kasus ( Perusahaan Walt Disney )
10
3.8 Disney University Merupakan bagian dari struktur perusahaan yang bertugas mengajar Disney courtesy untuk menterjemahkan kebijakan perusahaan dan melatih karyawan. Masing-masing university memiliki tanggung jawab dalam hal pelatihan dan pengembangan, aktivitas- aktivitas karyawan, komunikasi karyawan, mencari dan menganalisis apa yang diperlukan orang-orang yang ada dalam organisasi, mengusulkan perencanaan kemungkina kebutuhan yang diperlukan dan secara terus menerus mencari program orientasi dan pelatihan yang efektif. 3.9 Traditions I and II at Disney University Semua karyawan baru Disney pada berbagai bidang yang ada, memulai karirnya dengan dua hari masa orientasi seminar yang disebut dengan traditions. Pada seminar tersebut dijelaskan kepada karyawan tradisi yang ada di Disney dan nilai-nilai yang ada, keahlian- keahlian yang dibutuhkan pada setiap jabatan, dan keahlian yang diakui dalam peningkatan dan pengembangan profesionalitas. Sedangkan pada traditions II, seminar ditulis dengan hati-hati dan diselenggarakan dalam suasanan yang nyaman dengan ruangan yang didesain khusus untuk pelatihan. 3. Studi Kasus ( Perusahaan Walt Disney )
11
Kesimpulan Dari hasil pembahasan tentang struktur dan desain organisasi pada perusahaan disney maka dapat diambil kesimpulan bahwa struktur organisasi adalah pola tentang hubungan antara berbagai komponen dan bagian organisasi. Sedangkan desain organisasi merupakan proses perkembangan hubungan dan penciptaan struktur untuk mencapai tujuan organisasi. Walt disney merupakan perusahaan yang paling di akui di dunia yang sukses dengan konsep taman, hiburan, hotel dan film. Struktur organisasi pada Walt Disney adalah perintis Walter Elias Disney sempat mengalami kegagalan hingga akhirnya meraih sukses. Setelah Walt meninggal terjadi perseteruan antara `Roymen ` (financial types) dengan `Walt Men` (creatives types). Disney tidak hanya berekspansi dalam skala tempat tapi juga berekspansi dalam jenis usahanya dengan jenis perusahaan yang berbeda. Faktor-faktor yang menjadi kunci sukses Disney adalah dikarenakan kayanya Disney akan kebudayaan, tradisi, standar kualitas, dan nilai-nilai yang dianutnya. Karyawan secara bersama-sama berbagi nilai-nilai seperti kejujuran, integritas, kepedulian, keberanian, keterbukaan, perbedaan, dan keseimbangan. Disney University merupakan bagian dari struktur perusahaan yang bertugas mengajar Disney courtesy untuk menterjemahkan kebijakan perusahaan dan melatih karyawan. Masing-masing university memiliki tanggung jawab dalam hal pelatihan dan pengembangan, aktivitas-aktivitas karyawan, komunikasi karyawan, mencari dan menganalisis apa yang diperlukan orang-orang yang ada dalam organisasi, mengusulkan perencanaan kemungkina kebutuhan yang diperlukan dan secara terus menerus mencari program orientasi dan pelatihan yang efektif.
12
DAFTAR PUSTAKA 1.https://nasyaazakhir.wordpress.com/2011/05/23/case-study-walt-disney/https://nasyaazakhir.wordpress.com/2011/05/23/case-study-walt-disney/ 2.http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/16854/6.BAB%20II.pdf?sequen ce=7&isAllowed=yhttp://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/16854/6.BAB%20II.pdf?sequen ce=7&isAllowed=y 3.Rivai, Veitzhal dan Mulyadi. Deddy. 2012. Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada 4.Robbins, P. Stephen dan Judge, A. Thimoty. 2008. Perilaku Organisasi. Jakarta: Salemba Empat 5.Sopiah. 2008. Perilaku Organisasi. Yogyakarta: C.V. Andi Of Set
13
Sekian Dan Terimakasih
Similar presentations
© 2025 SlidePlayer.com. Inc.
All rights reserved.