Presentation is loading. Please wait.

Presentation is loading. Please wait.

Tinjauan Kasus Seorang wanita datang dengan keluhan batuk >30 hari. Saat dikaji pasien mengatakan mengeluarkan sputum, batuk dengan rasa panas ditenggorokan,

Similar presentations


Presentation on theme: "Tinjauan Kasus Seorang wanita datang dengan keluhan batuk >30 hari. Saat dikaji pasien mengatakan mengeluarkan sputum, batuk dengan rasa panas ditenggorokan,"— Presentation transcript:

1 Tinjauan Kasus Seorang wanita datang dengan keluhan batuk >30 hari. Saat dikaji pasien mengatakan mengeluarkan sputum, batuk dengan rasa panas ditenggorokan, kadang mengalami sesak napas dan nyeri dada. Pasien mengalami demam pada sore dan malam hari disertai dengan keringat malam, anoreksia, penurunan BB serta malaise selama 5 hari sebelum dibawa ke RSUD pasien hanya minum obat dari warung terdekat tanpa memeriksakan ke Dokter. Lalu suami pasien mengeluh kalau sedang batuk pasien tidak ditutup & Sehari-hari pasien adalah seorang pekerja di bagian gudang rokok

2 Riwayat kesehatan keluarga, pasien mengatakan bahwa tidak ada anggota keluarganya yang mengalami TB paru. Pasien terlihat letargi dengan Berat badan sebelum sakit 65Kg dan BB pasien sekarang 55 Kg.

3 Tuberculosis Paru Ns. Moh. Ubaidillah Faqih, S.Kep., M.Kep.

4

5 Fakta Menarik

6

7

8 Apakah penyakit TB Paru itu? Tuberculosis atau TB paru adalah penyakit infeksi menular  Micobacterium Tuberculosis

9

10 Apa penyebabnya? Di sebabkan oleh bakteri yang dinamakan Micobakterium Tuberkulosis Bakteri ini tahan asam dan bisa hidup di daerah kering dan dingin namun tidak tahan terhadap ultraviolet (matahari) sehingga akan mati oleh cahaya matahari.

11 Patofisiologi Penyebaran TB Paru dari penderita terjadi melalui nuklei droplet infeksius yang keluar bersama batuk, bersin dan bicara dengan memproduksi percikan yang sangat kecil berisi kuman TB. Kuman ini melayang layang di udara yang dihirup oleh penderita lain. Faktor utama dalam perjalanan infeksi adalah kedekatan dan durasi kontak serta derajat infeksius penderita dimana semakin dekat seseorang berada dengan penderita, makin banyak kuman TB yang mungkin akan dihirupnya

12 Tanda dan Gejala TB Paru Batuk lebih dari 2 minggu Berat badan menurun Batuk berdahak dan disertai dengan darah Berkeringat pada malam hari Demam lama dan berulang Lemah Sakit pada dada atau nyeri Sesak napas

13

14 KRITERIA KLASIFIKASI TBP TDK AKTIF (TBP LAMA) TBP AKTIF TBP TERSANGKA AKTIFTDK AKTIF Gambaran klinik + + +/- - Radiologik + + +/- - Bakteriologik + - - - Rencana Tx + + +/- -

15 Bagaimana dengan anak-anak? Berat badan menurun dalam 3 bulan berturut-turut Hilangnya nafsu makan atau keinginanuntuk menyusui Tidak bertenaga Batuk lebih dari 2 minggu Demam yang berkepanjangan Hilang kesadaran Mengantuk dan / atau tidur untuk waktu yang lama

16 Penilaian TB anak

17 AlgorItmeAlgorItme

18 Bagaimana penularannya? TB paru dapat menular melalui udara seperti saat penderita batuk dan bersin TB paru tidak menular melalui sentuhan

19 Infeksi dapat menyebar ke seluruh tubuh melalui berbagai jalan, yaitu: Percabangan bronkhus Sistem saluran limfe Aliran darah

20

21

22 KLASIFIKASI TB PARU HASIL PEMERIKSAAN : TB Paru BTA Positif Disebut TB Paru BTA (+)  2 dari 3 spesimen dahak SPS (Sewaktu Pagi Sewaktu) hasilnya positif, atau 1 spesimen dahak SPS positif disertai pemeriksaan radiologi paru menunjukan gambaran TB aktif. TB Paru BTA Negatif  3 pemeriksaan spesimen dahak SPS BTA negatif dan pemeriksaan radiologi dada menunjukan gambaran TB aktif.

