Download presentation
Presentation is loading. Please wait.
1
PENYAKIT PADA BIBIT KELAPA SAWIT
2
Penyakit Akar
3
1. Penyakit Akar (Root Disease)
Penyebab Cendawan Rhizoctonia, Pythium dan Fusarium Faktor Pendorong Keadaan pembibitan yang terlalu kering dan basah Adanya luka fisik pada akar Pengendalian Tanah yang bebas penyakit, sanitasi bibit-bibit sakit, aplikasi fungisida Thiram atau Benomil dengan konsentrasi 0,1-0,2%, 0,5 –1 l/bibit, triadimenol 3-5 g/bibit/2bulan, Dazomet 98% sebanyak 1 g/bibit PA dan 3g/bibit PU tiap 3 bulan, dan menghindari luka akar.
4
Antraknosa
5
2. Penyakit Daun (Leaf Disease)
a. Antraknosa Penyebab Botryodiplodia, Melanconium elaeidis dan Glomerella cingulata Faktor Pendorong Jarak bibit terlalu rapat, lembab, kelebihan air, penggunaan air siram yang terkontaminasi serta penggemburan dan pemindahan bibit yang tidak hati-hati Pengendalian Penyiraman menggunakan air yang bersih tidak langsung dari selokan, memperjarang letak bibit, menggunakan fungisida Ziram, Thiram, Kaptan atau Triadimenol dengan konsentrasi 0,1-0,2%, mengurangi penyiraman, dan memusnahkan bibit terserang berat.
6
Bercak Daun
7
b. Bercak daun (Leaf spots or leaf blights)
Penyebab Curvularia eragrostidis, Drechslera halodes, Cochliobolus carbonus, dan Pestalotiopsis Faktor Pendorong Pembibitan yang lembab, kelebihan air dan penyiraman tidak tepat, gulma inang alternatif bagi patogen (Gramineae) Pengendalian Mengurangi penyiraman, memperjarang bibit, menggunakan fungisida Thibenzol, Kaptan dan Thiram dengan konsentrasi 0,1-0,2% tiap hari, memusnahkan bibit yang terserang berat.
8
Busuk Daun
9
c. Busuk Daun (Leaf rot) Penyebab Corticium solani dengan bentuk aseksualnya dari Rhizoctonia solani Faktor Pendorong Jarak bibit terlalu rapat, penyiraman tidak tepat, kebersihatn tidak terpelihara, gulma, penggunaan seresah kacangan terinfeksi Pengendalian Memperjarang jarak tanam, mengurangi penyiraman, penyiangan gulma, menghindari serasah terinfeksi dan menggunakan fungisida Thibenzole dengan konsentrasi 0,15-0,20% serta memusnahkan bibit terserang berat
10
Abnormalitas daun seperti rumput
11
Abnormalitas daun berkerut
12
Abnormalitas daun belang
13
Abnormalitas bercak jingga
14
Abnormalitas daun tidak terbuka
15
Abnormalitas bibit tegak
16
3. Abnormalitas Genetik (Genetic Abnormalities)
Penyebab Genetis Jenis : berdaun seperti rumput, daun bergulung, daun tidak membuka, daun berkerut, daun belang, kerdil, daun bergejala bercak jingga, pelepah tegak, sudut terhadap batang sempit pelepah dan anak daun lemas, daun tidak pecah, jarak anak daun pendek atau panjang, anak daun terlalu sempit atau lebar, serta anak daun membentuk sudut yang tajam dengan pelepah Pengendalian Skrining ketat pada produsen benih, bibit abnormal dimusnahkan
17
PENYAKIT PADA TANAMAN DI LAPANGAN
18
Cekaman pindah tanam
19
1. Cekaman Pindah Tanaman (Transplanting Shock)
Penyebab Buruknya teknik pindah tanam yang dijalankan ketika bibit dipindahkan ke areal penanaman Faktor Pendorong Bibit lewat umur, kerusakan pada perakaran, penanaman dilakukan pada musim kering dan tidak sempurna serta tanah pengisi polibek kurang baik Pengendalian Hindari penanaman kelewat umur dan musim kering, pemutaran polibeg ½ lingkaran 2 minggu sekali, tanah pengisi polibek baik serta lakukan inspeksi dan konsolidasi 1 minggu setelah tanam
20
Penyakit tajuk
21
2. Penyakit tajuk (Crown Disease)
Penyebab Genetis Faktor Pendorong Defisiensi hara Mg, serangan cendawan Aspergillus, Fusarium, Phytophtora, Colletotrichum dan Pestalotiopsis Pengendalian Program Pemuliaan Tanaman, menggunakan fungisida Kaptan dengan konsentrasi 0,1-0,2% serta melakukan tindakan tindakan agronomi seperti pemupukan dan penyiangan gulma.
22
Tandan muda terserang Marasmius
23
Daging buah terinfeksi Marasmius
24
Tandan terserang Marasmius
25
3. Busuk Tandan Marasmius (Marasmius Bunch Rot)
Penyebab Marasmius palmivorus Faktor Pendorong Kelembaban yang tinggi, jarak tanam rapat, tidak dilakukan kastrasi, penyiangan dan penunasan terlambat serta intensitas penyakit meningkat pada pusingan panen terlalu lama Pengendalian Mengurangi kelembaban, melakukan kastrasi, membuang bunga dan buah yang busuk, penunasan dan penyiangan gulma tepat waktu serta melakukan aplikasi fungisida sikloheksimid, kaptafol, fenil merkuri asetat atau tebukonazol dengan konsentrasi 0,1-0,2% 300 l/ha
26
Gejala awal busuk pangkal pupus
27
Gejala dalam busuk pangkal pupus
28
Kumbang Rhynchophorus dalam busuk pupus
29
Tanaman pulih dari busuk pangkal pupus
30
4. Busuk Pangkal Pupus (Spear Base Rot)
Faktor Pendorong Ketidakseimbangan hara pada tanaman, serangan kumbang Rhynchophorus spp. dan cuaca yang berubah dari kemarau panjang ke musim hujan Pengendalian: sanitasi tanaman sakit, Benlate 1 g + Agrimycin 15 WP 1 g dalam 1 liter air, siram 3 kali dengan pusingan 2 minggu, dan mengendalikan kumbang Rhynchoporus Penyebab Erwinia , Penicillium, Phytophthora, Marasmius, Pestalotiopsis, Fusarium dan Curvularia
31
Gejala BPB pada bibit
32
Gejala BPB pada TBM
33
Gejala BPB pada bagian atas
34
Badan buah Ganoderma
35
5. Busuk Pangkal Batang (Basal Stem Rot)
Penyebab Ganoderma boninense Pat. Faktor Pendorong Insiden penyakit berkaitan erat dengan tanaman atau vegetasi awal sebelum kelapa sawit, dan generasi kelapa sawit Pengendalian Pengendalian hayati dengan Trichoderma spp. Dengan dosis 10 g/ polibeg di pembibitan, 400 g / lubang tanam, dan 200 g / tahun di piringan selama 5 tahun. Sanitasi kebun secara fisik, mekanik dan biologis dengan Marfu Combi, serta penggunaan varietas resisten
Similar presentations
© 2025 SlidePlayer.com. Inc.
All rights reserved.