1. TUGAS 3 JULIA PUTRI REINALDHI KELAS VII.2

2. Pengertian Serat Alam Bahan serat adalah suatu jenis bahan berupa potongan-potongan komponen yang membentuk jaringan memanjang yang utuh. Menurut kamus besar bahasa indonesia serat adalah suatu material yang perbandingan panjang dan lebarnya sangat besar dan molekul penyusunnya terorientasi terutama keraha panjang.

3. Serat Dari Tumbuhan  Serat yang berasal dari tumbuhan dapat dilihat berdasarkan bagian-bagian tumbuhan. Tidak semua tumbuhan memiliki kandungan yang dapat diolah menjadi serat alam. Hal ini disebabkan serat yang diinginkan sebagai bahan baku produk tekstil memilik perseratan.  Adapun serat yang berasal dari tumbuhan dapat di kelompokan menjadi empat bagian seperti berikut: a) Serat biji tumbuhan memiliki biji yang beraneka ragam. Beberapa biji telah memenuhi peseratan untuk diolah sebagai bahan serat. Contohnya: biji dari pohon kapas dan kapuk.

4. Serat Dari Batang  Setiap tumbuhan memiliki batang. Struktur batang menghasilkan tumbuhan tentunya tidak sama satu dengan lainnya. Jenis batang yang menghasilkan serat alam dapat berupa jenis batangnya berkambium atau tidak berkambium. Contohnya batang pohon anggrek dan melinjo.

5. Serat Dari Buah  Tumbuhan memiliki buah sangat banyak dan beragam. Namun yang menghasilkan buah dapat diolah menjadi bahan serat alam tidaklah banyak. Buah yang sudah dimanfaatkan sebagai bahan serat adalah kepala. Buah kelapa memiliki serabut yang melapisi buah. Serabut tersebut telah banyak di gunakan sebagai bahan serat.

6. Serat Dari Daun Tumbuhan yang dapat diolah sebagai bahan serat dari daunnya tiadaklah banyak. Namun,banyak orang memanfaatkan dari daun sebagai bahan baku produk tekstil. Contohnya: daun mending,daun nanas, daun pandan berduri.

7. Serat Dari Hewan Serat yang berasal dari hewan banyak di sukai oleh banyak Negara- Negara eropa serat tersebut memiliki tekstur yang lembut dan halus, sifat serat hewan menghangatkan sehingga orang yang tinggal didaerah musim dingin sangat memanfaatkan serat ini a) Serat dari staple staple merupakan serat yang berbentuk rambut hewan yang disebut wol.Contohnya: domba dan alpaca.

8. Serat Dari Filamen  Filamen merupakan serat yang berbentuk jaringan. Contohnya adalah serat yang berasal dari larva, ulat, sutra yang digunakan untuk membentuk kepompong. Kepompong inilah yang merupakan serat lalu dipintal menjadi benang.

9. Pengolahan Bahan Serat Sebelum membuat produk kerajinan, tentunya pengrajin harus melakukan proses pengolahan terhadap bahan tekstil. Langkah-langkahnya sebagai berikut: 1. Pemintalan Benang. dari proses pemintalan serat akan dilanjutkan pengolahan kapas menjadi benang.

10. Pengolahan Bahan Serat 2. Pengggulungan Benang Benang yang sudah dipintal akan digulung menggunakan alat penggulung benang.

11. Pengolahan Bahan Serat  3. Pencelupan Benang  Benang diproses dengan pencelupan untuk memperoleh warna yang kuat. Selanjutnya benang dikeringkan.

12. Pengolahan Bahan Serat  4. Penenunan benang menjadi kain  Setelah kering, benang dapat ditindaklanjuti dengan proses penenunan menjadi kain. Benang yang telah menjadi bahan baku dapat digunakan untuk membuat makramie dan tapestri.

13. Proses Produksi Kerajinan Bahan Serat  Teknik dasar kerajinan tekstil adalah segala cara yang digunakan untuk membentuk atau mengolah bahan tekstil. Adapun teknik- teknik dasar dalam keterampilan kerajinan tekstil yang dapat digunakan untuk memproduksi sebagai berikut :  A. Menenun Teknik menenun dapat digunakan untuk pembuatan produk kerajinan tapestri. Menenun menggunakan alat spanram atau bingkai yang direntangkan benang-benang lungsi sebagai jalur jalannya benang tenunan atau pakan.

14. Proses produksi kerajinan bahan serat B. Menjahit menjahit adalah pekerjaan menyambungkan kain dan bahan- bahan lain yang bias dilewati jarum jahit dan benang. Menjahit dapat dilakukkan dengan tangan (manual) atau mesin jahit. Dalam pembuatan kain ikat celup diperlukan teknik menjahit untuk merintang warna.

15. Proses produksi kerajinan bahan serat C. Mengikat Mengikat adalah teknik menyatukan dua benang atau lebih membentuk ikatan yang diinginkan. Mengikat dapat pula diartikan menyatuhkan layan kainyang satu dengan lainnnya menggunakan alat pengikatn untuk membentuk pola tertentu. Ikatan ini dapat berupa simpul ataupun pola warna.

16. Produk dan proses kerajinan bahan serat  Dalam pembuatan produk kerajinan perlu memahami dahulu seperti apa membuat karya yang berkualitas,maka dalam proses penciptaannya harus mengacu pada persyaratan. adapun syarat- syarat perancangan benda kerajinan sebagai berikut.  1) Kegunaan (utility)  Benda kerajinan harus mengutamakan nilai praktis,yaitu dapat di gunakan sesuai dengan fungsi dan kebutahannya. contoh mangkuk untuk wadah sayur.

17.  2) Kenyamanan (comfortable)  Benda kerajinan harus menyenangkan dan memberi kenyamanan bagi pemakainya.contoh cangkir di desain ada pegangannya.

18.  3) keluwesan (flexibility)  Benda kerajinan harus memiliki keserasian antara bentuk dan wujud benda dengan nilai gunanya.contoh sepatu sesuai dengan anatomi dan ukuran kaki.

19.  4) keamanan (Safety)  Benda kerajinan tidak boleh membahayakan pemakainya. contoh piring dari serat kelapa harus mempertimbangkan komposisi zat pelapis atau pewarna yang di pakai agar tidak berbahaya jika di gunakan sebagai wadah makanan.

20.  5) keindahan (Aestetic)  Benda yang indah mempunyai daya Tarik lebih di banding benda yang biasa-biasa saja.keindahan sebuah benda dapat dilihat dari beberapa hal,di antaranya dari bentuk,hiasan atau ornamen,dan bahan bakunya.

21.  Negara yang pertama kali mengolah bahan serat alam adalah china serat sejak tahun 2640 SM. China Sangat tertarik dengan serat sutera yang di hasilkan dari ulat dan diolah menjadi kebutuhan produk tekstil.  Pada tahun1540 SM telah berdiri industri kapas di India.  selain itu serat flax pertama kali digunakan di swiss pada tahun 10000 SM. Serat wool mulai di gunakan orang di Mesopotamia pada tahun 1000 SM.  Pada awal abad ke 20 mulai di perkenalkan serat buatan.  hingga saat ini telah bermacam-macam jenis serat buatan di prokduksi. Produksi bahan serat dari tahun ketahun boleh di katakan stabil. Namun, persentase terhadap seluruh produksi serat tekstil makin lama makin menurun mengingat kenaikan produksi bahan serat buatan yang semakin tinggi. Hal ini di sebabkan ketersedian bahan serat alam sangat terbatas dan juga di butuhkan iklim yang mendukung.