23 TIPE PENDERITA Kasus baru Kambuh (relaps) Pindahan (transferin) Kasus berobat setelah lalai (default/drop out)

24 Faktor Resiko

25 Pemeriksaan diagnostik Pemeriksaan sputum (S-P-S) Pemeriksaan tuberculin Pemeriksaan Rontgen Thoraks Pemeriksaan Laboratorium

26 Test tuberkulin (test mantoux). Dengan menyuntikan 0,1 cc tuberkulin secara intrakutan, hasil : –Indurasi 0 – 5 mm : mantoux (-). –Indurasi 6 – 9 mm : meragukan. –Indurasi 10 – 15 mm : mantoux (+). –Indurasi > 16 mm : mantoux (+) kuat.

27 TB PARU

28 Pencegahan Pemeriksaan kontak Mass chest X-ray Vaksinasi BCG Kemoprofilaksis Komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE)

29 Pengobatan Untuk program nasional pemberantasan TB paru, WHO menganjurkan panduan obat sesuai dengan kategori penyakit. Kategori didasarkan pada urutan kebutuhan pengobatan dalam program. Untuk itu, penderita dibagi dalam empat kategori sebagai berikut:

30 Bagaimana jika tidak diobati? Kerusakan tulang dan sendi Kerusakan Otak Kerusakan hati dan Ginjal Kerusakan jantung Gangguan mata Kuman menjadi kebal Kematian

31 Bagaimana cara perawatannya? Pemberian nutrisi yang baik Pengawasan minum obat Batuk efektif Kompres hangat jika demam Pemberian tanaman obat

32 Bagaimana pemberian nutrisi yang baik? Karbohidrat cukup Karbohidrat bisa didapat dari nasi, kentang, singkong, roti karbohidrat sebesar 275,7 gram Protein tinggi (4 gr/kg BB/hari.) Telur, daging, ikan, ayam Lemak cukup ( 35,3 gram ) Daging, kacang-kacangan, alpukat

33 Sambungan… Vitamin dan mineral cukup, terutama vitamin C dan zat besi Makanan mudah cerna (contoh: bubur) Makanan tidak merangsang (makanan yang tidak pedas atau asam)

34 Hal yang sebaiknya dihindari… Hindari rokok Jangan minum alkohol Batasi kopi Hindari makanan berkolesterol (contohnya : makanan bersantan)

35 Pengawasan minum obat… Pengawas minum obat biasanya adalah bidan, perawat, kader posyandu, dan lain-lain Bila tidak ada, maka keluarga adalah pengawas minum obat bagi penderita Obat TB Paru diberikan selama 6 bulan tanpa terputus

36 Cara batuk efektif… Hirup napas dalam 2 kali secara perlahan – lahan melalui hidung dan hembuskan melalui mulut Hirup napas dalam ketiga kalinya dan tahan napas sampai hitungan ke 3, Batukkan dengan kuat 2 atau 3 kali secara berturut-turut tanpa menghirup napas kembali selama melakukan batuk Buang dahak di tempat tertutup Ulangi sesuai dengan kebutuhan

37 Cara Mempersiapkan Tempat Untuk Membuang Dahak… Siapkan tempat pembuangan dahak : cangkir bertutup berisi cairan desinfektan yang dicampur dengan air (airnsabun / detergen, air bayclin, air lisol) atau pasir Isi cairan sebanyak 1/3 cangkir bertutup Buang dahak ke tempat tersebut Bersihkan cangkir bertutup tiap 2 atau 3 hari sekali Buang isi cangkir bertutup bila berisi pasir : kubur dibawah tanah. Bila berisi air desinfektan : buang di lubang WC, siram Bersihkan cangkir bertutup dengan sabun

38 Cara Menggunakan Kompres Panas Siapkan air hangat dengan suhu yang sesuai dengan suhu tubuh yang sedang demam Tempelkan handuk dibagian dahi dan ketiak agar panas cepat turun Lama kompres sekitar 15-20 menit dan dapat diperpanjang

39 Pengobatan Untuk program nasional pemberantasan TB paru, WHO menganjurkan panduan obat sesuai dengan kategori penyakit. Kategori didasarkan pada urutan kebutuhan pengobatan dalam program. Untuk itu, penderita dibagi dalam empat kategori.

