1. Yuslena Sari. Universitas Lambung Mangkurat Muhammad Alkaff. Universitas Lambung Mangkurat “ Membangun budaya riset untuk peningkatan kualitas pendidikan banua”

2. Introduction  Industri kayu adalah salah satu sector prioritas di ASEAN  Kebutuhan akan kayu kelapa yang berkualitas untuk produk yang bermutu pada industri diperlukan kontrol yang baik pada semua proses  Produk Kayu kelapa di Indonesia masih jauh dibawah standar ISO dunia  Pengontrol kualitas kayu disebut grader

3. Wood Quality Grading *this image is for illustration purpose only

4. Wood Quality Grading  Grader mengontrol kualitas kayu dengan cara visual  Proses ini bersifat subyektif, lambat dan rawan kesalahan.  Khususnya grader dalam keadaan Lelah atau banyaknya kayu yang perlu dikontrol

5. Research Question  Bagaimana menetukan kualitas kayu kelapa secara otomoatis menggunakan metode dengan akurasi yang tinggi?  Kami menggunakan Backpropagation Neural Network optimasi Genetc Algorithm untuk memodelkan hasil dari grader menggunakan pengolahan citra kayu kelapa

6. Why Coconut Wood?  Kalimantan Selatan memiliki luas perkebunan kelapa seluas 30,513 ha dengan hasil produksi 26,633 ton  Pohon kelapa tidak lagi produktif setelah mencapai 50 tahun  Dengan penelitian ini hasil perkebunan kayu kelapa khususnya di Kalimantan Selatan dapat dimanfaatkan secara maksimal

7. Coconut Wood Density A) Coconut Wood Outer Layer B) High Density > 700 kg/m 3 C) Medium Density > 500 – 700 kg/m 3 D) Low Density < 500 kg/m 3

8. Reseach Methodology  Pada penelitian ini, kami menggunakan kayu kelapa yang dipotong melintang  Karena titik-titik dari batang jenis ini menunjukkan titik vascular kayu  Yang lebih lanjut digunakan sebagai penentu kualitas pola kayu

9. Proposed Method

10. Evaluation and Result