40 Kategori I Kategori I adalah kasus baru dengan sputum positif dan penderita dengan keadaan yang berat seperti meningitis, TB milier, perikarditis, peritonitis, pleuritis massif atau bilateral, spondiolitis dengan gangguan neurologis, dan penderita dengan sputum negatif tetapi kelainan parunya luas, TB usus, TB saluran perkemihan, dan sebagainya. Selama 2 bulan minum obat INH, rifampisin, pirazinamid, dan etambutol setiap hari (tahap intensif), dan 4 bulan selanjutnya minum obat INH dan rifampisin tiga kali dalam seminggu ( tahap lanjutan ).

41 Kategori II Kategori II adalah kasus kambuh atau gagal dengan sputum tetap positif. diberikan kepada : Penderita kambuh Penderita gagal terapi Penderita dengan pengobatan setelah lalai minum obat

42 Kategori III Kategori III adalah kasus sputum negatif tetapi kelainan parunya tidak luas dan kasus TB di luar paru selain yang disebut dalam kategori I. Kategori IV Kategori IV adalah tuberkulosis kronis. Prioritas pengobatan rendah karena kemungkinan keberhasilan rendah sekali.

43 Obat obat Anti Tuberculosis INH Rifampisin Pyrazinamid Ethambutol Streptomicin

44 WOC TUBERCULOSIS - Demam - Anoreksia - Malaise - BB turun Menempel pada bronchiole atau alveolus Proliferasi sel epitel disekeliling basil dan membentuk dinding antara basil dan organ yang terinfeksi (tuberkel) Basil menyebar melalui kelenjar getah bening menuju kelenjar regional Inflamasi /infeksi <-- Lesi primer menyebabkan kerusakan jaringan Meluas keseluruh paru-paru (bronchiolus atau pleura) Erosi pembuluh darah Basil menyebar kedaerah yang dekat dan jauh - Pucat - Anemia - Lemah -Batuk - Nyeri -Dada -Haemaptue - keletihan MK: Ggn pertukaran gas Pola nafas tak efektif Defisit perawatan diri Tertiup melalui udara M. Tuberkulosis MK : Risiko tinggi infeksi MK : Perubahan nutrisi - Demam - Kerusakan jaringan

45 Asuhan Keperawatan Pengkajian :  Identitas  Riwayat penyakit sekarang  Riwayat penyakit dahulu  Riwayat penyakit klrg  Pengkajian psikososiospiritual  Pemeriksaan fisik

46 Diagnosa Keperawatan Bersihan jalan nafas tak efektif, berhubungkan dengan sekret kental / sekret darah, upaya batuk buruk, dapat ditandai dengan:  Frekuensi pernafasan, irama, kedalaman tak normal.  Bunyi nafas tak normal, ( ronchi, mengi ) stridor.   Dispnoe.  Gangguan pertukaran gas berhubungan penurunan  dengan permukaan efektif, atelektasis, kerusakan membran alveolar kapiler, sekret kental, tebal, dan edema bronchial.

47 Sambungan>>>> Resiko tinggi infeksi ( penyebaran / aktivitas ulang ) berhubungan dengan pertahanan primer tak adekuat, penurunan kerja silia / statis sekret, malnutrisi, kurang pengetahuan untuk menghindari pemajanan patogen. Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan proses peradangan ditandai dengan peningkatan suhu tubuh (hypertermi).

48 SEMOGA CEPAT SEMBUH


Download ppt "Tinjauan Kasus Seorang wanita datang dengan keluhan batuk >30 hari. Saat dikaji pasien mengatakan mengeluarkan sputum, batuk dengan rasa panas ditenggorokan,"

Similar presentations


Ads by Google